Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Bacaan Doa Akhir Tahun dan Akhir Tahun Lengkap dengan Artinya

Berikut selengkapnya doa akhir tahun dan doa awal tahun lengkap dengan Bahasa Arab dan artinya.

Editor: M Iqbal
Tribun
Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun 2020 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Saat ini kita berada di akhir tahun 2020. Artinya sebentar lagi kita akan memasuki tahun baru 2021.

Berikut selengkapnya doa akhir tahun dan doa awal tahun lengkap dengan Bahasa Arab dan artinya.

Sebentar lagi akan tiba tahun baru 2021 dan berakhir tahun 2020. Berikut selengkapnya doa akhir tahun dan doa awal tahun lengkap dengan Bahasa Arab dan artinya.

Lalu adakah doa atau amalan tertentu yang diajarkan Nabi Muhammad di akhir tahun dan doa awal tahun di Tahun Baru 2021 atau Tahun Baru hijriah?

Apakah Nabi Muhammad SAW mengajarkan doa akhir tahun dan awal tahun?

 

Dikutip Wartakotalive.com dari Youtube, menurut Ustaz Abdul Somad, tahun hijriah muncul pada masa pemerintahan Umar bin Khatab. 

Jadi pada saat Nabi Muhammad SAW meninggal tak ada kalender, lalu naik Abu Bakar pun tak ada kalender..

Menurut Ustaz Abdul Somad, selama 10 tahun Nabi Muhammad memimpin di Kota Madinah tak ada awal tahun dan akhir tahun.

Baca juga: Bacaan Doa Akhir Tahun dan Akhir Tahun Tulisan Latin, Arab dan Terjemahannya

Namun di zaman itu sudah ada Muharram, Safar, Rabi’ul Awal, Rabi’ul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadan, Syawal, Dzulka’dah, Zulhijah.

"Tapi tak ada bulan 1, bulan 2, bulan 3 maka kita tidak pernah tahu tahun kapan Nabi lahir. Nabi lahir pada tahun gajah. Begitu juga ketika Abu Bakar memerintah, tak ada," tutur Ustaz Abdul Somad.

Maka dari situlah ditetapkan 1 Muharram sebagai bulan pertama dan kita punya tahun 1430 hijriah.

Kemudian naiklah pemerintah Sayyidina Umar bin Khattab maka ada gubernur bernama Abu Musa Ashari yang menerima mandat dari Romawi yang menanyakan adakah bulan Agustus.

Barulah saat Umar bin Khatab ada kalender dan disusun bersama para sahabat nabi bernama Muaz.

Jadi Nabi tidak mengajarkan, ya. Namun apa boleh dibaca? Ya boleh saja," jelas UAS.

Dia mengatakan, kita mengenal sunah Nabi ada tiga yaitu sunah qauli, sunah syahli, dan sunah taqi.

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved