Penanganan Covid
AWAS! Vaksin Virus Corona Palsu Beredar di Pasar Gelap, Segini Harganya
pelaku kriminal memanfaatkan pandemi covid-19 untuk menjual vaksin virus corona palsu
Penulis: aries | Editor: Rinal Maradjo
TRIBUNPEKANBARU.COM - Penggunaan vaksin Vaksin Virus Corona di sejumlah negara Eropa yang dimulai sepekan belakangan, dimanfaatkan oleh pelaku kriminal untuk menjual virus corona palsu di pasar gelap.
Dikutip Tribunpekanbaru.com dari The Daily Beast pada Minggu (20/12/2020) disebutkan,
para pelaku kriminal itu memanfaatkan kesempatan situasi psikologis masyarakat yang sangat berkeinginan mendapatkan Vaksin Virus Corona .
Atas aktivitas itu, Interpol dan Europol melansir peringatan kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam membeli Vaksin Virus Corona .
"Para penjahat ini, memanfaatkan dan mengeksploitasi paranoia pandemi global," ujar Sekretaris Jenderal Interpol Jürgen Stock di Lyon, Perancis, Sabtu (19/12/2020).
Saat ini, kata Jürgen Stock , sudah ada vaksin virus corona palsu dijual di web gelap dengan harga 250 dolar AS ( Rp 3.7 juta ) hingga 750 dolar AS ( Rp 11 juta ).
"Jaringan kriminal juga akan menargetkan anggota masyarakat yang tidak menaruh curiga melalui situs palsu dan obat palsu. vaksin virus corona palsu itu tentunya menimbulkan risiko signifikan bagi kesehatan, bahkan mengancam nyawa," kata Jürgen Stock
“Sangat penting bahwa aparat penegak hukum untuk bersiap-siap menghadapi serangan gencar dari semua jenis aktivitas kriminal yang terkait dengan vaksin COVID-19.” tambahnya.
Interpol juga mencurigai, botol vaksin virus corona bekas akan dicuri dari pusat pengelolaan limbah dan diisi ulang agar terlihat resmi..
Sementara itu, berdasarkan pelacakan dari Europol, ditemukan sejumlah perusahaan yang menjual vaksin virus corona palsu,
Perusahaan yang bergerak di jejaring pasar gelap online itu,
Menawarkan vaksin China dari Sinopharm dan Sinovac dengan harga 750 dolar AS per dosis .
Saat Financial Times menghubungi penjual vaksin virus corona palsu itu,
dan menanyakan bagaimana cara menyimpan vaksin tersebut,
Penjual di pasar gelap itu menjelaskan bahwa penyimpanan vaksin virus corona tersebut cukup di lemari es saja.
Tak hanya Vaksin Sinovac dan Sinopharm,
Vaksin produksi Pfizer juga disebut-sebut telah dijual di pasar gelap online itu.
Tak hanya itu, para kriminal penipu itu juga menjual apa yang mereka iklankan sebagai plasma dari penyintas COVID-19 dan ramuan ajaib untuk mengalahkan virus,
Termasuk ramuan yang diberi nama "Say Bye Bye to Covid19."
Dalam aktivitas transaksinya, para penipu tersebut, hanya menerima pembayaran dalam bentuk Bitcoin atau cryptocurrency lainnya.
Sementara itu, perusahaan riset data, Checkpoint Research,
mnemukan lebih dari 1.000 domain baru terkait dengan penjualan vaksin virus corona atau obat lainnya.
Sedangkan Unit Kejahatan Maya Interpol juga menemukan bahwa dari 3.000 situs web yang terkait dengan apotek online yang dicurigai menjual obat-obatan terlarang yang mereka klaim sebagai obat anti corona.
Di Italia, otoritas anti-Mafia juga menemukan sindikat kejahatan terorganisir yang memperdagangkan alat pelindung diri dan tes palsu serta hasil tes yang direkayasa untuk menghindari karantina dan pembatasan lainnya.
"Permintaan tinggi dikombinasikan dengan pasokan terbatas akan membuat vaksin COVID-19 setara dengan emas cair untuk jaringan kejahatan terorganisir." tutup Jürgen Stock .