Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Minta Warga Tetap Waspada, BPBD Riau Terus Pantau Banjir di Pelalawan

Musibah banjir yang terjadi di sejumlah daerah di Riau terus dilakukan pemantauan oleh BPBD Provinsi Riau.

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Ariestia
Istimewa
Kondisi banjir di Desa Lubuk Kembang Bunga dan Desa Air Hitam Kecamatan Ukui Kabupaten Pelalawan pada Rabu (11/11/2020) lalu. 

Curah Hujan Tinggi di Riau, Dua Desa Di Pangkalan Kerinci Direndam Banjir

Intensitas hujan di Riau yang tinggi sejak beberapa hari terakhir membuat sejumlah daerah mulai direndam banjir.

Salah satunya di Kabupaten Pelalawan dan sekitarnya .

Di daerah ini banjir muncul di Kecamatan Pangkalan Kerinci sejak Kamis (19/11/2020) lalu.

Sedikitnya dua desa terdampak banjir di Kecamatan Pangkalan Kerinci akibat luapan Sungai Kampar dan anak sungai lainnnya, yakni Desa Kuala Terusan dan Desa Rantau baru.

Genangan air diperkirakan mulai muncul pada Kamis (19/11/2020) dan terus naik hingga Jumat (20/11/2020).

"Akses jalan ke Desa Rantau Baru sudah terputus akibat banjir. Anggota sudah melakukan pemantauan ke lokasi," ungkap Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Abu Bakar FE, kepada Tribunpekanbaru.com, Jumat (20/11/2020).

Abu Bakar menuturkan, banjir di Pelalawan diakibatkan intensitas hujan yang tinggi dan hampir setiap hari turun mengguyur ibukota Pelalawan ini.

Akibatnya volume air sungai yang ada di sekitar meningkat drastis hingga meluber ke daerah yang ada di bantaran kali.

Proses pendataan masyarakat terdampak banjir masih dilakukan aparat desa dan perangkat setempat.

Camat Pangkalan Kerinci, Dodi Asma Saputra membenarkan, dua desa yang berada di tepi Sungai Kampar itu mulai diterjang banjir.

Beberapa fasilitas umum di dua desa telah dikepung air hingga warga sulit beraktivitas seperti akses jalan desa, bangunan sekolah, hingga rumah ibadah.

Untuk Desa Rantau Baru, kendaraan tidak bisa lagi melintasi jalan dan warga menggunakan kapal kayu atau perahu untuk melintas.

Sedangkan di Desa Kuala Terusan air mulai menguasai jalan dengan ketinggian hingga 70 centimeter.

"Kami masih menunggu data dari kades, terkait jumlah warga yang terdampak dan upaya penanganannya," beber Camat Dodi.

Dua desa tersebut memang menjadi langganan banjir setiap memasuki musim hujan tiap tahunnya.

Lantaran posisinya berada di bantaran sungai-sungai yang rentan meluap ketika hujan deras turun.

(Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono/Johannes Wowor Tanjung)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved