Media Asing Ini Soroti Soal Tewasnya 6 Laskar FPI, Masa Lalu Habib Rizieq Shihab Pun Dibahas

Enam pendukung ulama Islam terkemuka Indonesia tewas dalam bentrokan dengan polisi pada hari Senin, menurut kepala polisi Jakrta.

KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN
Front Pembela Islam mengaku siap mendampingi Direktur Utama RS Ummi Andi Tatat yang dilaporkan oleh Satgas Covid-19 Bogor ke polisi. Tatat dilaporkan ke polisi sebab dinilai telah tidak bersikap transparan terkait hasil tes swab Covid-19 Habib Rizieq Shihab. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Tewasnya 6 orang laskar Front Pembela Islam, tidak hanya menjadi sorotan media dalam negeri.

Namun, media kelas dunia juga ikut mengangkat pemberitaan soal peristiwa tersebut.

Seperti halnya di pemberitaan The Guardian, ikut menyoroti peritiwa tewasnya 6 orang Laskar FPI itu.

Namun, tidak bicara panjang lebar.

The Guardian hanya bicara singkat dan mamaparkan panjang lebar soal latar belakang Habib Rizieq Shihab.

Berikut ini ulasan The Guardian soal Habib Rizieq Shihab.

Enam pendukung ulama Islam terkemuka Indonesia tewas dalam bentrokan dengan polisi pada hari Senin, menurut kepala polisi Jakrta.

Insiden itu terjadi tepat setelah tengah malam, pada hari Minggu di jalan raya ketika sebuah mobil polisi diserang saat mengikuti sebuah mobil yang diyakini membawa pendukung ulama, Rizieq Shihab, yang mengakibatkan baku tembak, kata Fadil Imran pada hari Senin.

Polisi telah menyelidiki ulama kontroversial itu atas pelanggaran protokol kesehatan selama pandemi virus corona, setelah pertemuan besar untuk merayakan kembalinya dia (Rizieq Shihab) ke negara mayoritas Muslim terbesar di dunia itu, dari pengasingan diri di Arab Saudi .

Pria berusia 55 tahun, seorang ulama yang mengepalai Front Pembela Islam (FPI), sebuah kelompok Islam konservatif yang telah menjadi berpengaruh secara politik dalam beberapa tahun terakhir, meninggalkan Indonesia pada tahun 2017 setelah menghadapi tuduhan pornografi dan menghina ideologi negara.

Terlepas dari tuduhan, yang menurut para pendukungnya tidak benar dan merupakan upaya untuk mendiskreditkan dia, pengasingan yang dilakukan sendiri oleh Rizieq tampaknya tidak banyak membantu mengurangi daya tariknya.

Ketika dia mendarat di ibu kota Jakarta, puluhan ribu berbondong-bondong ke bandara dengan pakaian putih Islami, mengabaikan protokol virus corona dan berteriak-teriak untuk mencium tangannya.

Sebelum meninggalkan Indonesia, Rizieq adalah tokoh gerakan garis keras 212 yang menentang mantan Gubernur Jakarta yang beragama Kristen, Basuki Tjahaja Purnama atau lebih dikenal sebagai Ahok, yang dituduh dan akhirnya dipenjara karena menghina Islam.

Demonstrasi tersebut adalah yang terbesar sejak jatuhnya mantan penguasa otoriter Indonesia Suharto, pada tahun 1998.

Dalam beberapa minggu sejak kepulangannya, Rizieq telah menyatakan rencananya untuk memulai “perang moral” dan telah bertemu dengan beberapa politisi dan tokoh oposisi.

Para pejabat di FPI tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar atas bentrokan fatal Senin dengan polisi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved