BIKIN Rambut Keriting, Harga Cabe di Kuansing Melambung, Suplai dari Sumbar Turun Permintaan Tinggi
Cabai merah keriting diperjualbelikan pada harga Rp 60 ribu per Kg di Kuansing Riau
Penulis: Dian Maja Palti Siahaan | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, TELUK KUANTAN - Harga cabai di Kuansing Riau saat ini melambung.
Biasanya, harga cabai di sekitar Rp 30 ribu per Kilogram (Kg), kini di kisaran Rp 60 ribu per Kg.
Hasil pantauan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kuansing, Rabu (6/1/2021), harga cabai berkisar Rp 60 ribu per kilogram.
Harga tersebut untuk dua jenis cabai yakni cabai merah keriting dan cabai rawit hijau.
"Itu pantauan petugas kita di lapangan," kata kepala Diskopindag Kuansing, Drs Azhar.
Baca juga: Terbaik Kedua Tangani Korupsi di Riau, Ini Kasus Tipikor yang Ditangani Kejari Pelalawan Selama 2020
Baca juga: Kebakaran SPBU Ababil Masih Diselidiki, Bagaimana Perkembangannya? Ini Kata Kapolresta Pekanbaru
Baca juga: CUMA Bayar Rp 2,2 Juta Sudah Bisa Bawa Pulang Suzuki Nex II Cross Lho, Begini Caranya
Cabai merah keriting diperjualbelikan pada harga Rp 60 ribu per Kg atau turun Rp 5 ribu per Kg dibanding pekan lalu.
Sedangkan harga cabai rawit hijau Rp 65 ribu per Kg atau naik Rp 5 ribu per Kg.
Azhar mengakui harga cabai saat ini terjadi lonjakan. Diakuinya, normalnya harga cabai di kisaran Rp 30 ribu per Kg.
Dikatakannya, ada dua hal penyebab harga cabai melonjak. Yakni pertama permintaan tinggi terutama saat Natal dan tahun baru.
"Keduanya suplai dari Sumbar menurun. Karena musim penghujan," ucapnya.
Suplai cabai di Kuansing memang berasal dari Sumbar. Produksi dari Kuansing belum bisa memenuhi kebutuhan lokal.
Untuk jenis sembako laknnya, Azhar mengatakam masih di angka normal. Seperti bawang, gula, minyak goreng dan lainnya.
Cabe di Inhu Dijual Rp 80 Ribu Per Kilogram
Tak hanya di Kuansing, pada awal tahun 2021 harga cabe rawit hijau di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) melonjak naik.
Hal itu diketahui melalui survei yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Inhu, Selasa (5/1/2021).
Berdasarkan survei tersebut cabe rawit hijau di Inhu dijual di harga Rp 80 ribu per kilogram.
Kepala Disperindag Inhu, Hikmat Praja melalui Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Disperindag Inhu, Ari Prastio Sunarto mengungkapkan kenaikan harga cabe rawit hijau mencapai Rp 20 ribu.
"Sebelumnya cabe rawit hijau di Inhu dijual di harga Rp 60 ribu per kilogram namun berdasarkan survei terbaru harga cabe rawit hijau di Inhu dijual Rp 80 ribu per kilogram atau naik sebesar Rp 20 ribu," kata pria yang akrab disapa Aris tersebut.
Selain cabe rawit hijau, bahan kebutuhan pokok lainnya juga mengalami kenaikan, misalnya bawang merah.
Bawang merah di Inhu dijual Rp 24 ribu per kilogram mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp 20 ribu per kilogram.
"Kenaikan komoditi cabe rawit hijau dan bawang merah ini terjadi di tingkat distributor atau agen," kata Aris.
Selain cabe rawit hijau dan bawang merah, komoditi cabe merah juga masih jauh dari harga normal.
Meski mengalami penurunan dari harga Rp 64 ribu per kilogram menjadi Rp 60 ribu per kilogram namun harga tersebut masih jauh dari harga normal, yakni Rp 35 ribu per kilogram.
Sementara itu harga kebutuhan pokok lainya masih dalam keadaan normal.
Aris berkata pihaknya akan melaksanakan survei guna memastikan ketersediaan bahan pokok di Inhu.
Cabe Merah di Kota Pekanbaru Makin Mahal
Sebelumnya, sejumlah komoditi pangan di pasar Kota Pekanbaru perlahan naik satu pekan jelang Natal 2020.
Cabe menjadi satu komoditi yang merangkak naik.
Satu pedagang di Pasar Jalan Teratai, Zulkifli menyebut bahwa harga cabe merah asal Bukittinggi makin pedas.
Harganya naik dari Rp 48.000 per kilogram menjadi Rp 60.000 per kilogram.
"Yang naik drastis ya cabe merah. Naik sampai 60 ribu," jelasnya pada akhir Desember 2020 lalu.
Menurutnya, harga daun saledri naik dari Rp 30.000 per kilogram menjadi Rp 50.000 per kilogram. Komoditas pangan lainnya seperti bawang masih normal.
Bawang merah asal Solok harganya Rp 20.000 per kilogram. Bawang putih juga normal di harga Rp 22.000 per kilogra.
"Untuk pasokan masih lancar. Kita dapat pasokan dari Sumbar, Medan dan Lampung," jelasnya.
Harga daging ayam ras juga naik jelang Natal. Satu penjual ayam rasa di Pasar Jalan Teratai, Buyung mengaku harga dgaing ayam ras naik dari Rp 29.000 per kilogram menjadi Rp 31.000.
Buyung memprediksi harga daging ayam ras bisa naik hingga Rp 35.000 per kilogram. Penjual daging ayam ras lokal ini mengaku sepi pembeli karena harga naik.
Harga daging sapi juga stabil tapi masih tinggi. Pedagang daging sapi di Pasar Kodim, Edwar mengaku harga daging sapi masih stabil di harga Rp 120.000 per kilogram.
Kepala Dinas Ketahan Pangan Kota Pekanbaru, Alek Kurniawan menilai harga naik karena aktivitas bisnis kuliner mulai menggeliat. Permintaan komoditi pangan pun makin meningkat.
"Kebutuhan pasar membuat harga pun naik, kalau untuk kebutuhan rumah tangga sudah tercukupi," jelasnya.
Alek menampik harga naik karena momen Natal dan tahun baru. Ia menilai pasokan pangan yang tersedia masih mencukupi.
"Kita tidak ingin ada ulah spekulan, apalagi kita pemerintah selalu mengontrol," terangnya.
( Tribunpekanbaru.com / Palti Siahaan / Bynton / Fernando )