Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Penanganan Covid

Covid-19 Meledak di Lapas, Ahli Epidemiologi Riau Sarankan Hentikan Sementara Jam Besuk

Kasus Covid-19 meledak di Lembaga Pemasyarakatan Pekanbaru dengan jumlah terinveksi mencapai ratusan orang.

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Ilham Yafiz
Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir
Dokter dan petugas keamanan memakai baju hazmat usai melakukan pemeriksaan terhadap tahanan yang positif Covid-19 di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru, Selasa (3/11/2020). (www.tribunpekanbaru.com/Doddy Vladimir) 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kasus Covid-19 meledak di Lembaga Pemasyarakatan Pekanbaru dengan jumlah terinveksi mencapai ratusan orang.

Ahli Epidemiologi Riau, dr Wildan Asfan Hasibuan menyarankan kepada pihak Lapas Kelas I A Pekanbaru dan Kanwil Kumham Riau agar meniadakan jam besok untuk keluarga warga binaan.

Sebab saat ini ada ratusan penghuni Lapas kelas IA Pekanbaru yang terkonfirmasi positif Covid-19.

"Untuk sementara kita menyarankan jangan ada kunjungan dulu lah, kalau pihak keluarga dari warga binaan yang mau mengantarkan makanan bisa dititip sama petugas saja," kata Wildan, Rabu (4/11/2020).

Peniadaan jam besok bagi keluarga warga binaan ini penting dilakukan sebagai salah satu upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di lingkungan Lapas.

Sebab jika hal ini dibiarkan berjalan, dirinya khawatir, penyebaran Covid-19 tidak hanya terjadi antar sesama penghuni Lapas saja. Namun bisa menularkan ke anggota keluarganya yang membesuk.

"Jadi untuk sementara jangan diizinkan keluarga nya masuk, jangan ketemu dulu.

Seperti di pesantren kan sudah seperti itu, orang tuanya hanya boleh melihat dari jauh, say hello dari bilik kaca saja," ujarnya.

Wildan menegaskan, munculnya kluster baru penularan Covid-19 di dalam lembaga pemasyarakatan atau Lapas di Kota Pekanbaru harus disikapi serius.

Ahli Epidemiologi Riau, dr Wildan Asfan Hasibuan mengungkapkan, upaya pencegahan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di dalam Lapas harus segara dilakukan.

Sebab jika tidak, dirinya khawatir, jumlah penghuni dan penjaga Lapas akan semakin banyak yang tertular virus Corona.

Wildan mengungkapkan, pihak pengelola Lapas dan Kanwilkumham Riau harus melakukan langkah-langkah pencegahan.

Di antaranya adalah dengan mengisolasi penghuni Lapas yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19.

"Mereka harus diisolasi di tempat khusus, kalau tidak bahaya, karena mereka kan setiap hari berinteraksi dan berkontak. Jadi potensi penularanya juga lebih besar, apalagi jumlahnya cukup banyak, lebih 200 orang," katanya.

Namun persoalannya, kata Wildan, untuk mengisolasi pasien Covid-19 dari kalangan penghuni Lapas tidak hanya bicara soal kesehatan. Tapi juga bicara aspek keamanan.

"Jadi tempat isolasinya juga harus aman, jangan sampai nanti mereka ini diisolasi di tempat khusus justru malah kabur," ujarnya.

Wildan mencontohkan, tempat yang aman untuk isolasi mandiri pasien Covid-19 dari kalangan penghuni Lapas ini adalah hotel atau gedung yang memiliki dua lantai. Sehingga pengawasanya lebih mudah.

"Kalau dua lantai kan lantai atas itu bisa dijadikan tempat isolasi pasien, kemudian lantai bawahnya tempat petugas berjaga-jaga, jadi keamanannya harus terjamin," katanya.

Baca juga:

Jelas Ada Logo Pemda, Begini Ceritanya ASN Kepergok Berbuat Dosa di Dalam Mobil: Langsung Tancap Gas

#SavePornhub Menggema di Jagat Maya, Penghobi Film Panas di Thailand Murka

Predator Seks Menyimpang, Belasan Anak Jadi Korban Sodomi, Pelaku Sudah Beristri dan Punya Anak

Satgas Covid-19 Pelalawan Jadikan Hotel Grand Lokasi Isolasi Mandiri

Hotel Grand Pangkalan Kerinci dioperasikan sebagai tempat isolasi bagi pasien Covid-19 sejak Selasa (3/11/2020).

Pasien Covid-19 yang akan dikarantina di hotel tersebut khusus bagi warga terkonfirmasi positif dengan status Orang Tanpa Gejala (OTG).

Tim Satgas Covid-19 melalui Dinas Kesehatan telah menyiapkan hal-hal yang dibutuhkan dalam merawat pasien yang hendak diisolasi.

Hotel yang terletak di tepi Jalan Lintas Timur (Jalintim) Pangkalan Kerinci itu dipilih karena lokasinya strategis dan manajemen hotel bersedia disewa oleh Pemkab Pelalawan.

"Sejak kemarin sudah siap untuk dioperasikan. Namun dua hari ini belum ada pasien OTG yang masuk," terang juru bicara Satgas Covid-19 Pelalawan, Asril M.Kes, kepada Tribunpekanbaru.com Rabu (4/11/2020).

Tenaga kesehatan berupa dokter dan perawat, petugas keamanan, ambulans serta sopirnya telah siaga di penginapan di tengah Kota Pangkalan Kerinci itu.

Kemudian obat-obatan maupun vitamin serta Alat Pelindung Diri (APD) juga telah dimasukan melalui Puskesmas terdekat.

Pihaknya telah menyusun prosedur dalam penanganan pasien OTG di penginapan tersebut.

Hotel tersebut terdiri dari tiga lantai dengan kapasitas ruangan sebanyak 50 kamar.

Satu kamar bisa diisi satu atau dua pasien tergantung kondisi kesehatannya.

Asril menyatakan, pasien yang bersedia dikarantina di hotel itu segera meregistrasikan diri kepada petugas yang berjaga.

Namun jika pasien OTG merasa lebih baik menjalani isolasi di rumahnya sendiri dan komit tidak keluar rumah selama masa inkubasi, Diskes tidak memaksa untuk ke Hotel Grand.

"Kalau dirasa rumah pasien layak untuk tempat isolasi dan memilih tetap di rumah, tidak ada masalah.”

“ Asal mereka konsisten tidak keluar-keluar. Menjaga warga sekitar yang komplek," ujar Asril.

Dijelaskannya, Kamar yang berada di lantai pertama diperuntukan bagi tenaga medis yang menginap di hotel serta pasien OTG yang sudah berusia uzur atau manula.

Agar lebih mudah mengontrol serta tidak perlu menaiki tangga saat dibawa ke kamar. Kemudian lantai 2 dan 3 bagi pasien yang masih berusia muda serta keluhan kesehatan minim.

Kepala Dinas Kesehatan ini merincikan, hari ini penambahan pasien positif sebanyak dua orang yakni ARP (41) dan FD (14) asal Pangkalan Kerinci.

Mereka menjalani isolasi secara mandiri. Untuk pasien sembuh mencapai tujuh orang yang semuanya berasal dari Pangkalan Kerinci.

Mereka telah menyelesaikan masa isolasi selam 14 hari sejak dinyatakan positif corona.

( Tribunpekanbaru.com / Syaiful Misgiono )

Catatan Redaksi:

Bersama-kita lawan virus corona. Tribunpekanbaru.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin) Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved