VIRAL Video Kapolres Pelalawan Dituduh Adu Anjing dan Owa,Tepis Tuduhan Indra Berniat Selamatkan Owa
Kapolres Pelalawan AKBP Indra Wijadmiko mengatakan,ada pihak yang tidak bertanggung jawab membuat video tersebut berdampak negatif
Penulis: Rino Syahril | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kapolres Pelalawan AKBP Indra Wijadmiko menepis tudingan terkait video viral yang berisi potongan gambar primata owa seolah-olah diadu dengan anjing.
Banyak masyarakat berasumsi berbeda-beda menanggapi video viral itu.
Kapolres Pelalawan AKBP Indra Wijadmiko mengatakan, ada pihak yang tidak bertanggung jawab membuat video tersebut berdampak negatif dan videonya sudah dipenggal-penggal durasinya.
Sehingga di munculkan ke media sosial satwa owa terlihat dipermainkan atau seolah-olah di adu dengan seekor anjing, dan beberapa waktu kemudian, owa tersebut mati lalu dikubur.
Baca juga: 42 Pasien Jalani Isolasi Mandiri di Hotel Grand, Update Kasus Covid-19 di Pelalawan
Baca juga: Pelimpahan Berkas Kompol IZ, Kurir Pengantar Sabu 16 Kg Masih Ditunggu Kejati Riau
Baca juga: BOLA LOKAL- Rencana Kumpulkan Pemain di Januari Bakal Sirna?Tiga Naga: Kita Lihat Akhir Desember
Video tersebut membuat asumsi negatif di kalangan masyarakat kepada Kapolres Pelalawan AKBP Indra Wijadmiko.
Kapolres Pelalawan AKBP Indra Wijadmiko mengatakan, dirinya bukan menganiaya satwa owa yang di lindungi.
Melainkan ingin menyelamatkan satwa owa tersebut dari kepunahan dengan memberikan penyembuhan yang intensif.
Namun sebagian besar dari tanggapan masyarakat tidak percaya dengan video yang berkembang ini, karena sangat bertolak belakang dengan sifat dan kepribadian dari seorang sosok Indra Wijadmiko yang penyayang.
Asumsi masyarakat ini bukan tidak berlandaskan dasar yang kuat, karena masyarakat mengenal sosok Indra yang tanpa ragu-ragu mengangkat seorang anak yang telah dianiaya dan ditelantarkan oleh orangtua kandungnya sendiri.
Dan memberikan kasih sayang yang luar biasa kepada anak tersebut layaknya anak kandungnya sendiri.
Hal inilah yang mendorong para unsur elemen masyarakat dan para awak media ingin mengetahui tetang kebenaran terkait video tersebut.
Terkait hal itu dan pemberitaan yag menyudutkan dirinya, Kapolres Pelalawan AKBP Indra Wijadmiko mengatakan, dirinya bukan menganiaya satwa owa yang dilindungi.
Melainkan ingin menyelamatkan satwa owa tersebut dari kepunahan dengan memberikan penyembuhan yang intensif.
"Jadi hati nurani saya kasihan melihat owa itu, dan tujuan saya hanya berusaha menyelamatkan owa tersebut dari sakit parah yang dideritanya," ujar Kapolres Pelalawan AKBP Indra Wijadmiko saat dihubungi awak media, Jumat (11/12/2020).
Setelah sembuh, tambah Indra hewan itu rencananya akan serahkan ke instansi terkait dalam perlindungan hewan langka tersebut.
"Tetapi upaya saya dalam penyembuhan owa itu kandas dikarenakan sakit yang di derita oleh owa itu sudah cukup parah dan membuat satwa tersebut mati,"ungkapnya.
Untuk itu AKBP Indra membantah kalau owa mati karena diadu dengan anjing.
Kedua hewan itu sangat akur dan tidur di satu tempat.
"Kalau dalam video itu kan memang monyet yang mendatangi anjing dan menjambak bulu bagian kepalanya. Mereka bersahabat. Kalau tidak pasti tidak saling akur," ujarnya
Ini Penjelasan Kabid Humas Polda Riau
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto mengatakan kepada awak media bahwa owa tersebut sebelumnya ditemukan oleh salah satu personil Polres Pelalawan Bripda Joss di tepi jalan di dalam karung yang terikat.
Kondisi Owa tersebut Sekarat terluka parah di bagian tangan dan pahanya.
Kemudian Joss membawanya dan melaporkan kepada Kapolresnya (AKBP Indra).
Selanjutnya, Kapolres memerintahkan anggota tersebut untuk segera membawanya ke dokter hewan untuk mendapatkan pertolongan/pengobatan.
"Owa itu ditemukan oleh Bripda Joss pada 1 Desember sekitar pukul 16.00 saat olahraga lari sore. Bripda Joss menemukan sebuah karung di tepi jalan Kualo Pelalawan," ujar Sunarto.
Kondisi karung tersebut dalam keadaan terikat.
Setelah karung dibuka jelas Sunarto, ternyata isinya hewan sejenis kera dalam keadaan sekarat dan terluka parah di bagian tangan serta paha.
Kemudian, Indra memberikan pertolongan medis dan pengobatan dengan bantuan dokter hewan dan dibawa pulang.
Lalu pada tanggal 3 Desember, lanjut Sunarto, hewan tersebut dibawa lagi ke dokter hewan untuk pengobatan.
"Hingga pada akhirnya hewan tersebut mati karena sakit yang dideritanya pada 5 Desember," ungkap Sunarto.
Dari keterangan Kabid Humas Polda Riau Kombespol Sunarto dapat disimpulkan bahwa, kebenarannya adalah Indra Wijadmiko selaku Kapolres Pelalawan bukan menganiaya satwa owa yang dilindungi.
Melainkan ingin menyelamatkan owa tersebut dari kepunahan dengan memberikan penyembuhan yang intensif.
Akan tetapi upaya Indra dalam penyembuhan owa tersebut gagal karena luka yang diderita owa sudah cukup parah,yang membuat satwa itu mati.
( Tribunpekanbaru.com / Rino Syahril )