Senjata Makan Tuan, China Hadapi Kekurangan Listrik Gara-gara Kebijakannya Terhadap Australia
China telah membuat kebijakan terhadap australia tentang batu baru. Yang akhirnya menjadi masalah bagi China sendiri.
Penulis: Hendri Gusmulyadi | Editor: Hendri Gusmulyadi
TRIBUNPEKANBARU.COM - Ibarat senjata makan tuan, China disebut tengah menghadapi krisis listrik.
Dimana, masyarakat China harus relah menerima pemadaman listrik bergilir.
Hal ini dikarenakan China telah membuat kebijakan terhadap australia tentang batu baru. Yang akhirnya menjadi masalah bagi China sendiri.
Dikutip dari News.com.au (media Australia), perang perdagangan China disebut media itu sangat biadab.
China terhadap Australia telah membuat serangkaian industri bertekuk lutut.
Akan tetapi sekarang, tampaknya perseteruan itu juga secara spektakuler menjadi bumerang bagi Beijing.
Dalam beberapa pekan terakhir, negara adidaya tersebut telah menerapkan pembatasan yang keras di banyak sektor Australia, termasuk anggur , kayu, jelai, dan lobster.
Batubara Australia juga telah dilarang secara tidak resmi sejak Oktober, dengan pabrik baja dan perusahaan listrik tampaknya diminta untuk menjauhi.
Juga diketahui bahwa lebih dari 60 kapal yang membawa batubara termal dan kokas terjebak di lepas pantai China, tidak dapat menurunkan barang Australia senilai hampir $ 700 juta.
Beberapa berada dalam ketidakpastian selama berbulan-bulan, dengan ABC melaporkan ada saran bahwa masalah kualitas lingkungan disalahkan atas keterlambatan tersebut.
Taktik brutal telah menyebabkan harga batubara kokas keras premium Australia anjlok hingga 22 persen sejak Oktober, dengan Perdana Menteri Scott Morrison mengecam larangan batubara informal sebagai "pelanggaran aturan WTO" dan "jelas melanggar perdagangan bebas kita sendiri. persetujuan".
Namun ternyata keputusan tersebut juga membawa konsekuensi serius bagi negara komunis tersebut.
Menurut The Australian , kekurangan listrik meningkat di China dengan jutaan warga menggunakan penjatahan pemanas selama musim dingin dan menghindari penggunaan lift.
"Anda tidak dapat berpura-pura bahwa hubungan buruk antara China dan Australia tidak berkontribusi pada situasi ini," kata orang dalam energi China kepada publikasi tersebut.
Tahun lalu, Australia memasok lebih dari setengah impor batu bara termal China untuk pembangkit listrik dan lebih dari 40 persen impor batu bara kokas nasional.
