Ngeri, Dulu Ada yang Telan Manusia, Kini Ditemukan Ular Piton Telan Anak Sapi di Desa Salubiro

Kini warga Desa Salubiro kembali digegerkan penemuan seekor ular piton raksasa dalam kondisi perut buncit.

Editor: Ariestia
Istimewa
ILUSTRASI - Ular Piton tersebut ditemukan di Desa Labunti, Kecamatan Lasalepa, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara Selasa (28/1/2020). Warga lalu membelah isi perut ular tersebut hingga didapati bahwa isinya yakni seekor anak sapi. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, MAMUJU - Peristiwa tragis terjadi tiga tahun lalu, tepatnya pertengahan 2017 di Sulawesi Barat.

Seekor ular Piton raksasa memangsa seorang pria bernama Akbar (25) warga Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah.

Akbar ditemukan tewas dalam perut ular piton dengan panjang 7.5 meter satu hari pasca dinyatakan hilang.

Akbar ditelan bersama sepatu laras yang digunakan memanen buah kelapa sawit.

Kini warga Desa Salubiro kembali digegerkan penemuan seekor ular piton raksasa dalam kondisi perut buncit.

Bahkan ular itu tak bisa bergerak karena kekenyangan.

Lokasi penemuan di sebuah kebun sawit warga.

Ternyata ular sanca atau ular piton tersebut baru saja memangsa hidup-hidup seekor sapi peliharaan warga yang jaraknya sekitar 300 km dari pusat Kota Mamuju.

Video dan foto penemuan ular sanca kembang ini juga viral di media sosial.

Warga yang melihat langsung menvideokan dan diupload di Facebook.

Seorang warga setempat, Hamzah, membenarkan kejadian itu.

Kata dia, ular yang memangsa sapi warga tersebut panjangnya diperkirakan 5 meter.

“Benar bahwa tadi pagi warga menemukan ular sawah  yang memakan anak sapi," kata Hamzah.

Dikatakan, sejak kemarin salah seorang warga mengikat induk sapinya di belakang rumah.

Tapi tiba-tiba anak sapi tersebut hilang.

"Setelah dicari-cari, yang didapat adalah ular di semak-semak dengan perut membesar,” ujar Hamzah.

Hamzah juga mengungkapkan, penemuan ular piton yang memangsa sapi warga itu tak jauh dari tempat Akbar tewas ditelan ular piton tiga tahun lalu.

"Itulah sebabnya para petani di Salubiro enggan dan biasanya takut ke kebun. Makanya kami berharap kepada pemerintah atau pihak berwenang ada upaya untuk menangkap ular-ular yang kami yakini masih banyak di kebun-kebun kami,"pungkas Hamzah. (Tribun Timur/Nurhadi).

Mamuju Sarang Ular Piton, Tiap Tahun Ada 1000 Ekor Ditangkap

Polisi Kehutanan (Polhut) Resort Mamuju mengungkapkan hampir semua wilayah di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Provinsi Sulbar, terdapat habitat ular piton atau ular sanca kembang.

Hal itu diungkapkan oleh Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Polhut Resort Mamuju, Hardi, kepada TribunSulbar.com, Rabu (29/3/2017).

Baca: Ular yang Telan Akbar Tercatat dalam Rekor Dunia, Ular Terpanjang yang Memangsa Manusia

Baca: Ngeri! Ular Sanca 9 Meter Telan Akbar Hidup-hidup, Jasadnya Utuh Ditemukan di Dalam Perut

Baca: Saat Ditelan Hidup-hidup Oleh Ular 9 Meter, Akbar Sedang Sendirian Memanen Sawit

"Hampir semua wilayah di Mamuju Tengah itu terdapat habitat ular piton atau sanca," kata Hardi.

"Apalagi di kanal-kanal kebun sawit itu hampir semua ditempati," tambahnya.

Ia mengungkapkan, daerah Desa Salubiro Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulbar, merupakan daerah yang paling banyak ular pitonnya.

Menyebarnya ular piton di wilayah tersebut, dikarenakan habitnya terganggu.

"Gara-gara habitatnya ini terganggu oleh pembukaan lahan sawit, makanya menyebar dan hampir semua wilayah di Mateng terdapat, apalagi di Salubiro," paparnya.

Ia mengatakan, piton paling sering terlihat di wilayah tersebut saat memasuki musim kemarau dan hujan.

"Kalau sudah musim kemarau dan hujan pasti banyak bermunculan," ujarnya.

Berdasarkan data Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Polhut Sulbar, Provinsi Sulbar merupakan salah satu wilayah habitat ular piton terbanyak di Indonesia.

"Memang di Sulbar banyak, apalagi wilayah Mamuju, bahkan Sulbar jumlah perdagangan ular piton sekitar 1000 ekor per tahun," jelasnya.

Ia menuturkan, ular sanca atau piton belum dilindungi, sehingga hampir di seluruh wilayah Sulbar, utamanya diwilayah Mamuju sering terjadi penangkapan.

Tak hanya itu, ia juga mengungkapkan hampir disemua rawa dan kanal-kanal di Mamuju ditempati buaya.

Terkait kejadian yang menimpa Akbar, Hardi menghimbau kepada masyarakat utama para petani sawit untuk berhati-hati terhadap keberadaan hewan-hewan pemangsa tersebut.

Akbar (25), korban tewas ditelan ular piton di Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulbar, di mata keluarganya merupakan sosok pendiam dan sabar.

"Sabar sekali ini Akbar, pendiam," kata ayah kandung Akbar, Muhammad Ramli, kepada TribunSulbar.com, Rabu (29/3/2017).

"Karena sabarnya, dia tidak pergi cari kerja. Jadi saya suruh saja kerja sawit karena dia tidak tahu pergi cari kerja," tambahnya.

Akbar anak pertama dari 10 bersaudara

Ramli mengatakan, Akbar meninggalkan dua anak.

"Anak pertamanya berusian lima tahun, sementara anak keduanya baru berusia tiga bulan," ujar Ramli.

Akbar telah dimakamkan di pekuburan Islam Pantai Desa Salubiro, Selasa (28/3/2019) sekitar pukul 11.00 wita.

Dia ditemukan tak bernyawa di perut ular piton raksasa, Senin (27/3/2017) malam, di kebun kelapa sawitnya, Dusun Pangeran, Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Warga Salubiro Mateng Geger Gara-gara Ular Piton Raksasa, Kali Ini Ditemukan Telan Seekor Sapi dan Tribunnews.com dengan judul Piton di Mamuju Telan Anak Sapi, Tempat Kejadian Dekat Lokasi Ular yang Memangsa Akbar 3 Tahun Lalu

Baca juga: Motornya Dicuri, Piyoto Malah Santai Saja Cari Sampai Ketemu, Ternyata Maling Tak Sanggup Membawa

Baca juga: 4 Tahun Berjalan Mulus, Baru Perselingkuhan Istri Terbongkar Setelah Si Istri Minta Bantuan Suami

Baca juga: Jodoh Lima Langkah, Kisah Gadis Dilamar Calon Suami yang Anak Tetangga Depan Rumah, Sempat Ditentang

Baca juga: Kesal Anaknya Sering Nangis, Ayah Tarik Tangan Balita Sehingga Patah, Padahal Rewel karena Asma

Baca juga: Pacar Sendiri Jadi Korban, Sandiwara Otak Pembegalan Terbongkar Seusai Pura-pura Ngajak Lapor Polisi

Baca juga: Nyawa Bos Melayang di Tangan Karyawan Gara-gara Masalah Motor yang 3 Tahun Tidak Dikembalikan

Baca juga: Sempat Menangis Kesakitan, Bocah Meninggal Pasca Disengat Ubur-ubur Saat Berenang di Belakang Rumah

 

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved