Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kepala Dinas Kependudukan Sampai Minta Maaf, Warga Urus Administrasi Kependudukan hingga ke Jakarata

Kepala Dinas harus minta maaf karena kelalaian pelayanan yang dilakukan jajarannya terhadap seorang warga.

Editor: Ilham Yafiz
SURYA.CO.ID / Yusron Naufal Putra
Kantor pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya kembali harus ditutup selama 14 hari ke depan, Selasa (30/6/2020). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kepala Dinas harus minta maaf karena kelalaian pelayanan yang dilakukan jajarannya terhadap seorang warga.

Seorang warga, Yaidah harus bersusah payah mengurus administrasi kependudukan, akta kematian anaknya hingga ke Kementerian Dalam Negeri.

Sosok Yaidah, seorang warga Surabaya yang harus rela bersusah payah mengurus akta kematian anaknya hingga ke Jakarta.

Yaidah nekat mengurus akta kematian hingga ke Jakarta karena tak mendapatkan pelayanan maksimal ketika mengurus di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Pemkot Surabaya.

Akta kematian itu nantinya akan dipakai untuk mengurus klaim asuransi yang jangka waktunya hanya 60 hari.

Setelah kisah Yaidah ini ramai dan viral, Kepala Dispendukcapil Surabaya, Agus Imam Sonhaji mendatangi rumahnya dan meminta maaf.

Baca juga: 5 Hari Tak Pulang, Seorang Pria di Kepulauan Meranti Ditemukan Tak Bernyawa di Sebuah Gubuk

Berikut fakta selengkapnya:

1. Tak bisa dilayani di Gedung Siola

Kejadian bermula dari Anak Yaidah yang meninggal pada Juli 2020.

Pada awal Agustus dia pun sudah mengurus akta kematian anaknya di Kelurahan. Namun, hingga sebulan tak ada kabar.

"Kok sampai pertengahan September juga belum jadi, bingung lah saya," kata Yaidah, saat dihubungi, Sabtu (24/10/2020).

Padahal dia mengatakan, butuh akta itu segera. Sebab, dibutuhkan untuk klaim asuransi yang diberi deadline 60 hari.

Lantaran belum mendapat kepastian, 21 September kemudian dia mencoba untuk langsung bertanya ke pelayanan di Gedung Siola.

Lantaran situasi pandemi, saat itu petugas menyampaikan pelayanan tatap muka sementara ditiadakan. Petugas awalnya menyuruh Yaidah untuk kembali mengurus di Kelurahan.

"Tak bilang gini, kalau di Kelurahan bisa, saya gak mungkin kesini," kata Yaidah menirukan kembali ucapannya kepada petugas saat itu.

Sumber: Surya
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved