NYARIS, Ribuan Butir Pil Ekstasi sampai ke Sulawesi Selatan, Disamarkan Lewat Mesin Kasir

Petugas curiga saat paket masuk pemeriksaan X Ray. Ditemukan benda yang aneh yang disamarkan lewat mesin kasir Setelah diperiksa ternyata ribuan pil

Editor: Budi Rahmat
tribun batam
(ilustrasi) ribuan butir pil ekstasi 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Nyaris sampai ke Sulawesi Selatan, ribuan pil ekstasi berhasil diungkap petugas bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru.

Barang ilegal tersebut dikemas berlapis-lais kemudian disembunyikan di dalam karung.

Kecurigaan muncul setelah dilakukan pemeriksaan lewat X ray. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih detil, ternyata berisi ribuan pil ekstasi.

Modus penyelundupan pil ekstasi dengan menggunakan jasa ekspedisi nyaris saja berhasil.

Jika bukan karena ketelitian petugas kargo di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru Riau, ribuan butir pil haram itu bakal lolos dikirim ke Sulawesi Selatan.

Tak tanggung-tanggung, pil ekstasi yang berupaya diselundupkan mencapai 6.594 butir.

Untuk mengelabui petugas, barang haram yang dikirimkan oleh seseorang dari Pekanbaru itu dikemas dengan berlapis-lapis, lalu bagian luar dibungkus menggunakan karung.

Ribuan pil ekstasi itu hampir saja lolos dikirimkan ke kota tujuan di Sulawesi Selatan (Sulsel).

Beruntung petugas pemeriksa di kargo Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II teliti dan sigap, kemudian memeriksa isi paket yang mencurigakan itu.

Peristiwa itu selanjutnya dilaporkan ke aparat Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Riau, guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut.

Kepala BNNP Riau, Brigjen Kenedy, Sabtu (21/11/2020) menjelaskan, upaya penyelundupan pil ekstasi yang berhasil digagalkan itu terjadi pada Kamis (19/11/2020).

Awalnya, seorang pegawai ekspedisi J&T Express atas nama Prayogi Hasanul Adri, datang ke kantor tempat dia bekerja di Jalan Tuanku Tambusai, sekitar pukul 04.00 WIB.

Selanjutnya, ia pun menyiapkan barang-barang yang akan dikirim dengan memberi label.

Pada pukul 05.30 WIB, Prayogi berangkat dari kantor Ekspedisi J&T membawa 170 koli barang untuk dikirim menggunakan mobil Mitsubishi Colt Diesel nomor polisi pol BM 9092 YX.

Ia tiba di terminal kargo Bandara SSK II Pekanbaru pada pukul 05.55 WIB.

Sembari dilakukan bongkar muatan dari mobil untuk dikirim, Prayogi mengurus surat muatan udara (SMU).

Setelah selesai, barang-barang yang akan dikirim itu diserahkan ke petugas kargo pada pukul 06.07 WIB.

Rencananya, sejumlah barang tersebut akan dikirim dengan penerbangan pesawat Garuda, dengan rute Pekanbaru - Jakarta, jadwal take off pukul 11.25 WIB.

Setelah barang ekspedisi J&T diserahkan kepada petugas kargo, sekira pukul 06.10 WIB, kemudian dilakukan proses pemeriksaan melalui X-Ray.

Kegiatan itu dimonitor oleh petugas Avsec bernama Meiki Yatno dan petugas pengamanan bandara dari Lanud Roesmin Nurjadin, atas nama Serka Sukraniady.

Saat tengah memonitor barang yang lewat mesin X Ray, petugas pun mencurigai 1 paket yang dikemas dengan menggunakan karung warna hijau, dengan jasa pengiriman Ekspedisi J&T Express.

Kemudian pada pukul 06.42 WIB, petugas pemeriksa memanggil pihak ekspedisi bernama Prayogi untuk membongkar paket tersebut.

Paket mencurigakan itu dibungkus dengan beberapa lapisan.

Pada bagian luar paket, dibungkus menggunakan karung.

Kemudian di dalamnya ada kemasan kayu, lalu pada bagian dalam dibungkus lagi dengan karton Electronic Cash Register merk Casio.

Di bagian paling dalam, terdapat 1 unit mesin kasir, yang pada bagian bawah tempat penyimpanan uangnya, terdapat celah kaca.

Terlihat ada butiran pil berwarna oranye.

Dicurigai itu adalah ekstasi, petugas Avsec Meiki Yatno melaporkan ke Koordinator Avsec, bernama Gas Junerendi.

Paket itu lalu dibawa ke kantor Avsec Bandara SSK II Pekanbaru.

Di sana, tim membongkar benda tersebut.

Saat tempat penyimpanan uang, ditemukan 4 bungkus diduga berisi ekstasi.

Dari hasil penghitungan, jumlahnya sekitar 6.594 butir.

Ribuan ekstasi itu dibagi menjadi 4 bungkus plastik. Warnanya ada yang oranye, hijau, dan biru.

Atas penemuan itu, petugas di bandara menghubungi aparat BNNP Riau.

Dari keterangan yang dipaket itu, adapun identitas pengirimnya bernama David Fernando, dari Pekanbaru.

Sementara penerimanya bernama HJ. Saripa, yang beralamat di Wajo, Belawa, Koperasi SDN 62 Wele Salo Belawa, Kecamatan Belawa Wajo, Sulawesi Selatan.

"Saat ini seluruh barang bukti sudah diamankan, sedang kita dalami lebih lanjut," kata Kepala BNNP Riau, Brigjen Kenedy.

( Tribunpekanbaru.com / Rizky Armanda )

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved