Warga Aceh Ramai-ramai Bawa Kuali ke Sungai, Muncul Butiran-butiran Emas, Lalu Dijual Rp 1 Juta
Muncul butiran emas di Sungai Alas, Aceh Tenggara (Agara), warga heboh dan ramai-ramai terjun ke sungai mencari emas.
Dia sendiri ikut terlibat dalam pencarian emas itu, namun baru empat hari.
Itu pun hasil yang didapat sudah cukup lumayan.
Sementara warga lainnya yang ditanyai mengaku mendapatkan penghasilan yang lebih sedikit, berkisar antara Rp 100.000 hingga Rp 300.000 per hari, tergantung pada banyaknya butiran emas yang didapatkan.
“Biji emas yang kita dapat itu kita jual ke tukang pembuat emas di Pasar Pagi Kuta Cane,” imbuh warga.
Warga mengaku mencari emas dengan cara tradisional, yaitu dengan memilah butiran biji emas di antara pasir sungai menggunakan wajan atau kuali.
Keberadaan biji emas itu diakuinya sangat membantu masyarakat yang kini mengalami kesulitan ekonomi akibat wabah Covid-19.
Mereka turun ke sungai membawa serta keluarganya, baik yang masih remaja maupun anak-anak.
Anggota Komisi II DPRA, Yahdi Hasan, juga membenarkan hal itu.
Yahdi merupakan anggota dewan dari daerah pemilihan (Dapil) 8 yang meliputi Aceh Tenggara dan Gayo Lues.
“Saat ini ada ratusan orang berbondong-bondong mendulang emas di Sungai Alas Desa Lawe Penanggalan,” ujarnya.
Menurut Yahdi, di daerah aliran Sungai Alas terutama kawasan Desa Lawe Penanggalan memang menyimpan potensi kandungan emas.
Namun untuk memastikannya lagi, perlu dilakukan kajian atau penelitian.
Pihaknya mengaku akan berkoordinasi dengan Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh.
Keberadaan butiran-butiran emas itu diakuinya sangat membantu masyarakat yang kesulitan ekonomi di tengah wabah Covid-19.
Karena itu, sejauh masyarakat melakukan pencarian secara tradisional, hal itu bukanlah sebuah masalah.