Liciknya Anak Buah Kim Jong Un, Sudah Dapat Vaksin dari China, Ketahuan Ingin Curi Data Vaksinnya
Sejak awal pandemi hingga memasuki bulan Desember 2020 ini, Korea Utara mengklaim bebas virus corona.
Pengungkapan itu menyusul laporan Reuters pada pekan lalu bahwa peretas juga mencoba membobol sistem AstraZeneca,
pembuat obat Inggris yang mengklaim vaksin Covid-19-nya efektif hingga 90 persen.
Peretas " Kimsuky" telah mencoba menjerat korban dengan membuat akun email untuk menyamar sebagai kolega atau teman mereka.
Kemudian mengirim pesan dengan lampiran atau tautan berbahaya yang dapat memungkinkan peretas masuk ke komputer target jika mereka diklik.
Tidak jelas apakah peretas telah berhasil mencuri informasi dari salah satu perusahaan, kata laporan itu.

Dua dari target Korea Selatan, Shin Poong Pharmaceutical dan Celltrion, mengatakan bahwa mereka telah terkena peretasan.
Tetapi tidak menemukan kerusakan apa pun.
Sementara yang ketiga, Genexine, mengatakan tidak menemukan bukti percobaan peretasan.
Johnson & Johnson yang berbasis di New Jersey mengatakan bahwa mereka mengawasi ancaman terhadap datanya.
Dan Novavax, yang berbasis di Maryland, mengatakan bahwa mereka mengetahui ancaman asing dan bekerja dengan "lembaga pemerintah yang sesuai dan pakar keamanan siber komersial".

Akan tetapi, AstraZeneca menolak berkomentar tentang upaya peretasan yang dilaporkan.
Ini bukan tanda pertama peretas asing mengejar perusahaan obat yang memerangi virus corona.
Microsoft mengatakan pada bulan lalu bahwa mereka mendeteksi serangan dunia maya terhadap tujuh perusahaan yang terlibat dalam penelitian vaksin dan perawatan.
Menariknya semua peretas itu terkait dengan kelompok peretas di Korea Utara dan Rusia.
Pejabat keamanan siber Inggris juga menuduh peretas Rusia pada Juli menargetkan organisasi yang terlibat dalam pengembangan vaksin virus corona.
Pemerintahan Kim Jong Un di Pyongyang sebelumnya membantah melakukan serangan siber di luar negeri.
Dan lebih memilih membangun "tembok pertahanan" terhadap Covid-19 walau mereka mengklaim bahwa tidak ada satu kasus pun virus corona.
(*/ tribunmedan.com)
SUMBER: INTISARI ONLINE