Banjir Landa Riau
Kena Dampak Pasang Keling, Warga Kepulauan Meranti Terpaksa Rogoh Saku Buat Bepergian
Banjir rob atau air pasang laut tahunan kembali menggenangi ruas jalan Bandul Desa Mekong Kecamatan Tebingtinggi Barat, Kepulauan Meranti
Penulis: Teddy Tarigan | Editor: Ariestia
Dua desa tersebut memang menjadi langganan banjir setiap memasuki musim hujan tiap tahunnya.
Lantaran posisinya berada di bantaran sungai-sungai yang rentan meluap ketika hujan deras turun.
Banjir Rendam Inhu
Selain itu, banjir juga merendam sejumlah daerah di Kabupaten Inhu
Tiga hari yang lalu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau mencatat ada 14 kecamatan di Kabupaten Indragiri Hulu terdampak banjir.
Kepala BPBD Provinsi Riau Edwar Sanger, Selasa (17/11/2020) menjelaskan, musibah banjir yang melanda kawasan ini diakibatkan karena air tertahan oleh pasang surut.
Sedangkan di hilir, terjadi banjir rop atau air pasang besar.
Akibatnya sungai yang ada dikawasan tersebut meluap dan menggenangi rumah warga yang ada di sepanjang aliran sungai tersebut.
“Sampai hari ini sejumlah pemukiman warga di 14 kecamatan di Kabupaten Inhu masih tergenang air,” kata Edwar.
Berdasarkan data dari BPBD Riau 14 kecamatan di Inhu yang terjadi banjir tersebut diantaranya di Kecamatan Batang Pranap, sejauh ini ketinggian air sudah mulai menyusut.
Akses jalan penghubung kecamatan sudah dapat di lalui.
Sedangkan genangan air di halaman rumah warga sudah mengering.
Selanjutnya, terhadap kondisi banjir yang terjadi di Kecamatan Pranap, Desa Semelinang Tebing, dilaporkan air juga sudah tidak menggenangi rumah warga.
Kondisi yang sama juga terjadi di Kecamatan Rakit Kulim desa Kota Baru.
“Di Kecamatan Kelayang, di Desa Binio, air sudah surut dan boleh dikatakan sudah kering. Di Kecaatan Lubuk Batu Jaya, Desa Air Putih juga sudah surut. Jalan penghubung sudah bisa dilintasi oleh kendaraan,” ujarnya.