Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pasien Penyakit Misterius di India Bertambah, 510 Orang Dirawat, Ditemukan Logam Berat dalam Darah

Para pasien mengalami gejala yang sama, yakni muntah, hingga kejang dan bahkan pingsan.

Editor: Ariestia
Indian Express
Seorang korban dalam perjalanan ke rumah sakit di Eluru. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Pasien yang diakibatkan penyakit misterius di India terus bertambah.

Sebanyak 510 orang telah dirawat di rumah sakit Pemerintah Eluru, distrik Godavari Barat, negara bagian Andhra Pradesh per dini Rabu dini hari. Demikian Laporan terkini per Rabu (9/12/2020).

Sementara 430 orang di antaranya telah dipulangkan.

Para pasien mengalami gejala yang sama, yakni muntah, hingga kejang dan bahkan pingsan.

Sejauh ini, satu orang meninggal akibat penyakit misterius tersebut.

"Saya mengimbau orang-orang untuk tidak panik. Jumlah pasien menurun; kurang dari 40 dilaporkan hari ini."

"Saya tahu orang-orang takut. Kami mencoba memahami apa yang menyebabkannya," ujar Menteri Kesehatan Negara, AK Krishna Srinivas, dilansir Indian Express.

Ketua Menteri Andhra Pradesh Y. S. Jaganmohan Reddy mengunjungi pasien di rumah sakit di kota Eluru, distrik Godavari 7 Desember 2020.
Ketua Menteri Andhra Pradesh Y. S. Jaganmohan Reddy mengunjungi pasien di rumah sakit di kota Eluru, distrik Godavari 7 Desember 2020. (PTI)

Sebelumnya, pejabat kesehatan mencurigai kontaminasi makanan atau air sebagai penyebabnya.

Hingga sebuah laporan terbaru oleh tim dari All India Institute of Medical Sciences (AIIMS), New Delhi, menemukan jejak timbal dan nikel dalam beberapa sampel darah.

"Ukuran sampel yang kami kirim ke AIIMS memang kecil, tetapi laporan mereka menunjukkan adanya logam berat, seperti timbal dan nikel," kata Dr AV Mohan, pengawas Rumah Sakit Pemerintah Eluru.

"Kami telah mengirimkan lebih banyak sampel dan menunggu laporannya," imbuhnya.

Penyelidikan Jejak Logam Berat

Sementara itu, ilmuwan dari National Institute of Nutrition (NIN), Hyderabad, mengatakan, kejang menunjukkan masalah neurologis.

Ia menyebut, timnya akan meneliti kemungkinan kontaminasi logam berat.

Tim multidisiplin dari NIN terdiri dari ahli kesehatan masyarakat, ahli epidemiologi, ahli mikrobiologi dan ahli keamanan pangan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved