Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Mendunia Karena Jual Meteor Rp 26 Miliar, Warga Tapanuli Ini Klarifikasi Harga Meteor Sebenarnya

Pasalnya, sejumlah media asing menyebutkan, batu meteor Joshua itu laku seharga 1,4 juta poundsterling atau Rp26 miliar.

Editor: Muhammad Ridho
istimewa
Batu meteor jatuh di rumah Josua bikin penasaran dan ditawar Rp 1 Miliar 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Jared Collins, penghubung antara Joshua Hutagalung (33) dan seorang kolektor di Amerika Serikat mengkalrifikasi soal harga Batu Meteor jatuh di Tapanuli Tengah. Disebutkan, nilai  sebenarnya batu meteor Joshua itu dirahasiakan.

Seperti diketahui, Batu Meteor yang jatuh di pekarangan rumah Joshua Hutagalung di Tapanuli Tengah Agustus 2020 lalu bikin geger.

Pasalnya, sejumlah media asing menyebutkan, batu meteor Joshua itu laku seharga 1,4 juta poundsterling atau Rp26 miliar.

Saat diklarifikasi, Joshua justru menyebut harga benda yang jatuh dari langit itu seharga Rp26 miliar.

Dia hanya menyebut angka Rp200 juta, dan menolak berapa pastinya harga batu meteorit tersebut.

Klarifikasi juga datang dari Jared Collins, sang penghubung antara Joshua dengan seorang kolektor di Amerika Serikat.

Jared Collins membantah harga nilai jual batu meteor milik Josua Hutagalung jika dikabarkan terjual mencapai Rp 26 Milar ataupun Rp200 juta.

Jared Collins menetap di Bali ini mengaku hanya sebagai penghubung.

Dia diminta oleh koleganya di Amerika untuk membantu mendapatkan batu meteor milik Josua.

"Mengklarifikasi berita yang saat ini beredar tentang perkiraan nilai pembelian batu meteorit tersebut, atau ganti rugi yang diberikan atas batu tersebut, dapat dipastikan bahwa angka yang (dibayarkan dan diterima) yang disebutkan sama sekali tidak benar dan tidak tepat," kata Jared Collins lewat pernyataan resmi tertulisnya seperti diberitakan kompas.com, Jumat (20/11/2020).

tribunnews
Bentuk Batu meteor jatuh _ Batu meteor Joshua dari luar angkasa yang ditemukan Agustus 2020 lalu dijual senilai senilai 1,5 juta euro atau setara dengan Rp 25 miliar atau Rpp26 miliar. (ist)

Nilai batu meteor jatuh di Tapanuli Tengah dirahasiakan

Jared menjelaskan, adapun keaslian nilai sebenarnya adalah kerahasiaan kedua belah pihak, baik Josua Hutagalung maupun warga Amerika (kolega Jared) yang tinggal di luar negeri, yang mengambil alih meteor tersebut, berdasarkan kesepakatan bersama.

Dia tak membenarkan jika disebut Harga Batu Meteor Jatuh di Tapanuli Tengah tersebut adalah seharga Rp26 miliar ataupun Rp200 juta.

"Saat ini tidak ada meteorit dengan nilai seperti itu, dan tentunya tidak ada kolektor yang akan membayar harga tersebut. Tetapi jumlah yang dibayarkan dan diterima bukanlah Rp 200 juta atau harga yang terlalu dibesar-besarkan sejumlah Rp 25 miliar yang dilaporkan di seluruh dunia," ungkap Jared.

Jared Collins bersama Josua Hutagalung menunjukkan batu meteor miliknya yang diakuinya hanya dibayar Rp 200 juta (lebih), namun dikabarkan laku terjual dan dibeli seorang kolektor meteor di Amerika senilai Rp 26 miliar.
Jared Collins bersama Josua Hutagalung menunjukkan batu meteor miliknya yang diakuinya hanya dibayar Rp 200 juta (lebih), namun dikabarkan laku terjual dan dibeli seorang kolektor meteor di Amerika senilai Rp 26 miliar. (DOK. HANDOUT)

Bukan pembeli batu meteor

Jared juga membantah, kalau dia disebut sebagai orang yang membeli batu meteor Josua.

"Saya hanya diminta membantunya (koleganya di Amerika) mendapatkan sebuah meteorit yang jatuh di Sumatera Utara milik Josua Hutagalung, warga Dusun Sitahan Barat, Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah," ujar Jared.

Jared menerangkan, kronologis pembelian meteorit itu bermula pada 7 Agustus 2020.

Jared dihubungi oleh sesama penggemar meteorit yang sedang berada di luar negeri di Amerika.

Kemudian, ia tertarik dengan kisah Josua Hutagalung dan memiliki pengetahuan serta minat pada meteorit tersebut.

"Saya setuju untuk membantunya. Kemudian ditugaskan untuk memeriksa keaslian meteorit yang ditemukan oleh Josua, dan melindungi meteorit tersebut dari kemungkinan kerusakan dan kontaminasi yang mungkin terjadi akibat penanganan meteorit yang tidak tepat, serta menyampaikannya dengan aman kepadanya di Amerika," ujar Jared.

Penggemar meteorit Jared mengatakan, lewat pernyataan tertulis ini, dia mengklarifikasi berita yang saat ini beredar tentang perkiraan nilai pembelian batu meteorit tersebut, atau ganti rugi yang diberikan atas batu tersebut.

Dia mengaku menerima penggantian untuk biaya perjalanan dan waktunya yang dihabiskan untuk kepentingan membantu koleganya itu.

Namun dia tidak memiliki meteorit itu dan juga tidak menjual meteorit tersebut kepada pihak lain yang (disebut) memiliki meteorit tersebut saat ini.

"Tujuan akhir dari keterlibatan saya sebagai penggemar meteorit adalah kesempatan sekali seumur hidup untuk secara pribadi menyaksikan dan secara fisik memeriksa meteorit yang penting secara ilmiah ini," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, Josua Hutagalung (33), pria asal Dusun Sitahan Barat, Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah, kembali viral.

Tidak tanggung, pria yang sehari-hari bekerja sebagai pembuat peti mati, dan menemukan bongkahan batu meteor beberapa waktu lalu ini, menjadi pemberitaan di beberapa media luar negeri.

Pasalnya, batu yang ditemukannya pada awal Agustus 2020 lalu itu, dikabarkan sudah terjual dan dibeli oleh seorang kolektor meteor asal Amerika dengan harga yang fantastis. Yaitu, £ 1,4 juta (poundsterling) atau setara Rp 26 miliar.

"Saya tidak tahu, kalau batu itu terjual dengan harga segitu. Karena saya hanya menjual batu sekitar Rp 200 juta lebih. Sekitar segitu. Untuk pastinya, biarlah menjadi rahasia saya," kata Josua saat dihubungi kompas.com melalui sambungan seluler, Rabu (18/11/2020).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Harga Batu Meteor Josua Disebut Rp 25 M, Jared Collins: Saat Ini Tidak Ada Meteorit dengan Nilai Seperti Itu

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved