Izin Pergi Mandi Tapi Tak Kunjung Kembali, Teman-teman Temukan Pria di Pelalawan Gantung Diri
Ia ditemukan meninggal dunia sekitar pukul 21.10 WIB dengan kondisi tergantung pada seutas tali yang melilit lehernya.
"Saksi memanggil orangtua korban dan mereka memutus tali yang terikat di lehernya menggunakan gunting. Kemudian dibawa ke Ras Amelia Medika dan ternyata sudah meninggal dunia," tambah Kapolsek Novaldi.
Sampai saat ini polisi masih mendalami motif korban hingga memilih mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. (Tribunpekanbaru.com/Johanes Wowor Tanjung)
---------------------------------------------------------
Beberapa Kali Ditelepon Tak Merespon, Istri di Rohul Lalu Temukan Suami Gantung Diri di Rumah
Seorang pria berusia 53 tahun meregang nyawa dengan menggantung diri di rumahnya di kawasan Kecamatan Tandun, Rokan Hulu.
Lelaki berinisial AS ini dengan sengaja mengakhiri hidupnya diduga lantaran tidak tahan dengan sakit yang ia derita dan tak kunjung sembuh.
Berdasarkan keterangan istrinya berinisial FL yang dihimpun melalui Paur Humas Polres Rohul Ipda Totok N mengatakan, AS diketahui tewas dalam posisi tergantung pada Selasa (15/12) lalu.
"Awalny, istri korban curiga karena saat berkali-kali ditelpon, korban tidak merespon. Setelah dicek, ternyata sudah meninggal gantung diri," kata Paur pada Jumat (18/12).
Mendapat informasi tersebut, FL langsung melaporkan hal tersebut ke Polsek Tandun yang kemudian ditindaklanjuti dengan mendatangi lokasi kejadian.
"Setelah korban diturunkan dari tali gantungan dengan disaksikan oleh perangkat desa dan pihak keluarga, korban yang diperkirakan sudah tak bernyawa langsung dibawa ke RS PTPN V Tandun untuk divisum," sampainya kemudian.
Dari hasil visum dokter umum diketahui, bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Korban diduga meninggal dengan cara gantung diri yang dibuktikan dengan keluarnya cairan mani dari alat kelamin korban.
"Pada leher korban juga ditemukan bekas jeratan tali serta lidah korban yang masih terjulur dan tergigit," papar Totok.
Pihak keluarga menduga, kata Paur Humas, korban memilih mengakhiri hidupnya lantaran penyakit diabetes yang dideritanya selama 23 tahun tak kunjung sembuh.
"Pihak keluarga memutuskan menolak dilakukan autopsi terhadap jenazah korban dan meminta agar korban segera dibawa kembali ke rumahnya di Tandun," tutupnya. (Tribun Pekanbaru/Syahrul Ramadhan)