UPDATE Pilpres AS 2020: Skenario Menakutkan yang Bisa Menjadi 'Kiamat' Bagi Warga AS
dini hari, dia melakukan itu: kendati jutaan surat suara yang sah belum selesai dihitung, ia mengumumkan kemenangannya sebelum waktunya.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Selama berminggu-minggu menjelang pemilu, Donald Trump telah mengatakan bahwa jika selisih perolehan suara dalam pemilihan presiden tipis, ia akan menuduh lawannya dari Partai Demokrat melakukan kecurangan pemilu dan berusaha mencuri kemenangan darinya.
Pada Rabu (04/11/2020) dini hari, dia melakukan itu: kendati jutaan surat suara yang sah belum selesai dihitung, ia mengumumkan kemenangannya sebelum waktunya.
"Kami sudah bersiap-siap untuk memenangkan pemilihan ini. Terus terang, kami sudah memenangkan pemilihan ini," kata Trump dalam pidato di Gedung Putih.
Tanpa memberikan bukti apapun, ia melanjutkan dengan klaim bahwa telah terjadi "kecurangan" pemilu.
"Ini penipuan besar-besaran di negara kita. Kita ingin hukum digunakan secara tepat. Jadi, kita akan pergi ke Mahkamah Agung AS. Kita ingin semua pemungutan suara dihentikan."
"Memalukan, belum pernah terjadi, tidak benar"
Para pendukung Demokrat dan bahkan beberapa pendukung sang presiden segera merespons.
Baca juga: Bak Terbakar & Berasap, INILAH yang Terjadi Jika Closet Toilet Duduk Tidak Ditutup
Baca juga: Menu Sarapan Pagi yang Sehat: Mudah Dibuat & Bahan Sederhana
Saingan Trump dari Partai Demokrat, Joe Biden, mengatakan pemilu belum berakhir "sampai setiap surat suara dihitung".
"Kami berada di jalur untuk menang," tegasnya.
Manajer kampanye Biden, Jen O'Malley Dillon, menyebut pernyataan Trump "keterlaluan, belum pernah terjadi, dan tidak benar".
"Itu keterlaluan karena jelas-jelas merupakan upaya untuk merampas hak-hak demokrasi warga Amerika," katanya.
"Ini pertama kalinya terjadi karena belum pernah dalam sejarah kita seorang presiden Amerika Serikat berusaha untuk melucuti suara rakyat Amerika dalam pemilihan nasional."
Alexandria Ocasio-Cortez dari Partai Demokrat, yang memenangkan pemilihan kembali untuk kursinya di Kongres, mengecam klaim Trump sebagai "tidak sah, berbahaya, dan otoriter".
Baca juga: JADWAL Puasa Sunnah Ayyamul Bidh November 2020: Cek Bacaan Puasa & Tanggal Puasa
Baca juga: Kisah 3 Istri Gugat Cerai Gara-gara Suami Kecanduan Game Higgs Domino, Ternyata Pasangan Muda
"Hitung suara. Hormati hasilnya," ujarnya dalam sebuah cuitan di Twitter.
Bahkan beberapa pendukung partai Trump sendiri, Partai Republik, menyuarakan kekhawatiran.