Jalan Penghubung Desa Bencah Kelubi dengan Daerah Kota Batak Rusak Akibat Truk Overload

Jalan rusak di ruas jalan penghubung antara Desa Bencah Kelubi dengan daerah Kota Batak ini sering disebabkan banyaknya kendaraan berat yang melintas

Penulis: Ikhwanul Rubby | Editor: Nurul Qomariah
istimewa
Truk bertonase berat melintas di ruas jalan penghubung antara Desa Bencah Kelubi dengan daerah Kota Batak. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG - Masyarakat Kecamatan Tapung keluhkan banyaknya jalan yang rusak akibat banyaknya kendaraan berat melintas.

Baik ruas jalan provinsi, kabupaten, kecamatan dan desa banyak yang mengalami kerusakan.

Salah satu ruas jalan yang mengalami kerusakan yakni ruas jalan di Desa Bencah Kelubi.

Jalan antar desa yang menghubungkan Desa Bencah Kelubi dengan daerah Kota Batak saat ini mulai mengalami kerusakan.

Baca juga: UPDATE Pilkada Bengkalis, Tujuh PPK Selesaikan Pleno Rekapitulasi Tingkat Kecamatan

Baca juga: Pleno PPK Pilkada Kuansing, Paslon ASA Kuasai 11 Kecamatan, Bermitra dan HK 2 Kecamatan

Baca juga: Ada Diskon dan Special Gift, Belanja Natal di ACE Hardware Living World Pekanbaru

Warga Kecamatan Tapung, Syaiful mengaku prihatin dan terganggu dengan kondisi jalan yang rusak.

Menurutnya, jalan rusak di ruas jalan penghubung antara Desa Bencah Kelubi dengan daerah Kota Batak ini sering disebabkan banyaknya kendaraan berat yang melintas.

"Kendaraan berat yang melintas diruas jalan ini sudah tidak normal lagi muatannya. Muatan kendaraan berat yang mengangkut sawit ini terlihat sudah over loading.”

“ Lihat saja dari muatan bak truk yang menggunung," katanya, Minggu (13/12/2020) .

Ia mengatakan, kalau jalan yang spesifikasinya bukan untuk dilalui kendaraan berat, alhasil jadinya jalan yang awalnya bagus jadi mudah rusak.

Hal senada juga diakui Winardi, warga Desa Bencah Kelubi yang mengaku kesal dengan banyaknya kendaraan berat pengangkut buah sawit melintas.

Menurutnya kendaraan berat yang melintas sangat menggangu, karena ruas jalan yang lebarnya tidak seberapa dilewati kendaraan berat.

"Tak jarang kalau truk melintas diruas jalan ini membahayakan masyarakat karena memakan habis badan jalan," ungkapnya.

Ia mengatakan semestinya kendaraan berat pengangkut buah sawit ini melalui ruas Jalan Petapahan, bukan masuk melalui jalan desa.

Winardi mengatakan kendaraan berat yang melintas di desanya banyak berasal dari perusahaan-perusahaan perkebunan sawit di sekitar desa.

"Kami meminta ada ketegasan pemerintah dalam mengatur kendaraan-kendaraan berat milik perusahaan sawit tersebut," katanya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved