Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pasar Mendadak Sepi Seperti Kuburan, Pedagang Pilih Tutup Lapak dan Kabur karena Takut Ada Tes Swab

Ratusan pedagang di Pasar Suradadi Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, memilih kabur saat mengetahui kedatangan tim Dinas Kesehatan akan melakukan tes swab.

Editor: CandraDani
Istimewa/KOMPAS.com/Tresno Setiadi
Suasana Pasar Suradadi Tegal yang sepi aktivitas setelah pedagangnya banyak yang memilih menutup lapaknya dan pulang setelah ada gelaran tes swab massal oleh Dinas Kesehatan, Rabu (18/11/2020) 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Ratusan pedagang di Pasar Suradadi, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, memilih kabur saat mengetahui kedatangan tim Dinas Kesehatan yang akan melakukan tes swab, Rabu (18/11/2020).

Mereka memilih menutup lapak, los, dan rukonya karena takut menjalani tes swab setelah sebelumnya dua orang pedagang terkonfirmasi positif Covid-19.

Kepala Seksi Surveilans Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Eko BP mengatakan, pedagang mulai menutup losnya sejak pagi dan memilih pulang.

"Target tes swab massal rencananya bagi pedagang sebanyak 694. Namun sampai pukul 09.30 WIB yang melakukan swab baru sekitar 100 orang. Sementara siang ini pasar sudah sepi," kata Eko, kepada wartawan di lokasi, Rabu (18/11/2020).

Baca juga: 6 Fakta Kasus Bunuh Diri Ibu Muda di Pekanbaru dan Kematian Dua Anak Kandung Korban

Menurut Eko karena sekitar 70 persen pedagang pulang, maka pasar pun sepi pengunjung.

Sedangkan pedagang yang bertahan, mengaku daganganya tidak laku karena tidak adanya pembeli.

Eko mengatakan, awalnya tes swab massal digelar setelah dua orang pedagang Pasar Suradadi terkonfirmasi positif Covid-19.

Bahkan satu di antaranya meninggal dunia.

“Tracing harus lebih mendalam untuk memastikan dari mana sumbernya atau riwayat perjalanan pedagang yang terkonformasi positif,” tutur Eko.

Baca juga: Nikita Mirzani Bakal Dipolisikan? Pelaku Pemukulan Isa Zega Blak-blakan Sebut Peran Nikita Mirzani

Menurutnya, pedagang yang ketakutan dan memilih menutup losnya dan pulang, karena ada rumor tes swab itu sangat sakit, dan setelahnya langsung dibawa ke rumah sakit.

“Padahal Itu tidak benar. Proses pengambilan sampel hanya geli-geli saja, dan tidak ada yang dibawa ke rumah sakit. Tes swab ini untuk mengeliminir penyebaran virus di pasar,” kata dia.

Setelah tes swab, jika hasilnya ada yang positif dan dinyatakan sebagai kluster maka akan ditindak lanjuti.

Namun jika hasil laboratoriumnya negatif semua, maka tes tidak dilanjutkan.

“Para pedagang harus mematuhi protokol kesehatan, yaitu menjaga jarak, tetap memakai masker, sering cuci tangan dengan sabun,” imbau Eko.

Baca juga: Penyanyi Waria Malaysia Tiba-tiba Putuskan Jadi Pria Tulen, Insaf Setelah Alami 2 Mimpi Buruk Ini

Peristiwa Kedua di Tegal Pedagang Kabur

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved