Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kondisi Mencekam! Gedung Capitol Diserbu Pendukung Donald Trump, Grisham Mengundurkan Diri

Donald Trump, presiden petahana AS yang kalah kemarin masih tidak menerima kekalahannya.

Editor: Muhammad Ridho
Dilansir CNN via Intisari
Stephanie Grisham, staf Melania Trump yang mengundurkan diri setelah Capitol diserang pengunjuk rasa pendukung Trump 

Grisham memulai bekerja untuk Trump yang dulunya masih kandidat pada 2015 sebagai pengatur pers di jalur kampanye.

Ia kemudian masuk ke Gedung Putih sebagai deputi sekretaris press di bawah Sean Spicer.

Namun kemudian di tahun 2017, Melania Trump merekrutnya sebagai staf Sayap Timur untuknya.

Sebagai direktur komunikasi Sayap Timur, Grisham dengan cepat menjadi staf paling menjanjikan bagi ibu negara, ia berperan sebagai pembela, penguat dan seringnya pelindung.

"Telah menjadi kehormatan bagiku untuk melayani negara ini di Gedung Putih.

"Aku sangat bangga menjadi bagian dari misi Ny. Trump membantu anak-anak kecil di semua tempat, dan bangga dengan segala pencapaian Administrasi ini," ujar Grisham.

Saat ini, kantor Melania Trump masih belum merespon permintaan berkomentar.

Niceta bekerja sebagai sekretaris sosial administrasi.

Pekerjaannya antara lain melakukan dan mengecek semua acara di Gedung Putih, dari pertemuan kecil di Sayap Barat sampai acara Paskah tahunan, Halloween, kunjungan negara dan piknik kongres serta pesta-pesta.

Ajudan pers Gedung Putih Sarah Matthews juga mengundurkan diri Rabu malam, mengatakan dalam pernyatannya ia merasa terhormat bekerja di administrasi Trump, tapi "sangat terganggu dengan apa yang kulihat hari ini."

Ia menambahkan, "negara kita memerlukan pergantian kekuasaan yang damai."

Amukan dan penolakan Presiden Donald Trump untuk menghentikan kekerasan para pengunjuk rasa menyebabkan meningkatnya diskusi di antara para ajudannya mengenai pengunduran diri.

Para ajudan top, termasuk penasihat keamanan nasional Robert O'Brien, sedang mempertimbangkan pengunduran diri.

Hanya tinggal 14 hari bagi administrasi Trump untuk menjabat, dan banyak hari terakhir para ajudan tersebut jatuh sebelum 20 Januari.

Namun sampai saat ini sudah sangat banyak yang jijik dengan perilaku Presiden dan tidak yakin mereka bisa bertugas kepadanya.

Sumber: Grid.ID
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved