Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Liciknya Anak Buah Kim Jong Un, Sudah Dapat Vaksin dari China, Ketahuan Ingin Curi Data Vaksinnya

Sejak awal pandemi hingga memasuki bulan Desember 2020 ini, Korea Utara mengklaim bebas virus corona.

Editor: Muhammad Ridho
istimewa
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) dan Menteri Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Korea Selatan Do Jong-whan (kanan) bertepuk tangan ketika menyaksikan konser musisi Korea Selatan di East Pyongyang Grand Theatert di Pyongyang, Korea Utara, Minggu (1/4/2018). (KOREA POOL/AFP) 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Otak licik anak buah Kim Jong Un.

Sudah dapat vaksin Covid-19 dari China, malah ingin curi data vaksin buatan Xi Jinping.

Aksi licik sekaligus curang anak buah Kim Jong Un tersebut ketahuan lewat bukti ini.

Saat ini, seluruh dunia tengah menghadapi pandemi virus corona (Covid-19)

Bahkan beberapa negara telah memesan jutaan dosis vaksin virus corona untuk menekan angka penyebaran.

Namun Korea Utara berbeda.

Sejak awal pandemi hingga memasuki bulan Desember 2020 ini, Korea Utara mengklaim bebas virus corona.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un (REUTERS)

Akan tetapi banyak orang yang tidak mempercayainya.

Dan ketidakpercayaannya itu dikuatkan dengan bukti di bawah ini.

Dilansir dari nypost.com pada Selasa (15/12/2020), peretas Korea Utara dilaporkan telah mengoordinasikan serangan dunia maya.

Serangan itu dilakukan terhadap setidaknya setengah lusin perusahaan obat yang bekerja pada vaksin dan perawatan virus corona.

Kelompok peretas terkenal yang oleh pemerintah AS disebut " Kimsuky" dan menargetkan perusahaan-perusahaan di AS, Inggris, dan Korea Selatan.

Langkah itu dalam upaya nyata untuk mencuri informasi sensitif yang dapat dipersenjatai oleh Korea Utara atau dijual kepada pembuat obat luar, menurut The Wall Jurnal Street.

Sebelumnya para peretas telah melakukan serangan dunia maya yang sama terhadap Johnson & Johnson dan Novavax pada Agustus 2020.

Kim Jong Un berpose bersama para jenderal yang memegang pistol dalam peringatan 67 tahun genjatan senjata.
Kim Jong Un berpose bersama para jenderal yang memegang pistol dalam peringatan 67 tahun genjatan senjata. (Tangkapan layar Daily Mail)

Diketahui 2 perusahaan Amerika Serikat (AS) itu memang sedang mengerjakan vaksin Covid-19 bersama dengan tiga perusahaan Korea Selatan yang mengembangkan obat untuk virus mematikan itu.

Pengungkapan itu menyusul laporan Reuters pada pekan lalu bahwa peretas juga mencoba membobol sistem AstraZeneca,

pembuat obat Inggris yang mengklaim vaksin Covid-19-nya efektif hingga 90 persen.

Peretas " Kimsuky" telah mencoba menjerat korban dengan membuat akun email untuk menyamar sebagai kolega atau teman mereka.

Kemudian mengirim pesan dengan lampiran atau tautan berbahaya yang dapat memungkinkan peretas masuk ke komputer target jika mereka diklik.

Tidak jelas apakah peretas telah berhasil mencuri informasi dari salah satu perusahaan, kata laporan itu.

Gambar yang diambil pada 24 Agustus 2019 dan dirilis 25 Agustus oleh kantor berita Korea Utara 9KCNA) memperlihatkan Pemimpin Korut kim Jong Un merayakan uji coba senjata peluncur roket berukuran besar di lokasi yang tidak diketahui.
Gambar yang diambil pada 24 Agustus 2019 dan dirilis 25 Agustus oleh kantor berita Korea Utara 9KCNA) memperlihatkan Pemimpin Korut kim Jong Un merayakan uji coba senjata peluncur roket berukuran besar di lokasi yang tidak diketahui. (AFP/KCNA VIA KNS)

Dua dari target Korea Selatan, Shin Poong Pharmaceutical dan Celltrion, mengatakan bahwa mereka telah terkena peretasan.

Tetapi tidak menemukan kerusakan apa pun.

Sementara yang ketiga, Genexine, mengatakan tidak menemukan bukti percobaan peretasan.

Johnson & Johnson yang berbasis di New Jersey mengatakan bahwa mereka mengawasi ancaman terhadap datanya.

Dan Novavax, yang berbasis di Maryland, mengatakan bahwa mereka mengetahui ancaman asing dan bekerja dengan "lembaga pemerintah yang sesuai dan pakar keamanan siber komersial".

Kim Jong-Un dan istrinya Ri Sol-Ju bertemu dengan anak-anak di Rumah Sakit Umum Taesongsan di Pyongyang.
Kim Jong-Un dan istrinya Ri Sol-Ju bertemu dengan anak-anak di Rumah Sakit Umum Taesongsan di Pyongyang. (AFP via Getty images/mirror.co.uk)

Akan tetapi, AstraZeneca menolak berkomentar tentang upaya peretasan yang dilaporkan.

Ini bukan tanda pertama peretas asing mengejar perusahaan obat yang memerangi virus corona.

Microsoft mengatakan pada bulan lalu bahwa mereka mendeteksi serangan dunia maya terhadap tujuh perusahaan yang terlibat dalam penelitian vaksin dan perawatan.

Menariknya semua peretas itu terkait dengan kelompok peretas di Korea Utara dan Rusia.

Pejabat keamanan siber Inggris juga menuduh peretas Rusia pada Juli menargetkan organisasi yang terlibat dalam pengembangan vaksin virus corona.

Pemerintahan Kim Jong Un di Pyongyang sebelumnya membantah melakukan serangan siber di luar negeri.

Dan lebih memilih membangun "tembok pertahanan" terhadap Covid-19 walau mereka mengklaim bahwa tidak ada satu kasus pun virus corona.

(*/ tribunmedan.com)

SUMBER: INTISARI ONLINE

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved