Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

2.604 Orang SDM Kesehatan Bengkalis Terdata Ikuti Vaksinasi Tahap Awal, Input Masih Berlangsung

Hingga 4 Januari 2021, sudah terdata sebanyak 2.604 orang SDM kesehatan Bengkalis yang akan mendapatkan vaksinasi

Penulis: Muhammad Natsir | Editor: Nurul Qomariah
istimewa
Pj Bupati Bengkalis Syahrial Abdi Saat Mengikuti Rapat Kerja Kesiapan Vaksinasi Covid- 19, Selasa (5/1/2021). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, BENGKALIS - Menjelang pelaksanaan vaksinasi Covid-19, Pemkab Bengkalis melalui Satgas Covid-19, terus melakukan pendataan masyarakat yang akan divaksin sesuai dengan skala prioritas.

Satu di antaranya adalah SDM Kesehatan yang sampai saat ini masih dilakukan pendataan.

Hingga 4 Januari 2021, sudah terdata sebanyak 2.604 orang SDM kesehatan Bengkalis yang akan mendapatkan vaksinasi.

Hal ini disampaikan juru bicara Satgas Covid-19 Bengkalis Popi Yulia Santisa kepada wartawan, Selasa (5/1/2021).

Baca juga: Bupati Siak Temui Siswa di Sejumlah Sekolah, Hari Pertama Pembelajaran Tatap Muka Lancar

Baca juga: Diskes Harus Jadi Ujung Tombak Pencegahan Covid-19 di Kepulauan Meranti, Ini Instruksi Sekda Kamsol

Baca juga: PROMO Tv LG di Electronic City Living World Pekanbaru,Bisa Youtube dan Browsing Seperti Komputer

“Data akan terus berubah karena proses masih berjalan. Sementara hingga tanggal 4 Januari yang terinput di sistem, total SDM Kesehatan yang akan divaksin tahap pertama sebanyak 2.604 orang,” ujarnya.

Popi menjelaskan, sebagai informasi tambahan, definisi operasional SDM kesehatan yakni semua nakes dan non-nakes.

Seperti penunjang administrasi, sopir, pengelola jenazah di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) baik swasta, pemerintah, maupun praktik mandiri dan tempat karantina.

“Termasuk honorer, relawan, residen, internsip, koas, dan juga mahasiswa (semester akhir) kesehatan yang praktik di fasyankes,” terangnya.

Sementara itu, berdasarkan rapat kerja dalam rangka kesiapan vaksinasi Covid-19 dan kesiapan penegakkan protokol kesehatan secara virtual sudah ditentukan jadwal vaksinasi.

Dalm rapat virtual yang diikuti langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Bengkalis Syahrial Abdi, Selasa, pemerintah merencanakan penyuntikan perdana dimulai tanggal 13 Januari 2021.

Vaksinasi diikuti secara serentak di 34 provinsi di Indonesia.

Penyuntikan pertama dimulai dari presiden, menteri kabinet serta para tokoh tokoh masyarakat.

Dengan tujuan meningkatkan kepercayaan dan partisipasi publik dalam program vaksinasi gratis bertahap.

Dalam rapat virtual tersebut, Pj Bupati Bengkalis menggunakan ruang kerja Asisten III Provinsi Riau Pekanbaru, dan didampingi Direktur RSUD Bengkalis Ersan Saputra serta Kabag Prokopim, M Fadhli.

Rapat kerja ini dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian didampingi Menteri kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Kepala BNPB Doni Monardo.

Budi Gunadi Sadikin menuturkan sejalan dengan instruksi presiden harus segera melaksanakan persiapan program vaksinasi Covid-19 sebagai salah satu upaya memutus mata rantai penularan Covid-19.

Sudah Ada Tenaga Bengkalis Medis Terima Pesan Vaksinasi

Sebelumnya, sejumlah tenaga medis di Bengkalis sudah mendapat pesan singkat terkait vaksinasi yang akan dilakukan pemerintah mulai awal tahun ini.

Pesan singkat baru berupa resgistrasi untuk memasukkan NIK mereka sebagai peserta vaksinasi.

Hal ini ungkap dr. Rinaldi S, Sp B FICS Ketua ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bengkalis kepada tribun, Minggu (3/1/2021).

Menurut dia belum semua tenaga medis menerima pesan singkat terkait vaksinasi tersebut.

"Seperti saya belum ada dapat pesan singkat tersebut, cuman beberapa rekan rekan sudah ada menerimanya dan sudah perlihatkan kepada kita," terangnya.

Menurut dia, isi pesan singkat tersebut terkait rencana vaksinasi, mereka yang menerimanya harus mendaftarkan NIK mereka sesuai petunjuk dari pesan yang diterima.

Namun dari diskusi bersama rekan rekan, belum semuanya mau menerima pelaksanaan vaksinasi ini.

"Kalau saya pribadi belum menerima SMS nya, tetapi sebagian rekan-rekan, sudah menerima sms ini, namun kita masih diskusi digrup melihat dan mengamati dahulu sebagian juga ada yang sudah oke mau divaksinasi," terangnya.

Menurut dia, pihak masih mendiskusikan bagaimana sebaiknya untuk menerima pelaksanaan vaksinasi ini. Makanya masih dalam pembahasan dari kalangan tenaga medis terkait ini.

"Apalagi beberapa informasi yang kita dapatkan bersama kawan kawan, pelaksanaan vaksinasi bisa sampai lima kali suntikan,” ujarnya.

“ Makanya kita masih cari informasi bagamana sebaiknya, karena kita masih minim informasi juga pelaksanaan vaksinasi ini," terang Rinaldi.

Pihaknya bersama tenaga medis lainnya juga masih menunggu informasi lebih jelasnya terkait vaksinasi ini dari pihak pemerintah.

Bahkan para kalangan medis masih melakukan diskusi kecil sendiri terkait penggunaan vaksin ini.

"Beberapa diskusi bahkan kita lakukan, kita bandingkan vaksin yang digunakan indonesia dengan vaksin lainnya. Jadi intinya kita masih cari informasi lebih jelaslah,"ujarnya.

( Tribunpekanbaru.com / Muhammad Natsir )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved