Syamsuar Turun Gunung ke Rohul, Golkar Pantau Perkembangan Daerah yang Gelar Pilkada
Badan Pemenangan Pemilu DPD I Partai Golkar Riau terus memantau perkembangan di setiap daerah yang sedang ber-Pilkada
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Golkar optimistis masih bisa jadi pemenang, meskipun terjadi persaingan ketat ketiga pasangan calon di Pilkada Rokan Hulu (Rohul).
Demikian dikatakan Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPD I Partai Golkar Provinsi Riau Zulfan Heri.
Diakui Zulfan Heri, terjadi persaingan ketat ketiga pasang calon kepala daerah di Rohul.
Dengan waktu yang sangat terbatas, yang jelas menurutnya Badan Pemenangan Pemilu DPD I Partai Golkar Riau terus memantau perkembangan di setiap daerah yang sedang ber-Pilkada, bagi calon kepala daerah yang diusung oleh partai Golkar, termasuk Rohul.
Baca juga: PT LIB Sudah Kirim Lagi Surat ke Polri Soal Izin, Ini Tanggapan Klub
Baca juga: Kalah Perang dari Azerbaijan, Rakyat Armenia Frustasi Tuntut Pashinyan Mundur Diganti Pemimpin Baru
Baca juga: Air Surut, Penyakit Pascabanjir Mengancam,Tim Medis Turun Periksa Kesehatan Korban Banjir di Inhu
"Di Rohul, partai Golkar bersama PPP mengusung pasangan Hamulian-Sahril Topan nomor Urut 1,"ujar Zulfan Heri.
" Kehadiran Bapak Syamsuar, sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Riau Sabtu (14/11/2020) di Kecamatan Tambusai dan Tambusai Utara berpengaruh besar,"imbuhnya.
Apalagi di dua daerah ini merupakan basis kuat Paslon jagoan Golkar ini.
Di saat kampanye di Rohul, Syamsuar memotivasi tim koalisi, tim partai Golkar dan tim relawan Hamulian - Sahril Topan atau HARTOP untuk bisa memenangkan Pilkada tanggal 9 Desember 2020.
Sebagaimana diketahui, Syamsuar melakukan kampanye dialogis Sabtu (14/11/2020) di kediaman Ketua DPD II Gokkar Rohul Sariantoni, yang sekaligus anggota DPRD Provinsi Riau.
Menurut Zulfan Heri, DPD I Partai Golkar Riau mempunyai target minimal 60 persen harus dan wajib menang di 9 kabupaten/kota Se-Riau yang sedang ber-Pilkada.
Di Rohul sendiri kata Zulfan Heri, konsolidasi di internal partai Golkar terus dilakukan pada semua tingkatan, anggota dewan Rohul dan Provinsi dapil Rohul, juga terus bekerja dan berkampanye di dapil masing-masing untuk Hamulisn-topan.
"Insya Allah kita ikhtiar terus sampai hari pencoblosan 9 Desember 2020.
Mudah -mudahan kehadiran Pak Ketua DPD I Partai Golkar Riau bisa mendongkrak suara di pilkada Rohul dan kita menang,"ujar Zulfan Heri.
Jaga Suara Paslon di Pilkada, Dua Saksi Setiap TPS Disiapkan Golkar
Seluruh Badan saksi nasional tinhkat Kabupaten dan Kota di Riau, untuk sembilan pasangan calon Golkar di Pilkada sudah direkrut bahkan sudah menjalani TrainTraining of Trainer (ToT) di Pekanbaru.
Golkar ingin memaksimalkan saksi di Pilkada 2020.
Menurut Bendahara Badan Saksi Nasional (BSN) Golkar Provinsi Riau, Tony Werdiansyah mengatakan Partai Golkar sudah menyiapkan belasan ribu orang kadernya untuk dijadikan saksi.
Terkait hasil perhitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) nya masing-masing.
Belasan ribu saksi ini nantinya akan mendapatkan pelatihan jelang ditugaskan di masing-masing TPS, ini bertujuan untuk bisa bekerja profesional di lapangan.
Tony menambahkan, pihaknya sudah membentuk 12 BSN tingkat Provinsi di 12 kabupaten/kota, sifatnya sudah permanen.
Sehingga, jika nantinya ada yang mengundurkan diri maka akan langsung dilakukan pergantian oleh BSN Kabupaten/kota.
"Jadi ini karya Pak Airlangga Hartarto untuk disiapkan saat Pilkada dan Pemilu dalam memantapkan barisan menang menuju Pemilu 2024,"jelas Toni Werdiansyah.
Adapun jumlah saksi ini, berjumlah sekitar 2 orang per-TPS.
Artinya, jika jumlah TPS ada sekitar 8000an, maka jumlah saksi yang dimiliki Golkar adalah 16.000an. Mereka terbagi dalam saksi utama dan saksi cadangan.
Saksi utama akan memantau TPS dari dalam, sementara saksi cadangan berada di luar TPS.
dan akan menjadi pengganti jika sewaktu-waktu saksi utama memiliki halangan, semisal sakit atau lainnya.
"Atau untuk konsumsi siang misalnya, daripada dia meninggalkan TPS, lebih bagus saksi cadangan diberdayakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi ini,"ujarnya.
Para saksi ini, lanjut Tony, adalah kader Golkar, baik kader murni maupun orang yang dikaderkan Golkar.
Karena, setiap saksi akan memiliki nomor induk anggota Golkar.
Berbeda dengan sistem selama ini yang memakai sistem ad hoc.
Distribusi laporan para saksi ini nantinya akan berbasiskan teknologi, makanya setiap saksi yang direkrut harus punya dan bisa memanfaatkan teknologi smartphone.
Sebab, segala bentuk koordinasi akan memakai sistem online mulai dari laporan tertulis maupun audio visual hal-hal yang terjadi dalam TPS.
"Nanti Golkar akan punya quick count hasil Pilkada di setiap kabupaten kota, berdasarkan laporan-laporan dari para saksi ini,"jelas Toni.
Di luar Pilkada, para saksi ini akan aktif sebagai kader Golkar di kepengurusan Golkar tingkat kelurahan.
Bagi daerah yang tidak melakukan Pilkada seperti Pekanbaru, Kampar dan Indragiri Hilir, Tony menjelaskan, mereka sudah diberi kewenangan untuk merekrut para saksi, sebagai persiapan agenda politik di daerahnya.
Terkait jaringan seluler yang belum menjangkau hingga pelosok daerah, Tony menyerahkan teknisnya kepada pengurus BSN tingkat kabupaten/kota.
Karena mereka yang paling paham kondisi daerahnya masing-masing.
"Iya, kalau daerah perkotaan kita sudah tidak ada masalah. Bagi yang kesulitan akses internet, nanti BSN setempat yang memikirkan polanya,"ujar Toni.
( Tribunpekanbaru.com / Nasuha Nasution )
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/bapilu-golkar-riau-kader-pembelot-pada-pilkada-serentak-2020-akan-dibangku-cadangkan.jpg)