Separu, Gerakan Sedekah Pakaian dari Pekanbaru yang Menular ke Nusantara
Setiap pekan, tim Separu juga rutin membuka gerai sedekah pakaian di arena Car Free Day (CFD) Pekanbaru
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Di sebuah gerai kecil sederhana yang berada di Jalan Muslimin, Marpoyan, Pekanbaru, tampak onggokan pakaian bekas namun masih layak pakai tersusun dalam beberapa tumpukan. Sejumlah ibu-ibu berdiri di halamannya, telaten memilih gamis, daster, hingga baju anak-anak untuk dibawa pulang.
Dari luar, gerai itu tampak seperti toko biasa, namun siapa sangka, di baliknya tersimpan kisah kepedulian yang kini sudah menjadi gerakan yang kian berkembang, komunitas Separuh Sedekah Pakaian Pekanbaru (Separu).
Komunitas ini lahir dari ide sederhana seorang ASN paruh baya, Juwita. Saat sedang membereskan lemari, ia menyadari banyak pakaian miliknya yang jarang dipakai. Alih-alih dibiarkan menumpuk, Juwita teringat untuk membagikannya kepada orang yang membutuhkan.
"Satu helai saja bisa membahagiakan orang lain. Itu yang menjadi tekad yang saya pegang sampai sekarang," kata Juwita kepada Tribun, Kamis (28/8/2025).
Tak disangka, niat kecil itu mendapat sambutan hangat. Rekan-rekan Juwita di UPT Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak Provinsi Riau ikut mendukung. Mereka mengumpulkan pakaian layak pakai, lalu menyalurkannya ke masyarakat sekitar. Dari sinilah benih Separu mulai tumbuh, berkembang menjadi wadah yang lebih terorganisir.
Awalnya, pakaian hanya ditampung di rumah. Namun semakin lama, jumlah donatur kian bertambah. Ada yang datang langsung membawa baju, ada pula yang menitipkan melalui jejaring sosial. Separu kemudian memiliki gerai khusus di Jalan Muslimin No. 16, belakang UIR, Marpoyan. Di sana, pakaian layak pakai dari donatur ditata agar mudah dipilih penerima.
Liputan media menjadi momentum penting. Saat Tribun Pekanbaru menurunkan berita tentang gerakan ini pada awal dulu, nama Separu semakin dikenal. "Alhamdulillah, setelah diliput makin ramai. Setiap hari ada saja yang mengantar, bahkan seminggu bisa sampai dua mobil pick up pakaian," imbuh Juwita.
Kini, tak hanya warga Pekanbaru yang mengenal Separu. Donasi datang dari berbagai kabupaten/kota, bahkan dari luar Riau dan berbagai wilayah di Nusantara.
Sejumlah pejabat dan ibu-ibu organisasi ikut membantu mengurus penyaluran. Juwita pun kerap menerima pesan dari pengguna media sosial yang ingin meniru gerakan ini di daerah lain. Salah satunya datang dari Maluku Utara, di mana seorang pegiat sosial terinspirasi dan berencana meluncurkan gerakan serupa.
Setiap pekan, tim Separu juga rutin membuka gerai sedekah pakaian di arena Car Free Day (CFD) Pekanbaru, tepatnya di depan Bank Indonesia. Di sana, masyarakat bisa langsung memilih pakaian yang mereka butuhkan tanpa dipungut biaya. Suasana gerai CFD selalu ramai, mencerminkan bahwa kebutuhan akan pakaian layak pakai memang nyata di tengah masyarakat.
Tak hanya menyalurkan pakaian, Separu memperluas aktivitas sosialnya. Mereka menyalurkan donasi pakaian ke panti asuhan, mengadakan Jumat Berkah dengan sedekah sayuran, hingga berbagi Alquran. Rencana ke depan, Separu juga akan berkolaborasi dengan Baznas untuk memperluas dampak penyaluran bagi fakir miskin dan kaum dhuafa.
Bagi Juwita, visi Separu sederhana tapi kuat: menjadi wadah efektif untuk menghubungkan donatur dengan penerima. Sedangkan misinya, menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa berbagi itu mudah, murah, dan bisa dilakukan siapa saja.
Antusias masyarakat menjadi energi bagi komunitas ini. Setiap hari, ada saja yang datang membawa kantong-kantong berisi pakaian bersih dan wangi. Mulai dari gamis, kemeja, mukena, hingga perlengkapan bayi. Bagi mereka, Separu adalah jembatan agar pakaian terbaik mereka sampai ke tangan yang membutuhkan.
Salah seorang warga yang sering menerima pakaian dari Separu, Winda mengatakan, dirinya sangat merasakan manfaat dari program Separu tersebut, karena berkat program sedekah pakaian tersebut bisa mengurangi biaya pengeluaran untuk membeli pakaian untuk anak-anaknya.
"Biasanya sekali setahun tentunya ada beli baju untuk anak-anak karena badan mereka terus tumbuh tapi alhamdulillah berkat adanya separuh kami menjadi sangat terbantu apalagi kami juga dari kalangan menengah ke bawah," ujar Winda.
(Tribunpekanbaru.com/Alexander)
Kopdargab HPCI Sumatera 2025 Bangkinang: Pererat Silaturahmi dan Tumbuhkan Semangat Berkendara Aman |
![]() |
---|
Festival Pacu Jalur Kuansing Konsisten Masuk dalam Top 10 KEN Sejak 2022 |
![]() |
---|
Ratusan Bikers Honda Tumpah Ruah di Event Scoopy Coffee Rave Pekanbaru |
![]() |
---|
Implementasi Sinergi Bagi Negeri, Capella Honda Akan Gelar AHM Best Student 2025 |
![]() |
---|
Tingkatkan Kualitas, Alumni SMK Binaan Honda Siap Untuk Kerja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.