Di Negara Ini Banyak yang Berharap Trump Menang Pilpres AS Agar Bisa Menekan Presidennya Sendiri
Namun banyak warga di negara ini justru menginginkan Presiden Donald Trump kembali berkuasa di Amerika Serikat.
"Tidak ada yang bisa menghentikan Trump untuk mengklaim seperti itu. Meski tidak benar, seperti banyak hal yang dia katakan, tapi Trump bisa membuat pengumuman seperti itu," jelasnya.
"Trump sebelumnya telah mengatakan jika hasil perhitungan suara begitu ketat, maka dia akan menyatakan diri sebagai pemenang."
Dr Shortis mengatakan demokrasi Amerika saat ini berada dalam situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya terkait dengan apa yang bisa terjadi di saat suara dihitung minggu ini.
"Konstitusi Amerika Serikat sangat jelas mengatur tentang transisi kekuasaan, tapi mengasumsikan orang bertindak dengan itikad baik dan sesuai dengan aturan masyarakat. Kita tahu Trump tidak terlalu peduli tentang semua itu," jelasnya.
"Semuanya sangat tergantung pada reaksi orang di sekitarnya, reaksi media. Jadi pada dasarnya tergantung pada seberapa kuat institusi-institusi Amerika."
Baca juga: Kepergok Tengah Berduaan dengan Pacar, Siswi SMA Ini Malah Dirudapaksa Pria Lewat, Lalu Diperas
Baca juga: Demi Motor yang Laku Dijual 4,5 Juta, Aling Tewas Dibunuh Pacarnya,Mayat Dikubur Ditutup Daun Pisang
Singkatnya, tergantung pada peradilan, penegak hukum dan lembaga konstitusi lainnya, serta media, untuk memastikan setiap klaim yang tidak valid oleh Trump diselidiki secara adil dan transparan.
Bila Trump menang masa jabatan kedua, bisakah dia menghadapi pemakzulan untuk kedua kalinya?
Menurut Dr Shortis, tidak ada batasan seberapa banyak upaya yang dapat dilakukan untuk mendakwa seorang presiden AS.
"Itulah mengapa pemilihan Senat kali ini sangat penting," jelasnya. "Jika Demokrat memenangkan Senat, hampir pasti mereka akan melakukan pemakzulan terhadap Trump lagi (bila Trump menang)."
Jika kalah, apakah Donald Trump dapat kembali mencalonkan diri pada pilpres 2024?
Jawabnya, bisa. Di Amerika Serikat, jabatan presiden dibatasi dua periode, dan bisa tidak berurutan (masa periodenya).
Bisakah Trump dihukum jika menolak menerima kekalahan pilpres?
Shortis mengatakan pertanyaan ini cukup rumit. "Jika dia menolak untuk meninggalkan kantor dan menolak mengakui kekalahannya, itu berarti Konstitusi dan supremasi hukum tidak diakui," katanya.
"Ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh rakyat, tapi pada dasarnya baru pada 20 Januari mendatang ketika kekuasaan presiden mengalami transisi."
"Dengan asumsi semuanya berjalan sesuai dengan yang diindikasikan oleh jajak pendapat, maka Biden akan menjadi panglima tertinggi AS pada Januari dan dia dapat memerintahkan militer untuk menyingkirkan Trump (dari Gedung Putih)," jelasnya.
Dr Shortis mengatakan banyak hal yang akan terjadi antara waktu pengumuman pemenang pilpres dan tanggal pelantikan presiden AS 20 Januari 2021. "Kami akan melihat krisis konstitusional sepenuhnya (bila Trump menolak untuk menyerah). Menurut saya penyelesaiannya tidak akan mudah," katanya. (Kontan)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Di Venezuela, Banyak yang Berharap Trump Menang untuk Jaga Tekanan ke Presiden Maduro