Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kuansing

Bayi 11 Bulan di Kuansing Terpapar Covid-19, Satgas Covid-19 : Saat ini sudah isolasi mandiri

Bayi perempuan tersebut yakni SM, merupakan warga Kecamatan Singingi Hilir,SM merupakan hasil tracking kontak erat pasien konfirmasi nyonya WY (32).

Penulis: Dian Maja Palti Siahaan | Editor: CandraDani
Gambar oleh esudroff dari Pixabay
ilustrasi bayi 

TRIBUNPEKANBARU.COM, TELUK KUANTAN - Bayi berusia 11 bulan di Kuansing dinyatakan positif covid-19. Sang bayi saat ini menjalani isolasi mandiri.

"Saat ini sudah isolasi mandiri," kata juru bicara Satuan tugas penanganan covid-19 Kuansing, Agusmandar, Jumat (13/11/2020).

Bayi perempuan tersebut yakni SM, merupakan warga Kecamatan Singingi Hilir. Ia menjalani swab di Kuansing.

SM merupakan hasil tracking kontak erat pasien konfirmasi nyonya WY, 32 tahun.

SM diumumkan konfirmasi positif Covid-19 pada Kamis (12/11/2020).

Saat itu, ada dua pasien konfirmasi positif lainnya.

Dua pasien positif lainnya yakni Nonya A, 46 tahun,  warga Kecamatan Sentajo Raya dan saat ini sudah isolasi mandiri. Ia hasil tracking kontak erat pasien konfirmasi tuan SH, 48 tahun.

Terakhir, nona AN, 13 tahun, warga Kecamatan Sentajo Raya dan saat ini sudah isolasi mandiri. AN merupakan hasil tracking kontak erat pasien konfirmasi tuan SH, 48 tahun.

Disisi lainnya, ada dua pasien yang dinyatakan sembuh. Yakni tuan A, 48 tahun warga Kecamatan Pangean dan tuan J, 28 tahun warga Kecamatan Kuantan Tengah.

Hingga Jumat (13/11/2020), total kasus covid-19 di Kuansing sebanyak 344 kasus.

Dari jumlah tersebut, 307 pasien dinyatakan sembuh. Sebanyak 10 pasien meninggal.

Kasus aktif sendiri sebanyak 27 kasus. Terdiri dari 20 pasien menjalani isolasi mandiri dan 7 pasien dirawat di rumah sakit.

Mulai Belajar Tatap Muka

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kuansing memastikan proses belajar mengajar dilakukan masih secara daring.

Walaupun saat ini kasus covid-19 di Kuansing ada penurunan.

"Masih tetap daring dan luring," kata sekretaris Disdikpora Kuansing, Masrul Hakim, Jumat (13/11/2020).

Secara umum, kasus covid-19 di Kuansing sendiri mulai menurun. 

Statusnya pun tidak zona merah lagi.

Pada Jumat (13/11/2020), kasus aktif covid-19 di Kuansing sebanyak 23 kasus.

Dari jumlah tersebut 15 pasien menjalani isolasi mandiri dan 8 pasien dirawat di rumah sakit.

Dikatakannya, pihaknya sudah mengkonfirmasi ke gugus tugas terkait proses belajar mengajar ini.

Hasilnya, tetap secara daring dan luring.

"Sudah kita koordinasikan dengan satuan tugas. Sepertinya pak Gubernur belum izin," katanya.

Pelajar di Kuansing sendiri tidak semuanya bisa belajar secara daring. Hanya sebagian kecil saja.

Penyebabnya, sebagian besar daerah di Kuansing akses internetnya tidak bagus.

Ada juga siswa yang tidak memiliki perangkat pendukung. Sehingga proses bekajar secara luring pun ditempuh.

Dari data Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kuansing, dari 244 sekolah dasar yang ada, hanya 26 sekolah dasar yang bisa menerapkan pembelajaran secara daring. Sisanya, luring.

Sedangkan untuk tingkat SMP, hanya bebetapa kecamatan yang bisa daring.

Seperti kecamatan Kuantan Tengah ada 8 sekolah, Cerenti ada 3 sekolah, Singingi 7 sekolah, Kuantan Hilir ada 4 sekolah, Logas Tanah Darat ada 5 sekolah.

Sedangkan kecamatan yang seluruh sekolahnya menggelar luring yakni Inuman 3 sekolah, Pangean ada 6 sekolah, Benai 5 sekolah, Kuantan Hilir Seberang 3 sekolah, Hulu Kuantan 3 sekolah.

Kecamatan lainnya yakni Kecamatan Kuantan Mudik ada 4 sekolah dimana 2 sekolah secara daring dan 2 lainnya luring.

Kecamatan Sentajo Raya 5 sekolah luring dan 2 lainnya daring. Gunung Toar, 3 sekolah luring dan 1 sekolah daring.

Banjir Bandang Hantam Dua Sekolah di Kuansing, Pagar Tembok Ambruk

Banjir Bandang di Kuansing yang terjadi sejak Minggu (8/11/2020) merobohkan tembok pagar dua sekolah. Sejumlah fasilitas pendidikan memang terdampak banjir.

"Ada dua sekolah yang tembok pagarnya roboh pas banjir kemarin," kata sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kuansing, Masrul Hakim, Kamis (12/11/2020).

Dua sekolah tersebut yakni SDN 003 Lubuk Kebun, Kecamatan Logas Tanah Darat dan SMPN 2 Kecamatan Inuman.

Pihaknya sudah meminta bidang sarana dan prasarana untuk meninjau kedua sekolah. Sehingga diketahui tingkat kerusakan.

"Belum tau kerugiannya berapa. Belum dicek. Tapi kita sudah minta untuk turun ke lapangan," katanya.

Selain itu, ada beberapa sekolah yang juga digenangi banjir. Seperti SDN 009 Inuman.

Hanya saja, sejauh ini pihaknya belum menerima laporan bangunan sekolah yang rusak akibat banjir.

Seperti yang diketahui, banjir bandang yang terjadi di Kuansing, ada lima kecamatan yabg terdampak. Yakni kecamatan Logas Tanah Darat, Gunung Toar, Pangean, Kuantan Hilir dan Inuman. Namun banjir mulai surut pada Rabu (11/11/2020).

Tidak ada korban jiwa dalam banjir bandang ini. Hanya saja sejumlah warga sempat mengungsi.

4 Kecamatan Terdampak Banjir

Sebelumnya sebagaimana diberitakan, banjir di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) terus meluas.

Hingga Selasa (10/11/2020), ada empat kecamatan yang terdampak banjir.

"Ada empat kecamatan yang sekarang terdampak banjir," kata Plt kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsos PMD) Kuansing Nafisman melalui Kabid Bencana, Irhandi, Selasa (10/11/2020).

Empat kecamatan tersebut yakni Logas Tanah Darat (LTD), Pangean, Inuman dan Kuantan Hilir.

Sebelumnya di Kecamatan Gunung Toar juga pada Minggu (8/11/2020), ada banjir namun sudah surut.

Banjir di Kecamatan LTD sudah berlangsung sejak Minggu dini hari (8/11/2020).

Hingga kini masih terjadi. Ada beberapa desa yang terdampak seperti Rambahan, Perhentian Luas, Logas, Lubuk Kebun dan lainnya.

"Di LTD naik lagi banjirnya," kata Irhandi.

Kepala desa Rambahan Kecamatan LTD, Ali Nasri juga membenarkan. "Tadi pagi air naik lagi. Ketinggian sampai 1,5 meter," kata Ali, Selasa (10/11/2020).

Di Kecamatan Pangean, ada dua desa terdampak banjir. Yakni Desa Koto dan Pasar Baru.

Banjir mulai terjadi sejak Selasa dini hari dan merupakan banjir kiriman dari Kecamatan LTD.

Di Kecamatan Kuantan Hilir terjadi di dua desa. Yakni Desa Pasar Baru Baserah dan Rawang Bonto.

Banjir paling parah terjadi di kecamatan Inuman. Ada tiga desa terdampak yakni Desa Koto Inuman, Pulau Busuk Jaya dan Sigurantang.

Di Desa Pulau Busuk Jaya, ketinggian air mencapai 2 meter. Puluhan KK mengungsi dan dapur umum didirikan.

"Kalau dua desa lainnya belum ada yang mengungsi," katanya.

(Tribunpekanbaru.com / Palti Siahaan)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved