Begini Adab Berhubungan Intim dalam Agam Islam

satu video ceramahnya, menyampaikan adab-adab berhubungan badan yang diajarkan Islam agar rumah tangga harmonis.

Instagram.com
8 Ciri-ciri Hiperseks Menurut Dokter, Memaksa Berhubungan Intim hingga Lakukan Tindakan Kriminal. Foto: Ilustrasi pasangan suami istri 

"Selain itu, Nabi Muhammad juga mengatakan dalam sebuah hadisnya, yaitu lakukanlah apa saja saat haid kecuali berhubungan badan,” katanya.

5. Tidak boleh menceritakan apa pun yang dilakukan selama berhubungan badan kepada orang lain.

Misalnya, suami hebat dalam memuaskan istri saat berhubungan badan lalu istri karena saking senangnya lantas menceritakannya ke orang lain.

Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhu, bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan doa berikut ini bagi seseorang yang hendak mencampuri istrinya:

 بِاسْمِ اللَّهِ ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ ، وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا 

“Dengan (menyebut) nama Allâh, ya Allâh jauhkanlah kami dari (gangguan) syaithan dan jauhkanlah syaithan dari rezki yang Engkau anugerahkan kepada kami”

Doa ini memuat keutamaan yang besar bagi orang yang mengamalkannya. Keutamaan itu tertuang dalam lanjutan hadits, di mana Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:                               

فَإِنَّهُ إِنْ يُقَدَّرْ بَيْنَهُمَا وَلَدٌ فِى ذَلِكَ لَمْ يَضُرُّهُ شَيْطَانٌ أَبَدًا

Kemudian jika ditardirkan (lahirnya) anak  bagi mereka berdua dari hubungan intim tersebut, maka syaithan tidak akan bisa mencelakai anak tersebut selamanya” [1][HR. al-Bukhâri no. 6388 dan Muslim no. 1434].

Melansir NU.or.id, doa sebelum berhubungan suami-istri ini diharapkan dapat mendatangkan perlindungan Allah SWT.

Di samping itu, kita mengharapkan dalam doa tersebut karunia anak saleh kelak jika Allah menakdirkannya dari hubungan tersebut.

Hal ini diterangkan oleh Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Al-Ghuniyah li Thalibi Thariqil Haqqi Azza wa Jalla fil Akhlaq wat Tashawwuf wal Adabil Islamiyah, Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah, tahun 1997 M/1417 H, juz I, halaman 103.

بِسْمِ اللهِ العِلِيِّ العَظِيْمِ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنْ قَدَّرْتَ أَنْ تَخْرُجَ مِنْ صُلْبِيْ، اَللَّهُمَّ جَنِّبْنِي الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنِيْ

Bismillâhil ‘aliyyil ‘azhîm. Allâhummaj‘alhu dzurriyyatan thayyibah in qaddarta an takhruja min shulbî. Allâhumma jannibnis syaithâna wa jannibis syaithâna mâ razaqtanî.

Artinya, “Dengan nama Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Tuhanku, jadikanlah ia keturunan yang baik bila Kau takdirkan ia keluar dari tulang punggungku. Tuhanku, jauhkan aku dari setan, dan jauhkan setan dari benih janin yang Kauanugerahkan padaku.”

Doa Setelah Jima'

Setelah berhubungan suami-istri (jimak) kita dianjurkan memuji Allah atas nikmat dan karunia-Nya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved