Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Bayi Lahir sudah Punya Utang, Utang Luar Negeri Indonesia 2x APBN, Siapa yang Bayar dan Kapan Lunas?

4. Rusia: 490,72 miliar dollar AS 5. Meksiko: 469,72 miliar dollar AS 6. Turki: 440,78 miliar dollar AS 7. Indonesia: 402,08 miliar dollar AS

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Ilustrasi/Nolpitos Hendri
Bayi Lahir sudah Punya Utang, Utang Luar Negeri Indonesia 2x APBN, Siapa yang Bayar dan Kapan Lunas? 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Utang Indonesia dipastikan akan terus membengkak. Hal ini menyusul ditandantanganinya, kerjasama peminjaman uang dari Pemerintah Indonesia kepada pemerintah Jerman.

Perjanjian peminjaman itu dilakukan pada Jumat (14/11/2020) lalu.

Dikutip Tribunpekanbaru.com dari dari akun Kedutaan Besar Jerman yang bercentang biru di twitter disebutkan bahwa,

perjanjian pinjaman itu senilai 550 juta euro atau sebesar Rp 9,3 triliun.

Perjanjian itu sendiri ditandatangani secara terpisah di kantor Bank Pembangunan Jerman KfW di Frankfurt dan di Kementerian Keuangan di Jakarta.

"Perjanjian itu dilakukan terpisah karena menyesuaikan dengan pandemi," demikian tulis akun twitter Kedutaan Besar Jerman.

Unggahan itu juga dipublish oleh Kedutaan Besar Jerman di laman Facebook @Kedutaan Besar Republik Federal Jerman.

Penandatanganan perjanjian pinjaman itu sendiri dilakukan oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan RI, Luky Alfirman

Dan Kepala Bagian Sustainable Economic Development East and South East Asia KfW, Florian Sekinger.

Perjanjian ini ditandangani dalam rangka COVID-19 Active Response and Expenditure Support (CARES) I dan II.

Isinya langkah-langkah bantuan penyediaan alat medis, peningkatan ekonomi, dan bantuan terarah untuk kelompok rentan.

Sebelum Jerman, Indonesia juga telah menandatangani perjanjian pinjaman dengan pemerintah Australia.

Total utangnya lebih besar dari yang diperoleh dari Jerman karena mencapai 1,5 miliar dolar Australia, setara Rp15 triliun.

“Kami sedang mencari sumber pembiayaan yang berbeda dan Australia menyediakan pinjaman 1,5 miliar dolar AUD kepada Indonesia merupakan salah satu dukungan yang sangat kami hargai,” ucap Sri Mulyani dalam penandatanganan virtual pinjaman Indonesia-Australia, Kamis (12/11/2020) lalu.

Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg mengatakan,

uang pinjaman tersebut diberikan lantaran Indonesia dinilai memiliki ketahanan dan proses pemulihan yang cenderung cepat pada masa pandemi Covid-19.

"Bantuan ini merefleksikan situasi yang harus kita hadapi bersama. Selain itu, juga berkaitan dengan reputasi Indonesia terkait dengan manajemen fiskal," ujarnya.

Pengutang Terbesar

Bank Dunia merilis data utang luar negeri dari 120 negara-negara dengan berpendapatan rendah hingga sedang dalam International Debt Statistics (IDS) 2021.

Dalam laporan yang dikeluarkan pada Rabu (14/10/2020),

Bank Dunia merilis total utang luar negeri negara-negara pada 2009, 2015, 2016, 2017, dan data terbaru adalah utang luar negeri 2019.

Indonesia, tercatat menjadi negara dengan utang luar negeri tertinggi ke-7 dalam data itu.

Tercatat, utang luar negeri Indonesia pada 2019 sebesar 402,08 miliar dollar Amerika Serikat.

Jika dikalikan dengan kurs rupiah Rp 14.749) besar utang Indonesia 2019 sekitar Rp 5.930 triliun.

Berdasarkan laporan tersebut, berikut ini 10 negara berpendapatan rendah hingga menengah dengan besar utang luar negeri tertinggi:

1. China: 2,1 triliun dollar AS

2. Brasil: 569,39 miliar dollar AS

3. India: 560,03 miliar dollar AS

4. Rusia: 490,72 miliar dollar AS

5. Meksiko: 469,72 miliar dollar AS

6. Turki: 440,78 miliar dollar AS

7. Indonesia: 402,08 miliar dollar AS

8. Argentina: 279,30 miliar dollar AS

9. Afrika Selatan: 188,10 miliar dollar AS

10. Thailand: 180,23 miliar dollar AS

( Tribunpekanbaru.com )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved