Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

India Dituding Sponsori Terorisme di Kashmir, Pakistan Lapor ke PBB

Saling serang melalui laporan ini juga datang sebelum India bergabung dengan dewan 15 anggota untuk masa jabatan dua tahun mulai 1 Januari 2021.

YouTube
Rudal nuklir milik Pakistan 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Hubungan Pakistan dan India tak kunjung membaik. Bahkan, suhu perselisihan kedua negara mulai mencapai titik didih.

Pakistan menuding India telah mensponsori kegiatan Teroris di Kashmir.

Tudingan itu pun dilaporkan Pakistan ke PBB.

Pakistan pada hari Selasa (24/11) menyerahkan dokumen laporan langsung ke Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Melalui dokumen tersebut, Pakistan menuduh India sebagai pemicu munculnya Teroris di Pakistan.

Menariknya, laporan Pakistan ini diberikan sehari setelah India menyerahkan berkas kepada beberapa anggota Dewan Keamanan PBB yang menuduh militan dari Pakistan mencoba menyerang di wilayah Kashmir yang disengketakan di India.

Saling serang melalui laporan ini juga datang sebelum India bergabung dengan dewan 15 anggota untuk masa jabatan dua tahun mulai 1 Januari 2021.

Reuters mengabarkan, Duta Besar Pakistan untuk PBB Munir Akram menuduh India melanggar hukum internasional, Piagam PBB, serta resolusi Dewan Keamanan dengan mensponsori terorisme.

"Saya meminta Guterres dan masyarakat internasional untuk mencatat terorisme dan subversi India terhadap Pakistan, dan mengawasi India untuk menghentikan kegiatan ilegal dan agresif ini," ungkap Akram, seperti dikutip Reuters.

Peryantaan tersebut jelas mendapat bantahan tegas dari juru bicara India di PBB, menyebutnya sebagai sebuah kebohongan.

"Pakistan bisa menangis parau dari atas atap. Tetapi mereka tidak dapat mengubah fakta bahwa mereka sendiri adalah pusat terorisme. Kebohongan mereka tidak bisa diterima," kata salah seorang juru bicara India di PBB.

Konflik India dan Pakistan di Kashmir

Wilayah Jammu dan Kashmir di Himalaya telah lama menjadi titik panas antara India dan Pakistan, dua negara tetangga yang kini memiliki senjata nuklir.

Keduanya sama-sama mengklaim wilayah Kashmir secara penuh, namun hanya menguasai sebagiannya saja.

Pasukan penjaga perdamaian PBB telah diterjunkan ke wilayah Jammu dan Kashmir sejak tahun 1949 untuk mengawasi gencatan senjata antara India dan Pakistan di wilayah tersebut. 

Pada hari Senin (23/11) lalu, India mengatakan bahwa empat militan milik Jaish-e-Mohammad yang berbasis di Pakistan, telah masuk ke Kashmir India melalui sebuah terowongan dan melepaskan tembakan ke arah truk mereka di perbatasan.

Pakistan menyangkal tuduhan tersebut dan bahkan menuduh balik India yang dianggap mencoba untuk mengalihkan perhatian dari penindasan India terhadap orang-orang Kashmir.

(*)

Sumber: Kontan

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved