Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

BRUTAL,Detik-detik Polisi Filipina Eksekusi Ibu dan Anak Terekam Video,Tembak Mati dari Jarak Dekat

Video berdurasi lima menit yang memperlihatkan anggota polisi menembak kepala seorang ibu yang memeluk erat putranya

Editor: Nurul Qomariah
Gambar oleh Rudy and Peter Skitterians dari Pixabay
ilustrasi tembak 

Video tersebut direkam oleh seorang saksi mata, Alyssa Calosing, yang menampilkan Nuezca mengeluarkan pistol.

Lalu menembak seorang ibu, Sonya Gregorio (52 tahun) dan putranya, Frank Anthony Gregorio, (25 tahun) saat mereka berpelukan erat.

Dalam sebuah wawancara radio, yang dikutip dari World of Buzz pada Senin (21/12/2020), kepala polisi wilayah Paniqui mengatakan kedua belah pihak saat itu terlibat dalam perselisihan hak jalan properti.

Namun, insiden penembakan itu berasal dari penembakan meriam PVC, yang juga dikenal sebagai boga oleh keluarga Gregorio.

“Tersangka pergi ke sana untuk mengonfrontasi mereka, lalu masalah hak jalan muncul dan insiden penembakan terjadi," ujar kepala polisi Paniqui.

"Kemarahan tersangka ternyata dipicu oleh konfrontasi antara putrinya dengan anak Gregorio,” ujarnya.

Menurut The Washington Post, putri Nuezca, yang masih di bawah umur, juga hadir dan terlihat dalam video viral itu.

"Ayahku adalah seorang polisi!" teriak gadis itu yang menjadi pemicu tragedi.

"Aku tidak peduli!" balas Gregorio berteriak.

“Kamu bajingan. Apakah kamu ingin aku menghabisimu sekarang? ” kata polisi itu.

Dia kemudian menembak mereka berdua karena banyak saksi yang berteriak ketakutan dalam rekaman itu.

Alyssa Calosing, salah satu saksi menjelaskan bahwa Nuezca telah memukul Frank Anthony Gregorio sebelumnya dan orang-orang di sana menangis serta memintanya untuk berhenti.

Dia juga mengatakan setelah menembak ibu dan putranya, Nuezca pergi bersama putrinya.

“Mereka pergi seolah tidak ada apa-apa...Saya merasa saya mati rasa seperti jiwa saya meninggalkan tubuh saya," ujar Calosing.

"Kemudian ketika saya merasakan sesuatu bergerak, saya mulai melompat marah dan menangis," imbuhnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved