Berita Riau

Bertambah 113 Kasus Positif Covid-19 di Riau, Gubernur : Ini Hasil Tracing dari Pasien Sebelumnya

Gubernur Syamsuar mengungkapkan penambahan kasus yang terjadi saat ini adalah karena masifnya tracing yang dilakukan oleh petugas Puskemas.

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: CandraDani
tribunpekanbaru/syaiful
Gubri Syamsuar perintahkan tes swab massal 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Jumlah kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Riau terus bertambah.

Senin (23/11/2020) terdapat penambahan 113 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Riau.

Dengan adanya penambahan tersebut maka total kasus Covid-19 di Riau secara kumulatif hingga saat ini sudah mencapai sebanyak 18.755 kasus.

"Kemudian yang sembuh ada penambahan 134 kasus," kata Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar usai menghadiri acara di salah satu hotel di Pekanbaru, Senin (23/11/2020).

Dengan adanya penambahan 134 kasus sembuh tersebut, maka total pasien Covid-19 yang sembuh hingga saat ini sudah mencapai sebanyak 16.325 kasus.

Baca juga: Pemprov Riau Siap Jalankan Kebijakan Pengurangan Libur Panjang Akhir Tahun, Tekan Penularan Covid-19

Kanwil Kumham Riau Ibnu Chuldun bersama Gubri Syamsuar saat menyampaikan keterangan pers terkait perkembangan terbaru kasus positif Covid-19 di lingkungan Lapas di Kota Pekanbaru, di Rumah Dinas Gubernur Riau, Kamis (5/11/2020).
Kanwil Kumham Riau Ibnu Chuldun bersama Gubri Syamsuar saat menyampaikan keterangan pers terkait perkembangan terbaru kasus positif Covid-19 di lingkungan Lapas di Kota Pekanbaru, di Rumah Dinas Gubernur Riau, Kamis (5/11/2020). (Tribun Pekanbaru/Syaiful Misgiono)

"Hari ini ada lagi pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19,ada penambahan dua orang lagi, sehingga total sudah ada 416 orang di Riau yang meninggal dunia karena Covid-19, " ujarnya.

Gubri Syamsuar mengungkapkan penambahan kasus yang terjadi saat ini adalah karena masifnya tracing yang dilakukan oleh petugas Puskemas.

Sehingga pasien positif yang terjadi saat ini sebagian besar adalah hasil tracing dari pasien positif sebelumnya.

"Memang penambahanya masih tinggi, rata-rata diatas 100 kasus, itu ini banyak dari hasil tracing dari yang positif sebelumnya, " katanya.

Pemprov Riau Dukung Wacana Pengurangan Libur Panjang

Pemerintah Provinsi Riau siap untuk menjalankan arahan dari pemerintah pusat terkait pengurangan libur panjang akhir tahun nanti.

Namun Pemprov Riau sejauh ini belum mendapatkan surat resmi atau petunjuk teknis terkait kebijakan pengurangan libur panjang pengganti cuti bersama idul fitri tersebut.

"Kalau kita didaerah siap saja, cuma kan sampai sekarang belum ada petunjuk teknis kan, kan masih lama," kata Kepala BKD Riau, Ikhwan Ridwan, Senin (23/11/2020).

Sementara Ahli Epidemiologi Riau, dr Wildan Asfan Hasibuan menyambut baik rencana pengurangan libur bersama tersebut.

Kata Wildan, libur panjang menjadi ancaman untuk penyebaran Covid-19. Tebukti dari beberapa kali momen libur panjang setelah itu selalu terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup siginifikan.

"Kita sambut baik, karena dampak dari libur panjang itu bisa kita rasakan peningkatan kasusnya, termasuk di Riau," katanya.

Sebagai bentuk antisipasi terjadinya penyebaran Covid-19 saat libur panjang, Wildan kembali mengingat pemerintah daerah bersama tim Satgas dan penegak hukum akan memperhatikan tempat wisata, restoran, pusat perbelanjaan dan cafe-cafe. Sebab saat libur panjang lokasi-lokasi inilah yang kerap terjadi kerumunan dan pengumpulan masa.

"Tempat wisata itu yang paling rawan, termasuk restoran dan rumah makan itu biasa yang paling banyak dikunjungi saat libur panjang," ujarnya.

Untuk itu, pihaknya kembali mengingatkan kepada pengelola tempat wisata, pusat perbelanjaan, pemilik restoran dan rumah makan agar disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan.

"Tetap 3M itu dijalankan, pengunjung wajib pakai masker, kemudian jaraknya dibuat sedemikian rupa, dan harus disiapkan tempat cuci tangannya," katanya.

Seperti diketahui,  Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar libur panjang akhir tahun 2020 dikurangi. Bila merujuk pada aturan terakhir, libur panjang akhir tahun sebenarnya bisa mencapai 11 hari.

Aturan terakhir soal libur akhir tahun termuat dalam SKB 3 Menteri Nomor 440 Tahun 2020, 03 Tahun 2020 dan 03 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga Atas Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan dan Menteri Pemberdayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 728 Tahun 2019, Nomor 213 Tahun 2019, Nomor 01 Tahun Tahun 2019 Tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2020. Aturan tersebut diteken oleh Menag Fachrul Razi, Menaker Ida Fauziyah, dan MenPAN-RB Tjahjo Kumolo pada 20 Mei 2020.

Pemerintah juga telah menerbitkan SKB 3 Menteri Noomr 642 Tahun 2020, 4 Tahun 2020, dan 4 Tahun 2020 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2021. Aturan tersebut diteken oleh Menag Fachrul Razi, Menaker Ida Fauziyah, dan MenPAN-RB Tjahjo Kumolo pada 10 September 2020.

Berdasarkan SKB tersebut, berikut daftar libur panjang akhir tahun 2020:

Kamis, 24 Desember 2020: Cuti Bersama Hari Raya Natal

Jumat, 25 Desember 2020: Libur Nasional Hari Raya Natal

Senin, 28 Desember 2020: Pengganti Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah

Selasa, 29 Desember 2020: Pengganti Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah

Rabu, 30 Desember 2020: Pengganti Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah

Kamis, 31 Desember 2020: Pengganti Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah

Jumat, 1 Januari 2021: Libur Nasional Tahun Baru 2021 Masehi

Total ada 2 hari libur nasional dan 5 hari cuti bersama. Bila ditambah dengan hari Sabtu dan Minggu, total hari libur tanpa jeda sebanyak 11 hari.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi memberi arahan terkait libur panjang akhir tahun saat Rapat Terbatas terkait penanganan Corona.

"Secara khusus nanti akan kita bicarakan mengenai libur panjang yang nanti juga akan ada dalam bulan Desember. Nanti akan kita bicarakan dalam rapat hari ini secara khusus," kata Jokowi di awal rapat, Senin (23/11/2020).

Usai rapat, Menko PMK Muhadjir Effendy memaparkan hasilnya. Muhadjir mengatakan Jokowi meminta ada pengurangan libur namun belum merinci berapa jumlah pengurangannya.

"Yang berkaitan dengan masalah libur cuti bersama akhir tahun, termasuk libur pengganti cuti bersama hari raya Idul Fitri, Bapak Presiden memberikan arahan supaya ada pengurangan," kata Muhadjir.

Muhadjir menyebut Jokowi memerintahkan adanya rapat koordinasi Kemenko PMK dengan pihak terkait mengenai libur akhir tahun. Jokowi meminta rapat koordinasi itu dilakukan segera.

"Dan beliau memerintahkan supaya segera ada rapat koordinasi yang dilakukan Kemenko PMK dengan kementerian dan lembaga terkait, terutama yang berkaitan dengan masalah libur akhir tahun dan pengganti libur cuti bersama Idul Fitri," ujar Muhadjir. ( Tribunpekanbaru.com / Syaiful Misgiono ) 

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul Pemprov Riau Siap Jalankan Kebijakan Pengurangan Libur Panjang Akhir Tahun, Tekan Penularan Covid-19

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved