Lima Desa Akhirnya Teraliri Listrik,Rasio Elektrifikasi di Inhil Terus Naik hingga Capai 98,7 Persen
Bertambahnya 5 desa berlistrik di Kabupaten Inhil ini membuat Rasio Elektrifikasi (RE) desa berlistrik di Kabupaten Inhil mencapai 98,7 persen
Penulis: T. Muhammad Fadhli | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, TEMBILAHAN - Peresmian listrik di 5 desa dari 2 Kecamatan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) seolah menjadi kado yang indah karena bertepatan pada hari listrik nasional yang jatuh pada 27 Oktober.
Bertambahnya 5 desa berlistrik di Kabupaten Inhil ini membuat Rasio Elektrifikasi (RE) desa berlistrik di Kabupaten Inhil mencapai 98,7 persen.
Peresmian 5 desa ini bersamaan dengan 6 desa lainnya di wilayah Provinsi Riau yang diresmikan langsung secara virtual oleh Gubernur Riau, H Syamsuar.
Baca juga: AYO GAMER Ada Asus ROG Phone 3, Ponsel Terbaru Bagi Maniak Game, Ini Spesifikasinya
Baca juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Kapolres Inhu Tinjau Pos Cek Dua Posko di Dua Kecamatan
Baca juga: MISTERI Hilangnya Tiga Anak di Langkat Belum Terpecahkan, Sudah 10 Hari Lebih Dilakukan Pencarian
Disaksikan General Manager PLN dan Direktur PLN se-Kawasan Sumatera.
Lima desa berlistrik yang diresmikan terdiri dari 1 desa dari Kecamatan Sungai Batang dan 4 desa lainnya dari Kecamatan Mandah.
Antara lain, yaitu, Desa Kuala Kecamatan Sungai Batang dan Desa Batang Tumu, Desa Sepakat Jaya, Desa Bantaian dan Desa Bakau Aceh, Kecamatan Mandah.
Bupati Inhil, HM Wardan, menjelaskan, sampai saat ini jumlah desa dan kelurahan berlistrik di Kabupaten Inhil adalah 233 desa dari total 236 desa dan kelurahan se-Kabupaten Inhil.
Terdapat 3 desa yang masih belum teraliri listrik, yaitu Desa Pelanduk, Kecamatan Mandah, Desa Soraya Mandiri, Kecamatan Mandah dan Desa Sakarotan, Kecamatan Teluk Belengkong.
"Kita mengucapkan rasa terima kasih kepada pihak PLN atas kinerja dan pencapaiannya untuk program ini."
" Insya Allah, 3 desa yang belum teraliri listrik akan diresmikan pada akhir tahun 2020 mendatang,” ungkap Bupati Wardan.

Lebih lanjut Bupati menuturkan, peresmian sejumlah desa merupakan bagian dari program desa berlistrik dan Riau Terang Benderang di akhir tahun 2020.
Target melalui program ini adalah rasio elektrifikasi Kabupaten Inhil mencapai angka 100 persen.
“Ini tentunya memang satu hal yang ditunggu-tunggu dan diharapkan masyarakat kita, yakni aliran listrik."
" Alhamdulillah, sudah teraliri. Pemerintah Kabupaten Inhil dan masyarakat senantiasa mendukung PLN dalam pelaksanaan programnya,” tutur Bupati.
Bupati mengungkapkan, aliran listrik yang masuk ke wilayah perdesaan akan sangat bermanfaat dalam menunjang perekonomian.
Mulai dari mendorong industri rumah tangga hingga pengembangan produk turunan kelapa sebagai komoditas andalan daerah.
“Disamping itu, di sektor pendidikan, program ini juga akan menunjang peningkatan sumber daya manusia."
"Memudahkan anak-anak kita belajar dan memperlancar proses pembelajaran di satuan pendidikan. Susah kalau tidak ada listrik, masih pakai pelita,” pungkas Bupati Wardan.
Program Desa Berlistrik

Sementara itu, Manajer UPT3 Rengat, Erwin Gunawan mengungkapkan, terima kasihnya atas dukungan Pemerintah Kabupaten Inhil.
Beserta segenap masyarakat dalam menyukseskan program Desa Berlistrik PT PLN (Persero).
“Memang amanah pemerintah, untuk kawasan Indragiri Hilir, masih ada 3 desa lagi. 3 desa itu akan segera kita selesaikan secepatnya. Selambat-lambatnya di bulan Desember tahun 2020,” tutur Erwin.
Erwin mengatakan, pihak PLN masih memiliki 'pekerjaan rumah' untuk melistriki seluruh dusun se-Provinsi Riau, termasuk Kabupaten Inhil pada tahun 2021 mendatang.
“Tanpa adanya dukungan dari pemerintah daerah beserta masyarakat, kami tidak akan mampu menyukseskan program tersebut. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih,” ujar Erwin.
Dalam proses pemasangan listrik program Desa Berlistrik, diungkapkan Erwin, kondisi geografis Kabupaten Inhil menjadi tantangan tersendiri bagi pihak PLN.
Medan yang sulit dan jauh untuk mencapai desa, dirasa cukup menghambat proses pemasangan listrik.
“Kita tahu, wilayah kita Kabupaten Inhil ini terdiri dari perairan, sungai, hutan dan rawa. Ini yang membuat kita agak sedikit sulit mengakses desa -desa."
" Namun, kondisi tersebut tidak menyurutkan semangat tim kami untuk terus bekerja menerangi desa."
" Itu semua tak terlepas dari dukungan seluruh pihak. Sekali lagi Saya ucapkan terima kasih," tutup Erwin.
Untuk diketahui, calon pelanggan dari 5 desa yang diresmikan di Kabupaten Inhil adalah sebanyak 1000 pelanggan dari 12 trafo.
Kendala Membangun Jaringan
Bupati Inhil HM Wardan mengatakan, terdapat beberapa desa yang sudah dipasang tiang namun belum dapat dialiri listrik.
Karena kendala pohon kelapa masyarakat yang dikhawatirkan berbahaya, sehingga masyarakat enggan menghibahkan pohon-pohon kelapa tersebut.
“Inilah kami membantu PLN untuk bernego dengan masyarakat, kami bersama Kepala Desa, Tokoh Masyarakat, dan Camat agar ini tidak menimbulkan masalah lagi di Kabupaten Indragiri Hilir,” pungkasnya.
( Tribunpekanbaru.com / T Muhammad Fadhli)