Kepala Dinas Kependudukan Sampai Minta Maaf, Warga Urus Administrasi Kependudukan hingga ke Jakarata
Kepala Dinas harus minta maaf karena kelalaian pelayanan yang dilakukan jajarannya terhadap seorang warga.
Akhirnya, oleh petugas Yaidah diperkenankan masuk langsung ke Kantor Dispendukcapil di lantai 3 Gedung Siola.
Sesampainya disana, petugas yang berjaga sempat mengarahkan Yaidah untuk kembali ke lantai dasar, tempat pelayanan. Sempat terjadi perdebatan. Namun akhirnya, berkas yang dibawa oleh Yaidah diterima petugas.
Baca juga: 126 Pinjaman Online Diblokir Pada Oktober 2020, Ini Daftar Terbaru Pinjol Legal dan Terdaftar
2. Ada tanda petik
Setelah menunggu, akhirnya petugas yang membawa berkas pun datang menemui Yaidah. Sayangnya, dia menyampaikan jika akta kematian anak Yaidah tidak bisa diakses.
"Loh kaget, kenapa? nama anak ibu ada tanda petiknya, tanda petik ini harus menunggu konsul dari Kemendagri di pusat," cerita Yaidah.
Selepas itu, dia berpikir bagaimana agar pengurusan itu cepat. Dia memikirkan bagaimana lamanya jika harus menunggu hasil dari pusat itu.
3. Nekat ke Jakarta
Akhirnya Yaidah nekat ke Jakarta langsung.
Namun sesampainya di ibu kota, jalan Yaidah masih menemui kendala. Ternyata bukan di Kemendagri sebagaimana disebut petugas. Padahal dia sudah sampai di kantor tersebut.
Oleh petugas disana dia diarahkan ke Kantor Direktorat Kependudukan dan Pencatatan sipil di Jakarta Selatan.
Kadung sampai di Jakarta, akhirnya dia pun kembali naik ojek ke Jakarta Selatan.
"Saya sendirian, waktu itu Jakarta PSBB," kata dia.
Sesampainya disana, petugas kaget lantaran ternyata Yaidah merupakan warga Surabaya. Harus jauh-jauh ke Jakarta. Oleh petugas, dia disuruh nunggu.
Beruntungnya, saat itu dia bertemu petugas yang kebetulan merupakan orang Sidoarjo. Akhirnya, Yaidah curhat kepada petugas tersebut.
Dengan dibantu petugas itu, akhirnya akta kematian anak Yaidah berhasil didapat dari petugas Dispendukcapil Surabaya. Dia berharap apa yang terjadi padanya ini, tak terjadi pada orang lain.