Video Berita
PA 212: Jika Tak Mau Dituduh PKI, Mega dan PDIP Harus Jelas Bela Sila Pertama (VIDEO)
Menurut Novel, jika tidak ingin dituduh PKI maka Megawati dan PDIP harus menunjukkan penolakan terhadap paham komunisme
Megawati lalu bertanya kepada Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat, yang berada dibelakangnya seputar biaya untuk membangun sebuah halte.
Djarot menjawab biayanya sekitar Rp3 miliar.
Mengetahui itu, Megawati mengatakan biayanya saat ini kemungkinan lebih besar karena pengaruh inflasi.
"Kalau ibu-ibu, patokannya harga emas gitu.
Mana mungkin lagi sekarang kalau mau dibenerin itu Rp 3 Miliar cukup? Coba bayangkan.
Itu rakyat siapa ya? Itu yang namanya anak-anak muda, saya ngomong gini itu dalam Sumpah Pemuda loh," kata Megawati.
Megawati pun membandingkan bahwa pemuda zaman dahulu berani membuat sumpah untuk bersatu memperjuangkan negara.
Mirisnya, Megawati tak melihat hal tersebut pada diri pemuda saat ini.
"Ya bayangin jaman dulu kok bisa ya pemuda, karena tertekan, karena belum merdeka, dia sampai berani bikin sumpah.
Ayo kalau kalian hari ini bisa bikin sumpah kayak begitu.
Saya suka terkagum-kagum kok.
Waduh pikirannya jaman dulu loh, sampai boleh bersatu bikin sumpah.
Eh jaman penjajahan, mereka ditangkep lah. Nah sekarang ini sudah merdeka, dirusak sendiri. Gimana ya?" kata dia.
"Kalau banyak yang mau jadi presiden, silahkan. Itu adalah hakmu.
Tetapi ingat kamu hidup di sebuah negara yang namanya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sabar saja lah, ntar juga datang 2024, kita tanding lagi.
Coba bayangkan sampai saya mikir mau jadi apa ini orang Indonesia, sudah lupa yang namanya sejarah," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul PA 212: Jika Tidak Mau Dituduh PKI, Mega dan PDIP Harus Jelas Pembelaannya Terhadap Sila Pertama