WADUH, 207 Napi di Lapas Kelas IIA Pekanbaru Terpapar Covid-19 Jadi 207, Pegawai 9 Orang

Selain warga binaan, pegawai Lapas Pekanbaru yang terjangkit Virus Corona juga bertambah kasusnya, yang sebelumnya 4 orang menjadi 9 orang

Penulis: Rizky Armanda | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU/DODI VLADIMIR
Dokter dan petugas keamanan memakai baju hazmat usai melakukan pemeriksaan terhadap tahanan yang positif Covid-19 di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru, Selasa (3/11/2020). 

Ambil Tindakan Cepat

Plt Kepala Lapas Kelas IIA Pekanbaru, Alfonsus Wisnu Ardianto
Plt Kepala Lapas Kelas IIA Pekanbaru, Alfonsus Wisnu Ardianto (istimewa)

Plt Kepala Lapas Kelas IIA Pekanbaru, Alfonsus Wisnu Ardianto menuturkan, dengan meningkatnya angka positif ini, pihaknya mengambil tindakan cepat, sesuai dengan yang diatur dalam protokol kesehatan.

Seperti melakukan penyemprotan disinfektan, pembersihan kamar, dan memindahkan warga binaan yang positif Covid-19 ke satu blok hunian.

"Kemarin memang ada 2 ruang isolasi, sekarang tidak difungsikan lagi. Melainkan mereka (warga binaan yang positif)yang disatukan dalam satu blok, yaitu di blok G, 24 kamar hunian," urainya.

Alfonsus memastikan, warga binaan yang positif Covid ini tidak tercampur dengan warga binaan yang sehat.

"Sementara yang dirawat di rumah sakit ada, karena penyakit penyertanya, ada 2 orang," tuturnya.

Semua warga binaan baik yang sehat dan yang terpapar Covid-19 kata Alfonsus, wajib menggunakan masker.

Selain itu mereka diminta rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

"Kita juga berikan multivitamin di luar pemberian makanan yang sewajarnya kepada mereka. 207 orang warga binaan ini baru terjadi kemarin, berdasarkan konfirmasi dari RS Awal Bros.”

“ Tadi sudah diawali dengan kegiatan penjemuran bergiliran terhadap mereka. Diharapkan dapat meningkatkan imun sehingga covid bisa hilang," jabarnya.

ilustrasi virus corona
ilustrasi virus corona (Freepik)

Diungkapkan Alfonsus, di dalam Lapas Pekanbaru ini, ada satu poliklinik yang bisa melayani para warga binaan. Namun karena jumlah warga binaan begitu banyak dan melebihi kapasitas, layanan yang diberikan sifatnya terbatas.

Namun Alfonsus menyatakan, pada prinsipnya, pihaknya bekerjasama dan berkoordinasi dengan pihak ketiga, dalam hal ini dengan rumah sakit dan dinas kesehatan.

Disinggung soal bagaimana tindakan dari Satgas Provinsi Riau terkait hal ini, Alfonsus menuturkan, sejauh ini belum ada tanggapan atas permasalahan ini.

"Walaupun kami sudah bersurat, kami belum ada ditengok oleh pihak Satgas Provinsi," pungkasnya.

Selanjutnya, dokter Lapas Pekanbaru, dr. Rosmawati Sinulingga menuturkan, rata-rata warga binaan yang positif Covid-19 ini merupakan orang tanpa gejala (OTG).

"Mereka bergejala ringan, jadi tidak terlampau ribet kita menangani. Kita berikan vitamin c dengan dosis tinggi.”

“ Sampai saat ini hanya 2 orang yang dirujuk ke rumah sakit karena ada penyakit penyerta dan usia sudah tua," jelasnya.

Ia menambahkan, di poliklinik Lapas Pekanbaru ini, ada 2 orang dokter dan 2 orang perawat yang bertugas.

( Tribunpekanbaru.com / Rizky Armanda )

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved