Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Terungkap Kejahatan Perang yang Dilakukan Militer Australia, Bunuh Puluhan Orang Afganistan

Kejahatan perang militer Australia terungkap seiiring dengan terungkapnya bukti dalam laporan militer Australia.

Editor: Ilham Yafiz
INDIAN NAVY / AFP
Sebuah kapal yang mengikuti latihan angkatan laut Malabar tahap kedua di Laut Arab. India, Australia, Jepang, dan Amerika Serikat memulai fase kedua dari latihan angkatan laut strategis pada 17 November di Laut Arab Utara. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kejahatan perang militer Australia terungkap seiiring dengan terungkapnya bukti dalam laporan militer Australia.

Dalam laporan itu disebutkan Pasukan elit Australia secara tidak sah membunuh 39 tahanan, petani dan warga sipil Afghanistan.

Dilansir AP, Kepala Angkatan Pertahanan Australia Jenderal Angus Campbell, Kamis (19/11/2020) mengatakan:

"Catatan memalukan itu termasuk kasus dugaan di mana anggota patroli baru menembak seorang tahanan untuk mencapai pembunuhan pertama mereka dalam praktik yang dikenal sebagai "blooding."

Baca juga: Soal Diskriminasi Penerapan Protokol Kesehatan Pendaftaran Gibran, Gubernur Ganjar Tanggapi Santai

Baca juga: Kakak Kandung Rina Hilang 3 Bulan Lalu, Misteri Jasad Pria Terkubur di Dalam Rumah Kontrakan

Baca juga: Penyidik Dapatkan Sejumlah Bukti Ini, Bayi yang Ditemukan Hangus Diduga Sengaja Dibakar

Dia mengatakan tentara kemudian akan menanam senjata dan radio untuk mendukung klaim palsu bahwa tahanan adalah musuh yang tewas dalam aksi.

Campbell mengatakan kepada wartawan di Canberra pembunuhan ilegal dimulai pada 2009, dengan mayoritas terjadi pada 2012 dan 2013.

Dia mengatakan beberapa anggota elit Layanan Udara Khusus mendorong budaya pejuang yang egois.

Kepala polisi mengumumkan temuan penyelidikan selama empat tahun oleh Mayor Jenderal Paul Brereton, seorang hakim dan tentara cadangan.

Dia diminta untuk menyelidiki tuduhan tersebut dan mewawancarai lebih dari 400 saksi dan meninjau ribuan halaman dokumen.

Brereton merekomendasikan 19 tentara untuk diselidiki oleh polisi atas kemungkinan dakwaan, termasuk pembunuhan.

"Kepada rakyat Afghanistan, atas nama Angkatan Pertahanan Australia, saya dengan tulus dan tanpa pamrih meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan oleh tentara Australia," kata Campbell.

Dia mengatakan telah berbicara langsung dengan rekan militer Afghanistannya untuk mengungkapkan penyesalannya.

"Tuduhan perilaku seperti itu sangat tidak menghormati kepercayaan yang diberikan kepada kami oleh orang-orang Afghanistan yang meminta kami ke negara mereka untuk membantu mereka," kata Campbell.

“Itu akan menghancurkan kehidupan keluarga dan komunitas Afghanistan, menyebabkan rasa sakit dan penderitaan yang tak terukur," ujarnya.

"Dan itu akan membahayakan misi kami dan keselamatan mitra Afghanistan dan koalisi kami," tambahnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved