Jasad Bocah 5 Tahun Malaysia Ditemukan di Perairan Indonesia Setelah Terseret Arus dari Negaranya
Seorang mayat bocah Malaysia ditemukan di wilayah Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
TRIBUNPEKANBARU.COM, NUNUKAN - Jasad seorang bocah Malaysia ditemukan di wilayah Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara setelah terseret arus laut dari negaranya.
Penemuan mayat ini berlokasi di perairan Tanjung Aru, dekat kawasan Karang Unarang yang sudah masuk wilayah perairan Indonesia.
Mayat bocah itu ditemukan seorang nelayan bernama Kahar (30) sekitar pukul 11.55 Wita.
Jenazah yang ditemukan adalah balita bernama Madsun bin Telson.
Balita ini terseret ombak besar dari negaranya.
"Jasad anak ini dari perairan Tawau, dia terseret ombak sejauh 10 mil dari lokasi kecelakaan di Tawau, saat kejadian, memang ombak pasang dengan skala tertinggi," ujar Komandan Pos TNI AL Sei Pancang Letda Laut (E) Lilik Susanto kepada wartawan, Minggu.

Libatkan Kopaska Tim evakuasi jasad bayi tersebut terdiri tim Komando Pasukan Katak (Kopaska), dan anggota Pos AL Sei Pancang.
Mereka juga berkoordinasi dengan pihak Maritim Malaysia.
Tim gabungan mengawal Maritim Malaysia saat datang ke TKP penemuan jasad hingga kembali ke Malaysia.
"Kita juga lakukan olah TKP melibatkan Polsek Sebatik Timur sebelum kemudian mengawal aparat Maritim Malaysia kembali," tutur dia.
Dua orang bocah kakak beradik di Kampung Bergosong Tawau, Malaysia, dikabarkan hilang di perairan Tawau.
Mereka adalah Nazwa binti Telson (8) dan Madsun bin Telson (5) dan dinyatakan hilang saat menangkap ikan, Jumat (30/10/2020).
"Dari laporan yang kami terima dari Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM), adiknya tergelincir jatuh ke laut, lalu kakaknya mencoba menolong, namun keduanya hanyut oleh air pasang saat itu," kata Liaison Officer (LO) Polri di Tawau Malaysia AKBP Ahmad Fadilan.
---------------------------------------------------------------------
Nasib Pilu Balita 4 Tahun, Ayah Ibu Dipenjara, Ia Malah Lebam Disiksa Paman dan Bibi karena Ngompol
Nasib pilu seorang balita yang baru berusia empat tahun. Ia dianiaya oleh paman dan bibinya hingga lebam.
Penderitaannya akhirnya terkuak setelah warga melihat konkondisi tubuh penuh luka lebam saat bocah itu berjalan-jalan.
Bocah itu ternyata dianiaya oleh paman dan bibinya, JS dan D.
Peristiwa penganiayaan itu terjadi di Pasar II Sei Mencirim, Kecamatan Sunggal, Deli Serdang.
Keduanya ditangkap Polsek Sunggal, Kamis (22/10/2020) malam.
Hal ini diungkapkan oleh Kapolsek Sunggal Kompol Yasir Ahmadi.
"Setelah mengevakuasi korban, kemudian tim Polsek Sunggal menangkap paman dan bibi korban. JS dan D warga Sei Mencirim kita amankan tadi malam," jelasnya saat dikonfirmasi Tribun, Jumat (23/10/2020).
Baca juga: Hewan Ini Dianggap Mampu Deteksi Cepat Corona, Tingkat Akurasi Disebut Hampir 100 Persen
Ia menyebutkan bahwa keduanya telah melakukan penyiksaan terhadap korban dalam waktu tiga bulan terakhir.
"Keduanya mengaku telah menyiksa korban dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. Mereka beralasan karena geram," jelas Yasir.
Yasir menjelaskan awalnya pihaknya tahu mengenai kabar anak tersebut yang tiba-tiba keluar dari rumah dengan kondisi sekujur tubuh lebam dan membiru berjalan-jalan di sekitaran komplek rumah.
Dari video viral yang beredar sepanjang 47 detik terlihat sang anak yang hanya memakai singlet mengalami luka lebam di sekujur tubuhnya dan diamankan oleh para tetangga, Kamis (22/10/2020).
Bahkan yang lebih menggenaskan wajah sang anak terlihat lebam di bagian kanan wajahnya hingga membiru.
Ia terlihat meminta air minum seperti orang kehausan.
Para warga terlihat heran dengan kondisi dari anak tersebut.
Kapolsek Sunggal Kompol Yasir Ahmadi menyebutkan bahwa korban dianiaya oleh Paman dan Bibinya hanya karena buang air kecil di celana.
"Korban tinggal dan diasuh paman dan bibinya setelah kedua orangtuanya dipenjara," tuturnya.
Ia menyebutkan kronologi kejadian awalnya polisi mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa tetangganya menyampaikan ketika anak itu keluar rumah mereka melihat anak itu dalam kondisi lebam-lebam.
"Sehingga dari informasi tersebut bahwa anak itu sudah dianiaya informasi itu kemudian berkoodinasi dengan Kadus untuk melakukan evakuasi menyelamatkan anak tersebut dari tempat dia tinggal dimana pengganti orang tua kandung," jelasnya.
Yasir menerangkan bahwa pihaknya langsung mengamankan anak tersebut dengan mengevakuasinya ke rumah sakit untuk diobati.
"Kemudian kita bawa ke Puskesmas Mencirim untuk penanganan pertama, kemudian untuk pengobatan lebih intens kita bawa ke RS Bhayangkara dan juga perobatan kita juga yang tanggung," pungkasnya.
(vic/tribunmedan.com)
--------------------------------------------------
Ibu Bunuh Bayi di NTT, Bayi 3 Bulan Itu Sedang Terlelap saat Dianiaya Ibunya
Tragis. Seorang ibu tega menghabisi nyawa bayinya sendiri setelah diduga mengalami stres.
Bayi malang tersebut dianiaya menggunakan pisau hingga meninggal dunia.
Peristiwa itu sama sekali tidak diketahui oleh sang suami.
Setelah mendapati bayinya meregang nyawa, sang suami kemudian berupaya menyelamatkannya.
Namun bayi itu sudah menghembuskan nafas terakhir.
Nah, apa pemicunya dan mengapa sang ibu tega membunuh bayinya, beikut fakta-fakta yang terangkum
Bikin Geger Warga

Warga dinikin dibikin geger dengan informasi bayi yang dibuh oleh ibu kandungnya.
Peristiwa tersebut terjadi di sebuah rumah di di Kabupaten Endr, Nusa Tenggara Timur ( NTT).
Ibunya sendiri yang diduga menganiaya sang anak hingga meninggal dunia.
Kejadian itu kemudian memicu keingin tahuan warga hingga kasus tersebut juga sampai ke polisi.
Masalah Ekonomi

Penganiayaan dilakukan oleh wanita yang bernama MEW (21). Masalah ekonomi diduga menjadi pemicu terjadinya penganiayaan hingga mengakibatkan korban meninggal dunia.
Hasil penyelidikan, saat kejadian suami pelaku sedang berada di rumah dan diduga kecanduan bermain kartu.
pelaku yang stres kemudian melakukan pembunuhan yang mengerikan tersebut.
Menurut Kasat Reskrim Polres Ende Laurensius, pelaku diduga stres karena masalah ekonomi. Suami pelaku diketahui bekerja sehari-hari sebagai tukang ojek.
Dianiaya saat Bayi Tertidur

Penganiayaan yang dilakukan MEW terjadi saat bayinya sedang tertidur. ia mengambil pisau didapur kemudian melakukan hal yang mengerikan.
Korban yang baru berusia 3 bulan tak selamat dari peristiwa itu.
Korban sempat dilarikan ke rumah sakit oleh ayah korban, namun karena luka yang diderita diduga cukup parah, balita malang itu akhirnya meninggal dunia.
Pelaku Ditangkap

Pasca peristiwa, MEW diamankan pihak kepolisian. Polisi terus melakukan penyelidikan terkiat dengan penganiayaan yang dilakukannya.
"Saat ini pelaku sudah ditahan di Mapolres Ende guna pemeriksaan lebih lanjut," kata Kasat Reskrim Polres Ende, Laurensius.
Siswi SMA Bunuh Diri
Sementara kisah lainnya, seorang siswi SMA di Gowa, Sulawesi Selatan, tewas usai diduga bunuh diri dengan menenggak cairan racun.
Dari hasil penyelidikan sementara polisi, korban yang berinisial MI (16) diduga sempat merekam aksi nekatnya dengan ponsel miliknya. Video berdurasi 32 detik itu telah diamankan polisi.
Sementara itu, siswi pelajar kelas 2 SMA tersebut ditemukan terbujur kaku di bawah tempat tidurnya pada Sabtu, (17/10/2020) 08.30 Wita, oleh sang adik, IR (8).
"Korban ditemukan pertama kali oleh adiknya sebab saat kejadian seluruh anggota keluarganya tengah berkebun" kata Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Jufri Natsir saat dikonfirmasi Kompas.com.
Diduga karena stres tugas daring
Usai melihat korban, sang adik segera memanggil kedua orangtuanya yang tengah bekerja di kebun.
Pihak kepolisian pun segera datang dan mengamankan barang bukti berupa cangkir teh berisi cairan biru serta kemasan racun rumput tak jauh dari jasad korban dan telepon seluler milik korban.
Dari hasil penyelidikan, polisi menemukan dugaan bahwa MI nekat mengakhiri hidupnya lantaran depresi dengan beban tugas daring dari sekolahnya.
Selain itu, jaringan internet di kampung korban diketahui masih sulit untuk diakses.
"Penyebab korban bunuh diri akibat depresi dengan banyaknya tugas tugas daring dari sekolahnya dimana korban sering mengeluh kepada rekan rekan sekolahnya atas sulitnya akses internet di kediamannya yang menyebabkan tugas-tugas daringnya menumpuk" kata Jufri Natsir.
Sementara itu, pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi. Jasad korban pun segera dimakamkan di TPU setempat.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
(tribun-medan.com)