DETIK-detik Kapal Banawa Oleng danTerbalik,Rinaldi Gemetar Kisahkan Korban Tewas Duduk di Sampingnya
Rinaldi mengisahkan, satu korban meninggal dunia dalam peristiwa itu duduk di sampingnya saat kapal oleng dan tenggelam di Danau PLTA Koto Panjang
Penulis: Ikhwanul Rubby | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG - Kapal Banawa Nusantara 58 oleng dan terbalik saat mengangkut para undangan kegiatan koordinasi dengan sektor pendukung pariwisata Kabupaten Kampar, Riau.
Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Riau ikut serta dalam Kapal Banawa Nusantara yang nahas sebab ikut dalam undangan coffee morning itu.
Perwakilan ASPPI Riau, Wendi, Sabtu(19/12/2020) menuturkan, dalam undangan tersebut rombongan diajak berkunjung ke Destinasi Wisata Puncak Kompe dan Puti Island yang berlokasi di Kecamatan XIII Koto Kampar.
Para undangan tidak menduga dan sama sekami tidak memili firasat atau prasangka bahwa akan terjadi kejadian buruk saat menumpang kapal pariwisata Banawa Nusantara yang merupakan hibah dari Kementrian Perhubungan RI itu.
Baca juga: Rp 42 Miliar Diduga Dikorupsi di UIN Suska Riau,Jaksa Sebut Ada Indikasi Pelanggaran Peraturan UU
Baca juga: Pagi Ini, Rakernas JKPI VIII Siak Dibuka, 18 Kabupaten Kota se-Indonesia Hadir di Siak
Baca juga: Polres Kampar Riau Dirikan Empat Pos Pengamanan Dalam Operasi Lilin Lancang Kuning
Sementara, anggota ASPPI Riau yang lain, Rinaldi masih syok dengan peristiwa yang menimpanya.
Kecelakaan Kapal Banawa Nusantara yang oleng dan terbalik membuatnya trauma.
Pasalnya, satu korban yang meninggal dunia dalam peristiwa itu duduk di sampingnya saat kapal oleng dan tenggelam.
Badan Rinaldi masih gemetar ketika ditemui Tribunpekanbaru.com di rumah duka korban meninggal.
Korban yang meninggal bernama Salman Alfarizi berlokasi di Jalan Gabus Raya Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru.
Dituturkan Rinaldi, bahwa korban saat kejadian duduk tepat di samping dirinya didalam dek kapal.
"Saat kejadian semua penumpang berupaya untuk keluar dari kapal naas tersebut. Namun sayang sepertinya Salman tersangkut di tempat duduknya," tuturnya.
Rinaldi sama sekali tak menyangka kejadian tersebut bisa terjadi.
Dia sempat bercerita dari awal sebelum masuk kapal sudah sempat menolak masuk kapal karena kondisi kapal yang terlihat tidak meyakinkan.
"Saat dimasuki kapal sempat terasa oleng," tuturnya dengan mata berkaca-kaca dan suara bergetar.
Rinaldi menuturkan, kapal ini ada pelampung tetapi saat masuk, penumpang tidak diberi pelampung.
Dari keterangan Kepala Operasi BPBD Kampar, Adi Chandra Lukita, diperkirakan korban meninggal karena terjebak dan tenggelam oleh air yang memasuki kapal.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto dalam keterangan tertulis menyebutkan, kapal yang mengangkut 40 penumpang itu awalnya berkeliling di kawasan danau tersebut untuk keperluan wisata.
Namun karena berbelok terlalu tajam, kapal mendadak mengalami oleng dan akhirnya tenggelam.
" Kapal tenggelam karena saat berbelok ke kanan terlalu patah sehingga oleng dan tenggelam di tengah danau. Jumlah penumpang sekitar 40 orang, tidak ada manivest," kata Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto.
Saat kapal mulai tenggelam para para penumpang di dalamnya diketahui langsung berusaha menyelamatkan diri.
Namun naasnya, satu penumpang di antaranya diketahui terjebak di dalam kapal dan tak bisa keluar.
Tak lama kemudian, pihak pengelola wisata datang untuk melakukan evakuasi kepada para korban
Tapi satu penumpang yang terjebak di dalam kapal tersebut ditemukan sudah meninggal dunia.
"Satu orang korban terjebak di dalam kapal dan ditemukan sudah meninggal dunia," kata Sunarto.
Ditambahkannya, korban tewas dalam kecelakaan itu diketahui bernama Salman Alfarizi (38), warga Pekanbaru.
Setelah berhasil dievakuasi, jasad korban langsung dibawa ke RSUD Bangkinang.
Sunarto menambahkan, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap kasus tenggelamnya Banawa Nusantara 58 itu.
( Tribunpekanbaru.com / Ikhwanul Rubby )