Sekolah Tatap Muka Bertahap di Pekanbaru: CEK 23 SMP Negeri yang Mulai Dibuka Senin Besok
Ada delapan tempat cuci tangan di seluruh penjuru sekolah itu. Peserta didik nantinya bisa memanfaatkan fasilitas
TRIBUNPEKANBARU.COM - Sejumlah SMP negeri di Kota Pekanbaru sudah bersiap menggelar belajar tatap muka secara terbatas, Senin (16/11/2020) depan.
Mereka menyiapkan fasilitas protokol kesehatan mencegah covid-19.
SMP Negeri 29 Kota Pekanbaru sudah mempersiapkan fasilitas protokol kesehatan bagi peserta didik. Satu fasilitas yang tersedia yakni tempat cuci tangan.
Ada delapan tempat cuci tangan di seluruh penjuru sekolah itu. Peserta didik nantinya bisa memanfaatkan fasilitas
"Kita sudah siapkan delapan tempat cuci tangan, agar peserta didik bisa menjaga kebersihan," ujar Kepala SMPN 29 Kota Pekanbaru, Zamhuri kepada Tribun, Jumat (13/11/2020).
Menurutnya, sekolah juga menyiapkan alat pengukur suhu. Mereka juga menata posisi kursi di kelas.
"Kita juga tata kursi di kelas sesuai pembatasan. Hanya 50 persen murid yang masuk," ujarnya.
Pihaknya mengaku siap saat para peserta didik masuk sekolah. Mereka pun bisa belajar tatap muka secara terbatas.
Mereka mulai mengatur pembagian ruang dan peserta didik yang bakal belajar di sekolah. Ia menyebut jumlah peserta didik sebanyak 600 orang.
"Nanti kita bagi jadwal peserta didik per hari," jelasnya
Tahap awal ada 23 SMP negeri yang bakal menggelar belajar tatap muka secara terbatas.
SMP negeri tersebut yakni SMPN 3, SMPN 6, SMPN 11, SMPN 15 dan SMPN 19. Lalu SMPN 23, SMPN 24, SMPN 26, SMPN 27 dan SMPN 28.
Kemudian SMPN 29, SMPN 31, SMPN 33, SMPN 35 dan SMPN 36. Lalu SMPN 38, SMPN 39, SMPN 40, SMPN 41 dan SMPN 42.
SMPN 43, SMPN 44 dan SMPN 45 juga sudah mulai belajar tatap muka pekan depan.
Belajar Tatap Muka Terbatas
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, para peserta didik di Kota Pekanbaru Riau bakal menjalani belajar tatap muka terbatas pada pekan depan.
Demikian diungkapkan Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Ismardi Ilyas kepada Tribunpekanbaru.com Rabu (11/11/2020).
Ismardi memastikannya usai mendapat surat dari Walikota Pekanbaru.
Mereka nantinya belajar di sekolah sekitar tiga jam. Namun mereka hanya belajar sekali satu pekan.
"Kita pastikan bakal kita mulai pekan depan," terangnya,
Ismardi mengaku sudah mengumpulkan kepala sekolah negeri di Kota Pekanbaru.
Ia melakukan sosialisasi terkait rencana penerapan belajar tatap muka secara terbatas.
Kepala sekolah nantinya menyampaikan hasil rapat kepada guru.
Ismardi menegaskan agar persiapan jelang belajar tatap muka optimal.
Mereka juga bisa menyampaikan hasil rapat kepada orangtua peserta didik.
"Tadi sudah kita kumpulkan kepala sekolah negeri. Jumat besok kita kumpulkan kepala sekolah swasta," ujarnya.
Ismardi menyebut bahwa tahap awal bakal membuka belajar tatap muka terbatas di SMP. Namun belum dibuka di 45 SMP negeri.
Ada rencana membuka aktivitas belajar tatap muka terbatas di 22 SMP negeri. Tahap awal dibuka di SMP negeri kawasan pinggir kota.
"Kita mulai SMP negeri di pinggiran kota. Ada tim yang sedang menginventatisir," ulasnya.
Proses belajar tatap muka terbatas nantinya dibuka secara bertahap. Ada rencana 23 SMP bakal dibuka aktivitas belajar tatap muka terbatas pada pekan berikutnya.
Jumlah peserta didik di kelas pada masa pandemi covid-19 ini hanya setengah dari kapasitas yang ada.
Ia menyebut jumlah paling banyak 20 peserta didik.
"Jadi jumlah maksimal yang belajar di kelas setengah dari jumlah siswa," ulasnya.
Ismardi menegaskan pihaknya bakal menggelar survei ke SMP yang bakal membuka belajar tatap muka terbatas. Mereka ingin melihat kesiapan sekolah.
Tim nantinya ingin melihat persiapan protokol kesehatan di sekolah. Mereka juga melihat pembagian kelas.
Peserta didik tidak bisa berbagi kursi saat belajar di sekolah.
Tim juga melihat kesiapan guru untuk mengawasi penerapan protokol kesehatan mencegah Covid-19 .
"Kita ingin lihat, sudah lengkap persiapan fasilitas protokol kesehatannya di sekolah," ujarnya.
Pihaknya segera menyebar surat edaran. Apalagi dinas sudah mendapat persetujuan dari Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru.
Masih Pertimbangkan Penyebaran Kasus Covid-19
Belajar tatap muka secara terbatas di Kota Pekanbaru masih mempertimbangkan status zona penyebaran Covid-19.
Proses pembelajaran tatap muka bisa dilakukan saat Kota Pekanbaru dalam kondisi risiko rendah.
Pemerintah Kota Pekanbaru menanti peta status zona penyebaran covid-19 dari pemerintah pusat.
Proses belajar tatap muka terbatas berlangsung saat Kota Pekanbaru masuk zona kuning.
"Maka akan kita laksanakan, kalau kasus kembali naik lagi nanti akan kita tunda," terang Walikota Pekanbaru, Firdaus, Senin (9/11/2020).
Menurutnya, kondisi Kota Pekanbaru saat ini memasuki zona kuning. Status ini melihat penyebaran kasus Covid-19 yang ada.
Apalagi penyebaran kasus positif covid-19 mulai melandai. Penambahan kasus menurun pada, Minggu (8/11/2020) kemarin.
Jumlah penambahan hanya 40 pasien. Sedangkan Sabtu (7/11/2020) sebanyak 85 pasien.
Total ada 7.750 pasien positif. 6.706 pasien di antaranya sudah sembuh.
882 pasien saat ini masih jalani perawatan. Jumlah pasien meninggal mencapai
162 pasien.
"Maka kita tunggu analisa dari tim satgas penanganan covid nasional," jelasnya.
Firdaus menyebut pertimbangan lainnya yakni kondisi kasus penyebaran Covid-19 yang terkendali.
Ia berupaya agar Kota Pekanbaru bisa menerapkan belajar tatap muka secara terbatas.
"Anak-anak dan orangtua, berharap bisa segera mengikuti belajar tatap muka," ujarnya.
Catatan redaksi:
Bersama-sama kita lawan Virus Corona.
Tribunpekanbaru.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).
( Tribunpekanbaru.com / Fernando Sikumbang )