Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Banyak Bule Ngeyel di Bali, Ditegur Tak Pakai Masker Malah Menantang : Tahu Apa Kamu soal Pandemi?

Mereka yang melanggar ini didominasi anak-anak muda yang berasal dari Eropa Timur. Para WNA ini sebagian besar terjaring razia di Wilayah Kuta Utara

Editor: CandraDani
Dok. Satpol PP Badung via Kompas.com
Sejumlah WNA dihukum karena tak memakai masker 

Mereka mengeluh karena warga asing ini sulit diminta mentaati protokol kesehatan.

Baca juga: Satu Puskemas 5 Vaksinator, 790 Petugas Vaksin di Riau Sudah Dilatih

Baca juga: Vaksin Covid-19 Bisa Besarkan Kelamin Pria? Cek Faktanya dan Ini Kata Dokter

Bahkan, kadang-kadang ada yang marah-marah saat diingatkan.

Keluhan lainnya yakni mereka selalu berlama-lama nongkrong, tetapi jumlah belanjaannya sedikit.

"Mereka (pengusaha) curhat orangnya banyak, tapi yang belanja sedikit. Kadang-kadang, mereka masuk ke tempat hanya beli bir dan air putih saja, bisa lima jam di tempat itu," kata dia.

Pihaknya telah berkoordinasi dengan Imigrasi dan konsulat asal negara para WNA di Badung.

Konsulat diminta lebih tegas dalam memberikan teguran kepada warganya agar menaati protokol kesehatan.

Kasus Covid-19 Meningkat, Kota Denpasar Dibatasi Selama 2 Pekan

Kota Denpasar, Bali, diminta melakukan pembatasan kegiatan masyarakat secara terbatas mulai 11-25 Januari 2020.

Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai mengakui penularan Covid-19 mengalami kenaikan dalam dua pekan terakhir.

Rata-rata harian jumlah penularan Covid-19 di Denpasar di atas 40 kasus.

Sementara, kapasitas ruang isolasi di RSUD Wangaya Denpasar sudah di atas 70 persen dari total 50 ruangan yang tersedia.

"Memang mengalami peningkatan atau tren peningkatan kasus, angkanya di atas 40-an, hari ini saja 49," kata Dewa, saat dihubungi, Rabu (6/1/2021).

Ia mengatakan, peningkatan ini disebabkan oleh banyaknya kegiatan yang menimbulkan kerumunan masyarakat.

Kegiatan tersebut seperti momen Pilkada, Libur Natal dan Tahun Baru, dan upacara-upacara keagamaan seperti pernikahan dan ngaben atau prosesi kremasi jenazah.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved