Calon Kapolri Pilihan Presiden Jokowi akan Diusulkan ke DPR, Tak Tutup Peluang Komjen Junior
Presiden Joko Widodo akan mengirimkan dua nama Calon Kapolri ke DPR untuk dilakukan uji kepatutan dan Kelayakan.
Jenderal Idham Azis dikeetahui merupakan perwira polisi Akpol 88.
Artinya berdasarkan prediksi IPW syarat Kapolri selanjutnya adalah Komjen senior dan junior, juga merupakan Akpol di bawah Akpol 88 atau satu angkatan.
Baca juga: Ditemukan di Sejumlah Negara, Pemerintah Serius Pantau Perkembangan Varian Baru Virus Covid-19
Baca juga: Gagah dan Brutal Saat Keroyok 2 Anggota TNI di Bukittinggi, Ternyata Motor Gede Pelaku Bodong
Baca juga: Sandi Jadi Pemuncak, Nadiem Paling Buncit, Daftar Kekayaan 5 Menteri Indonesia Maju, Jokowi Kalah
Inilah rangkuman seperti yang pernah ditulis Tribunnews.com, perwira tinggi Polri yang memenuhi persyaratan tersebut:
1. Wakapolri Gatot Edi, alumni Akpol 88 A, kelahiran 28 Juni 1965, masa dinas 30 bulan lagi, dan pernah menjadi Kapolda Metro Jaya.
2. Kabaintelkam Rycko AD, alumni akpol 88 B, kelahiran 14 Agustus 1966, pernah menjadi Kapolda Sumut, Gubernur Akpol, dan Kapolda Jateng. Muncul pertanyaan, mungkinkah terjadi mantan ajudan Presiden SBY akan menjadi Kapolri era Jokowi.
3. Kepala BNPT Boy Rafli, alumni akpol 88 B, kelahiran 25 Maret 1965, pernah menjadi Kapolda Banten dan Kapolda Papua.
4. Waka BSSN Dharma Porengkun alumni Akpol 88A lahir 12 Januari 1966, dan belum pernah menjadi Kapolda.
5. Sestama BIN Bambang Sunarwibowo, alumni akpol 88 B, lahir 24 Mei 1966, pernah menjadi Asrena, dan belum pernah menjadi Kapolda.
6. Irjen Depkumham Andal BR, alumni akpol 88 B, kelahiran 23 Juni 1866, pernah menjadi Kapolda Sultra, Maluku, dan Kapolda Kepri.
7. Kabaharkam Agus Andriyanto, alumni Akpol 89, kelahiran 16 Februari 1967, pernah menjadi Kapolda Sumatera Utara.
8. Ketua KPK Firli Bahuri, alumni Akpol 90, lahir 8 November 1963, masa dinas tinggal setahun lagi, dan pernah menjadi Kapolda Sumsel.
9. Kabareskrim Sigit Listyo, alumni akpol 91, lahir 5 Mei 1969, masa dinas 78 bulan lagi, dan pernah menjadi Kapolda Banten. Muncul kontroversial terhadap keberadaannya, di antaranya masa pensiun yang masih cukup lama, yakni hingga Mei 2027.
Peluang Tertutup
Tribunnews.com mengabarkan, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai penunjukkan tersebut secara tidak langsung mengubah bursa calon Kapolri ke depannya.
Menurut Neta, peluang jenderal bintang dua Polri untuk masuk dalam bursa calon Kapolri telah tertutup usai penunjukkan tersebut.