Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Video Berita

Video: Gali Potensi PAP, UPT Selatpanjang Sisir Kilang Sagu, Terungkap Pabrik Tidak Ada Water Meter

Jajaran UPT Pelaksanaan Teknis (UPT) Pengelola Pendapatan Selatpanjang mulai kembali menginventarisir kilang-kilang pengolah sagu di sana. 

Penulis: Teddy Tarigan | Editor: aidil wardi

TRIBUNPEKANBARU.COM, MERANTI - Jajaran UPT Pelaksanaan Teknis (UPT) Pengelola Pendapatan Selatpanjang mulai kembali menginventarisir kilang-kilang pengolah sagu di sana. 

Kali ini yang disisir adalah wilayah Kecamatan Merbau dan Kecamatan Tebingtinggi Barat pada Rabu (11/11/2020).

Penelusuran kilang menggunakan Speedboat dengan menyisir setiap kilang yang ada di daerah tersebut.

Kepala UPT Pengelola Pendapatan Selatpanjang Sudirman mengatakan inventarisasi dilakukan sebagai tindam lanjut kunjungan Bapenda yang sudah dilakukan sejak beberapa waktu yang laku.

Hal ini untuk melakukan pengecekan terhadap kondisi kilang untuk menselaraskan Pajak Air Permukaan (PAP) dari kilang.

"Kunjungan untuk menselaraskan data yang diberi camat se kabupaten terkait data kilang sagu yang ada di wilayah mereka," ujar Sudirman.

Baca juga: Inilah Daftar Nama-nama Dai Kondang yang Akan Hadiri Pernikahan Putri Habib Rizieq

Baca juga: Senin Lusa Dimulai Belajar Tatap Muka Terbatas, Sejumlah SMPN di Pekanbaru Siapkan Fasilitas Ini

Ada 6 kilang sagu yang mereka kunjungi, 4 diantaranya di Merbau dan 2 di Kecamatan Tebingtinggi Barat.

Dari keterangan yang diterima kilang sagu yang dikunjungi banyak berlindung dibawah Koperasi Harmonis.

Namun seperti kilang-kilang lainnya, tak satu dari mereka yang menggunakan alat penghitung pemakaian air (water meter).

Padahal anjuran tersebut telah tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 tahun 2011 pasal 31 ayat 4 dan Peraturan Gubernur  Nomor 37 Tahun 2012 Tentang Nilai Perolehan Air Permukaan Sebagai Dasar Pengenaan Pajak.

"Hampir semua kilang yang kita kunjungi tidak ada pemilik, hanya pengurus yang ditemui di lapangan tidak tahu berapa penggunaan air permukaan yang digunakan.

Namun mereka mengaku menggunakan air permukaan dengan jumlah yang banyak setiap harinya," ujar Sudirman.

Walaupun demikian pihaknya sudah mulai melakukan kalkulasi melalui jumlah produksi tepung sagu mereka.

Dimana alhasil sejumlah kilang sagu sudah mulai membayar lebih dari sebelumnya.

Hal tersebut juga sudah dikoordinasikan terlebih dahulu dengan pihak Koperasi Harmonis yang menjadi naungan bagi sebagian besar kilang sagu di Kepulauan Meranti.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved