Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Penanganan Covid

Vaksin Covid-19 Gratis, Ahli Epidemologi Riau: Edukasi Jangan Lupa, Itu yang Penting

Menanggapi pengumuman itu, Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Riau, dr Wildan Asfan Hasibuan menyambut baik.

JOEL SAGET / AFP
Jarum suntik dan botol bertuliskan "Vaccine Covid-19". Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, sekitar 42 "calon vaksin" untuk virus corona baru Covid-19 sedang menjalani uji klinis pada 17 November 2020. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Rabu (16/12/2020) kemarin menjadi hari bersejarah di Indonesia.

Pasalnya Presiden Indonesia Joko Widodo mengumumkan bahwa vaksin Covid-19 akan dibagikan gratis.

Bahkan, vaksin akan dibagikan tanpa persyaratan apapun.

Menanggapi pengumuman itu, Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Riau, dr Wildan Asfan Hasibuan menyambut baik.

Dia menegaskan bahwa vaksin Covid-19 memang harus digratiskan.

Terutama untuk warga miskin.

"Harapan kita waga miskin memang harus digratiskan, harus ditanggung oleh negara, kalau tidak ditanggung oleh pemerintah pusat ya harus ditanggung oleh pemerintah daerah," kata Wildan belum lama ini.

Alasan pentingnya vaksin gratis ini, lanjut Dia untuk mencapai target vaksinasi Covid-19 sebesar 80 persen.

Sebab, warga yang tidak mampu akan keberatan untuk melakukan vaksinasi jika biaya dibebankan kepada masyarakat.

"Kalau tidak digratiskan tidak akan tercapai targetnya, kan tergatnya 80 persen masyarakat indonesia ini harus tervaksinasi," katanya.

Jika target tersebut tercapai, kata Wildan, diharapkan bisa membentuk kekebalan kelompok.

"Kekebalan kelompok bisa tercapai kalau persentase vaksinasinya sampai diangka 80 persen dari seluruh penduduk," ujarnya.

Dengan tervaksinasinya 80 persen dari total jumlah penduduk diharapkan bisa melindungi 20 persen penduduk yang tidak terjangkau oleh vaksinasi. Jika ini bisa diwujudkan maka mata rantai penularan dan penyebaran Covid-19 bisa diputus.

"Jadi kalau orang miskin suruh bayar vaksin dan ternyata mereka tidak mampu untuk membayarnya tidak tercapai targetnya," katanya.

Selain itu, kata Wildan yang tidak kalah pentingnya adalah soal edukasi kepada masyarakat.

Pasalnya, saat ini masih banyak masyarakat yang menolak dan tidak sepakat untuk divaksin.

Sehingga hal ini lah yang menjadi pekerjaan rumah bari pihak terkait untuk melakukan edukasi kepada masyarakat agar mereka mau divaksin.

"Edukasi ke masyarakat itu yang paling penting, jangan sampai ada menolak. Supaya target 80 persen itu bisa tercapai. Jadi edukasi dari dinas kesehatan harus lebih masif lagi mulai dari sekarang," katanya..

Catatan Redaksi:

Bersama-kita lawan virus corona. Tribunpekanbaru.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin) Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved