Daftar Harga TBS Kelapa Sawit di Riau Jelang Akhir Tahun 2020, Turun Rp 39,51 per Kilogram

Kepala Dinas Perkebunan Riau Ir Zulfadli melalui Kabid Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Riau Defris Hatmaja SP MSi mengatakan

Penulis: Rino Syahril | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Rino Syahril
Daftar Harga TBS Kelapa Sawit di Riau Jelang Akhir Tahun 2020, Turun Rp 39,51 per Kilogram 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Harga Tanda Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit Riau pekan ini mengalami penurunan.

Turunnya harga TBS Sawit Riau tertinggi periode 16 - 22 Desember 2020 dialami kelompok umur 10 - 20 tahun sebesar Rp 39,51 per kilogramnya.

Kepala Dinas Perkebunan Riau Ir Zulfadli melalui Kabid Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Riau Defris Hatmaja SP MSi mengatakan turunnya harga TBS untuk kelompok umur 10-20 tahun itu mencapai sekitar 1,81 persen dari pekan lalu. 

"Atas penurunan itu harga TBS periode ini menjadi Rp 2.142,83 per Kilogram (Kg). Turunya harga TBS periode ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal," ujar Defris Hatmaja kepada Tribun, Selasa (15/12)

Faktor internal turunnya harga TBS periode ini jelas Defris, disebabkan oleh terjadinya penurunan harga jual CPO dan harga kernel mengalami kenaikan dari seluruh perusahaan yang menjadi sumber data Untuk harga jual CPO,

PTPN V mengalami penurunan harga sebesar Rp. 99,31/kg,

Sinar Mas Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 203,36/Kg,

PT. Astra Agro mengalami penurunan harga sebesar Rp. 140,00/kg,

PT. Asian Agri Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 131,90/Kg dari harga minggu lalu. 

Sedangkan untuk harga jual kernel, PT. Astra Agro mengalami kenaikan harga sebesar Rp. 59,09/Kg,

PT Asian Agri Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp 136,00/Kg dari harga minggu lalu.

Sementara dari faktor eksternal, turunnya harga TBS minggu ini tambah Defris, karena produksi CPO Malaysia pada November 2020 sebanyak 1,55 juta ton, anjlok 10% dibandingkan bulan sebelumnya.

Sedangkan stok diperkirakan berada di 1,54 juta ton (-2%) dan ekspor 1,4 juta ton (-16,4%).

Data realisasi akan dirilis pada 10 Desember 2020. 

"Stok di negara-negara tujuan ekspor sudah cukup banyak karena pembelian pada bulan-bulan sebelumnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved