Polisi Mudah Korup, Anak-anak dan Perempuan di Negara ini Harus Angkat Senjata untuk Bela Diri
Tak hanya anak-anak, para perempuan Guerrero juga wajib menyandang senapan untuk melindungi dirinya sendiri.
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Guruh Budi Wibowo
TRIBUNPEKANBARU.COM-Kartel narkoba telah membuat salah satu negara bagian di Meksiko, Guerrero menjadi medan perang.
Anak-anak Guerrero dipersenjatai dengan senapan meski usia mereka masih 8 tahun.
Ketakutan warga di sana memuncak setelah empat puluh orang anggota kartel narkoba mengeksekusi anggota kartel narkoba saingannya di jalan-jalan Guerrero.
Sementara itu, Polisi yang kurang terlatih dan mudah korup membuat warga negara bagian selatan ini mengangkat senjata untuk membela dirinya sendiri.
Dilansir dari The Sun, tak hanya anak-anak, para perempuan Guerrero juga wajib menyandang senapan untuk melindungi dirinya sendiri.
Mereka dilatih menembak sebelum mendaptkan senjata.
Mayoritas dari 3,5 juta penduduk Guerrero adalah miskin.
Hal itu karena negara bagiannya adalah pedesaan dan pegunungan yang mengakibatkan komunikasi di sana sangat buruk.
Kekerasan kartel pun telah merusak komunitas selama beberapa dekade.
Jumlah resmi terbaru dari orang-orang yang terdaftar sebagai "hilang" di Guerrero mencapai 73.000 tahun ini.
Mayoritas diyakini menjadi korban perang wilayah kartel narkoba.
Sekitar 60 persen hingga 70 persen korban tewas yang diperiksa oleh tim forensik Guerrero adalah korban penembakan.
Yang lainnya tewas dalam berbagai insiden mulai dari bencana alam hingga kecelakaan mobil.
Tingginya angka kematian di Guerrero membuat pemerintah kewalahan.
Apalagi, korban tidak memiliki identitas diri yang cukup.
Otoritas setempat harus menggunakan cara forensik untuk menemukan identitas korban kartel narkoba.
Ben Yehuda Martinez, kepala forensik di Guerrero, mengatakan: "Di sini kekerasan benar-benar, seperti di tempat lain, tidak melambat ... mayat berdatangan setiap hari.
"Ini adalah cerita yang tidak pernah berakhir."
(*)