Pengumuman, IGD RSUD Teluk Kuantan Tutup Sementara, Satu Petugas Terkonfirmasi Positif Covid-19
Tutupnya layanan IGD RSUD Teluk Kuantan dilakukan sejak Sabtu (31/1/2020). Direncanakan akan kembali dibuka pada Rabu (4/11/2020)
Penulis: Dian Maja Palti Siahaan | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, TELUK KUANTAN - Layanan Unit Gawat Darurat (IGD) RUSD Teluk Kuantan, Kuansing, Riau saat ini tutup sementara waktu.
Penutupan layanan ini dilaukan setElah satubpetugas di IGD terkonfirmasi positif covid-19.
"Untuk sementara layanan IGD kita tutup. Satu pegawai kita positif Covid-19," kata Dirut RSUD Teluk Kuantan dr Irvan Husin, Minggu (1/11/2020).
Tutupnya layanan IGD ini dilakukan sejak Sabtu (31/1/2020).
Baca juga: Peredaran 2 Kg Sabu dan 1.970 Happy Five Libatkan Oknum Polsuspas Lapas,Dikendalikan Napi di Penjara
Baca juga: ‘Menyesal’ Raih Juara 3 Lomba Film Pendek Sumpah Pemuda, Anak Muda Inhu Promosikan Danau Kembar
Baca juga: Jangan Takut Nyoblos Meski Pandemi, KPU Riau Gelar Sosialisasi Pilkada Komunitas Adat Kuansing
Direncanakan layanan kedaruratan akan kembali dibuka pada Rabu (4/11/2020).
"Rencana paling lama tanggal 4 November nanti sudah buka," katanya kepada Tribunpekanbaru.com .
Penutupan dilakukan karena hasil tracing cobtact terhadap satu petugas IGD tersebut meragukan.
Sehingga pihaknya susah mengambil kesimpulan.
Pihaknya memang harus mengambil opsi menutup pelayanan IGD sementara waktu.
Sebab opsi lain tidak mendukung.
Opsi lainnya yakni mengganti seluruh petugas IGD yang berjumlah 23 orang.
Opsi ini tidak memungkinkan karena jumlah SDM di RSUD Teluk Kuantan tidak banyak.
Ada juga opsi melakukan shift, dibagi dua.
Opsi ini juga tidak ditempuh karena tracing contact belum memuaskan.
"Makanya kita ambil opsi tutup sementara dulu," katanya.
Senin nanti, petugas IGD yanh belum menjalani swab, akan di swab. Diharapkan, hasil swab bisa didapat segera.
Diakuinya penutupan IGD ini akan mengganggu pelayanan kedaruratan kesehatan.
Ia pun meminta masyarakat bisa ke Puskesmas atau ke klinik swasta.
"Kalau yang rujukan bisa ke propinsi," ucapnya.
Sudah Tembus 300 Lebih
Kasus positif Covid-19 di Kuansing, Riau terus bertambah.
Walau pertambahan tidak menunjukkan grafik menanjak, namun total kasus positif di Kuansing hingga Sabtu (31/10/2020), sebanyak 314 kasus.
"Total terkonfirmasi 314 kasus," kata juru bicara gugus tugas penanganan covid-19 Kuansing, Agusmandar, Sabtu (31/10/2020).
Pada Jumat (30/10/2020), Kuansing sendiri mencatatkan satu penambahan kasus positif. Yakni tuan M, 51 tahun, warga Kecamatan Logas Tanah Darat.
Saat ini, tuan M isolasi mandiri. Ia merupakan hasil tracking kontak erat pasien konfirmasi nyonya W, 30 tahun.
Dari total 314 kasus positif covid-19 tersebut, sebanyak 82 pasien menjalani perawatan. Sebanyak 223 pasien dinyatakan sembuh dan 9 pasien meninggal.
Dari 82 pasien yang menjalani perawatan, sebanyak 73 pasien menjalani isolasi mandiri di puskesmas tertentu dan ada juga di rumah masing-masing.
Hanya 9 pasien yang dirawat di rumah sakit.
Tingkat kesembuhan pasien covid-19 di Kuansing sendiri cukup tinggi.
Sebab ada 223 pasien yang sembuh. Pada Jumat (30/10/2020) lalu, ada 7 pasien yang dinyatakan sembuh.
Tujuh pasien yang sembuh tersebut yakni tuan JK, 34 tahun, nyonya WSP, 28 tahun, tuan ST, 59 tahun, tuan JF, 39 tahun dan tuan VA, 45 tahun.
Kelimanya merupakan warga Kecamatan Kuantan Tengah.
Kemudian, nyonya MBW, 53 tahun, warga Kecamatan Sentajo Raya dan tuan S, 35 tahun, warga Kecamatan Singingi Hilir.
Di sisi lain, Jumat (23/10/2020) lalu, Pjs Bupati Kuansing Roni Rakhmat menargetkan Kuansing kembali ke zona hijau dalam 4 pekan ke depan.
Salah satu upaya yang akan dilakukan gugus tugas bersama camat dan kepala puskesmas (Kapus) yakni memberikan pemahaman kepada masyarakat bagaimana menghadapi Covid-19.
Setiap camat dan kapus beserta jajaran diminta untuk mengedukasi masyarakat.
"Bagaimana gerakan 3M ini mengakar, yakni mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak, itu menjadi tugas bersama.”
“ Kita minta para camat dan Kapus mengedukasi masyarakat. Sehingga, masyarakat semakin disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari," ujar Pjs Bupati Roni.
Selain itu, Pemkab Kuansing akan mengefektifkan protokol penanganan dan pengendalian Covid-19 revisi lima.
Kontak erat yang tidak bergejala tidak perlu dilakukan swab.
Kemudian, pasien positif tanpa gejala tidak dilakukan swab follow up.
"Jadi, kontak erat pasien positif atau pasien tanpa gejala, tak akan dilakukan swab. Cukup jalani isolasi mandiri selama 14 hari," ujar Pjs Bupati Roni.
Dengan strategi yang telah disiapkan tersebut, Roni optimis target Kuansing akan menjadi zona hijau penyebaran Covid-19 dalam empat minggu tercapai.
Sempat Ada Satu PDP Covid-19
Ternyata di Kuansing sempat ada satu warga yang dikategorikan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19.
Namun kini sang warga tersebut sudah berubah status menjadi Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Juru bicara Pemkab Kuansing terkait penanganan Virus Corona atau Covid-19, Helmi Ruspandi mengatakan satu warga Kuansing yang sempat masuk kategori PDP tersebut merupakan warga Kecamatan Singingi.
"Warga Singingi," kata Helmi.
Namun Helmi menegaskan warga yang sempat PDP tersebut bukan anggota dewan.
"Bukan yang anggota dewan ya," terangnya.
Perubahan status PDP menjadi ODP karena sang warga tersebut melakukan tes di sebuah rumah sakit swasta di Pekanbaru. Hasilnya, sang warga negatif.
"Hasilnya negatif. Makanya yang PDP jadi ODP," ujarnya.
Terkait anggota DPRD Kuansing, Helmi enggan mengomentari. Yang pasti, terangnya, sang anggota dewan diketahui sudah melakukan tes ke rumah sakit di Pekanbaru.
"Katanya dia sudah tes di Pekanbaru. Hasilnya katanya negatif. Makanya kita masukkan ke ODP juga," ujarnya.
( Tribunpekanbaru.com / Palti Siahaan )