OGAH Giliran Pertama,Pejabat dan Tokoh di Riau Ini Tolak Divaksin Corona
pejabat publik dan tokoh masyarakat di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) Riau menolak menjadi penerima pertama vaksin Covid-19
Penulis: Dian Maja Palti Siahaan | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, TELUK KUANTAN - Waduh, pejabat publik dan tokoh masyarakat di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) Riau menolak menjadi penerima pertama vaksin Covid-19.
Akibat penolakan tersebut, hingga Minggu (11/1/2021), belum ada daftar 10 orang penerima vaksin Covid-19 dari Kuansing.
Berdasarkan intruksi pemerintah pusat lewat Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri), setiap daerah diminta daftar 10 nama penerima vaksin yang mewakili unsur pejabat publik, asosiasi pekerja kesehatan, organisasi keagamaan dan lainnya.
Pencarian 10 nama pejabat publik dan tokoh di Kuansing dilakukan pada Jumat lalu (8/1/2021). Kala itu, tim Propinsi Riau juga turun ke Kuansing.
Dua sumber Tribunpekanbaru.com di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kuansing mengatakan pejabat publik dan tokoh di Kuansing tidak ada yang bersedia masuk daftar 10 nama penerima vaksin Covid-19.
Alhasil, saat itu tidak ada daftar 10 nama tersebut.
"Nggak ada yang mau. Nolak semua (divaksin)," kata sumber tersebut.
Juru bicara satuan tugas (Satgas) penanganan Covid-19 Kuansing, Agusmandar tidak membantah hal tersebut. Ia sempat menjelaskan pada Tribunpekanbaru.com .
Namun, di akhir wawancara, ia meminta semua keterangannya off the record.
"Semua tadi itu off the record ya," pinta Agusmandar, Minggu (10/1/2021).
Bupati Kuansing, Drs H Mursini MSi sendiri belum bisa dimintai komentarnya. Pesan singkat yang dikirim Tribunpekanbaru.com lewat aplikasi WhatsApp belum berbalas.
Batas waktu pengiriman 10 nama penerima vaksin sendiri paling lama 11 Januari 2021.
Artinya, Kuansing masih memiliki satu hari untuk mencari 10 penerima vaksin.
Riau sendiri telah menerima sebanyak 20 ribu dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac China pada Selada (5/1/2021).
Polemik soal penolakan pejabat publik dan tokoh di Kuansing sudah mencuat sejak Sabtu (9/1/2021).
Bahkan Agusmandar di salah satu media online mengatakan penolakan pejabat publik dan tokoh Kuansing untuk divaksin karena terkait kehalalan vaksin tersebut.
Nakes Penerima Vaksin Covid-19 Data Ulang
Sebelumnya diberitakan, tenaga kesehatan (nakes) di Kuansing yang akan menerima vaksin Covid-19 perdana akan didata ulang.
Pendataan akan dilakukam pihak Pemprov Riau.
Kepala bidang pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Diskes) Kuansing, Jumardi mengatakan, awalnya pihak Pemprov Riau akan datang ke Kuansing pada Kamis (7/1/2021).
Dengan salah satu agendanya pendataan nakes. Namun diundur dan jadinya Jumat besok (8/1/2021).
"Tim propinsi (Riau) besok datang. Pendataan nakes yang akam divaksin," kata Jumardi, Kamis (7/1/2021).
Dikatakannya, Nakes di Kuansing yang divaksin perdana memang sudah ditentukan lewat pesan singkat.
Namun ternyata, ada nakes yang akan divaksin tersebut memiliki komorbid (penyakit penyerta).
"Karena ada komorbid, jadi enggak bisa. Makanya akan didata ulang," katanya.
Soal jumlah nakes yang akan menerima vaksin perdana ini, Jumardi memang belum mengetahui.
Namun instansi nakes yang akan menerima vaksin sudah diketahui.
Nakes di Dinas Kesehatan Kuansing, Nakes di 25 Puskesmas yang ada di Kuansing, nakes di klinik Milano dan juga nakes di RSUD Teluk Kuantan.
Pihaknya sendiri belum mengetahui kapan vaksin akan dikirim ke Kuansing.
Pengiriman vaksin nantinya akan dilakukan serentak ke seluruh kabupaten/ kota di Riau.
"Kita juga sudah meminta pengawalan ke pihak kepolisian bila vaksin sudah dikirim," ujarnya.
Riau sendiri telah menerima sebanyak 20 ribu dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac China pada Selada (5/1/2021).
Nakes di Riau diutamakan untuk divaksin perdana.
Kasus Positif Covid-19 Bertambah
Kuansing mencatatkan penambahan tiga kasus positif Covid-19 pada Kamis (7/1/2021). Disaat itu juga, ada penambahan pasien yang sembuh sebanyak tujuh orang.
"Terdapat tiga penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19. Kabar baiknya, terdapat penambahan tujuh pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh," kata juru bicara Satgas penanganan Covid-19 Kuansing, Agusmandar, Jumat (8/1/2021).
Tiga penambahan kasus positif tersebut yakni nyonya DRC, 24 tahun, warga Kecamatan Cerenti dan saat ini sudah isolasi mandiri.
Nyonya M, 39 tahun, warga Kecamatan Kuantan Tengah dan saat rawat RSUD Teluk Kuantan. Kemudian nyonya DWS, 29 tahun, warga Kecamatan Benai dan saat ini sudah isolasi mandiri.
Dengan penambahan tersebut, total kasus Covid-19 di Kuansing sebanyak 647 kasus.
Dari jumlah tersebut, saat ini debanyak 29 pasien yang menjalani perawatan. 24 pasien isolasi mandiri dan 5 pasien dirawat di rumah sakit.
Penambahan pasien yang sembuh yakni Nyonya SN, 28 tahun, warga Kecamatan Pangean.
Selanjutnya nyonya S, 39 tahun, tuan AP, 19 tahun, tuan IP, 17 tahun, nyonya TM, 22 tahun, tuan PA, 13 tahun dan nyonya NA, 40 tahun.
Enam pasien terakhir mrruoakan warga kecamatan Singingi.
Dengan penambahan pasien sembuh tersebut, total pasien sembuh di Kuansing sebanyak 604 pasien.
Sedangkan yang meninggal sebanyak 14 pasien.
( Tribunpekanbaru.com / Palti Siahaan )