Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Bikin Merinding, Ternyata Beginilah Cerita Sutejo yang Bawa Jasad Ibunya Menggunakan Sepeda Motor

Aksi Sutejo bikin merinding dan simpati banyak orang. Ternyata terungkap cerita sebenarnya mengapa ia ikat jasad ibunya di sepeda motor

Editor: Budi Rahmat
KOMPAS.COM
Ilustrasi 

1. Ibu meninggal di rumah Sutejo

Dari penelusuran TribunSolo.com, peristiwa itu ternyata terjadi di Dukuh Selorejo, Dukuh Selorejo, Desa Kedunglengkong, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah

Lelaki itu benar bernama Sutejo, berusia 50 tahun.

Jenazah yang dibawa itu adalah ibunya, Ginem Suharti, yang meninggal pada usia 80 tahun.

Ginem merupakan warga Dukuh Selorejo RT 12 RW 4 Desa Kedunglengkong, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali.

Dari keterangan Perangkat Desa Jembungan, Suwardi, semula Sutejo bersama istri dan 2 anaknya merawat ibu kandungnya, Ginem, yang sakit di rumah.

Ginem diketahui meninggal dunia Kamis (29/10/2020) pukul 08.00 WIB.

2. Mengaku ditolak warga

Dari keterangan Sutejo, ia awalnya berencana memakamkan ibunya itu di pekarangan rumah.

Lalu, ia merasa jengkel karena dilarang warga memakamkan ibunya di pekarangan rumah.

Menurut Sutejo, warga beralasan ibunya bukan berasal dari desa tersebut.

Sutejo jengkel, kemudian membawa jenazah Ginem menggunakan sepeda motor dengan memakai bronjong.

Tujuannya, untuk dimakamkan pekarangan rumah keluarga yang berada di Desa Kedung Lengkong, Simo, Boyolali tempat kelahiran ibu Ginem.

Padahal, jarak rumah Sutejo dengan desa ibunya itu cukuo jauh, sekitar 10 kilometer.

Sutejo kemudian membawa jenazah ibunya itu.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved