UPDATE Covid-19 Riau, Bertambah 88 Kasus Positif, 99 Sembuh dan 2 Meninggal Dunia
Kasus Covid-19 di Provinsi Riau mengalami penurunan jika dibandingkan dengan penambahan kasus Covid-19 sejak beberapa hari terakhir ini.
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kasus Covid-19 di Provinsi Riau mengalami penurunan jika dibandingkan dengan penambahan kasus Covid-19 sejak beberapa hari terakhir ini.
Senin (11/1/2021) penambahan kasus baru pasien positif Covid-19 di Riau sebanyak 88 kasus.
Angka ini cenderung menurun jika dibandingkan dengan penambahan kasus Covid-19 beberapa hari ini yang selalu berada diatas 100 kasus.
Dengan adanya penambahan 88 kasus baru tersebut, maka hingga saat ini total kasus Covid-19 di Riau sudah tembus diangka 26.386 kasus.
"Kabar baiknya hari ini ada penambahan 99 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh. Jadi hari ini yang sembuh lebih banyak jika dibandingkan dengan penambahan kasus baru," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, Senin (11/1/2021).
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Dimulai Rabu Ini, Presiden Jokowi Jadi Orang Pertama
Hingga saat ini total pasien Covid-19 yang sudah sembuh sudah mencapai sebanyak 24.378 kasus.
Sedangkan yang menjalani isolasi mandiri masih ada 900 orang lagi dan yang dirawat di rumah sakit ada 488 orang.
"Kabar duka, hari ini ada penambahan dua pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19. Sehingga total pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 di Riau sebanyak 320 orang," ujar Mimi.
Dua pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 tersebut diantaranya adalah nyonya SBS (66) yang merupakan warga Kabupaten Rokan Hilir dan tuan YY (50) yang merupakan warga Kabupaten Indragiri Hilir.
Sedangkan untuk jumlah pasien suspek yang Isolasi mandiri berjumlah 2.409 orang, isolasi di rumah sakit berjumlah 10 orang dan selesai Isolasi berjumlah 61.715 orang.
Kemudian yang meninggal berjumlah 169 orang. Sehingga total pasien Suspek Covid-19 di Riau berjumlah 64.303 orang.
"Hingga saat ini Laboratorium Biomolekuler RSUD Arifin Achmad telah memeriksa 204.273 spesimen," kata Mimi.
Kadiskes Provinsi Riau: Soal Vaksin Covid-19 Jangan Diperdebatkan Lagi
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir mengatakan, soal vaksin Covid-19 yang kini akan disalurkan ke warga jangan lagi diperdebatkan.
Ia meminta warga untuk percaya bahwa vaksin tersebut aman sebab sudah melalui pengujian.
Pemerintah berencana akan mulai melakukan vaksinasi Rabu (13/1/2021) mendatang.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, Minggu (10/1/2021) mengungkapkan, bahwa vaksin Sinovac yang saat ini sudah sampai di Pekanbaru aman digunakan.
Mimi mengatakan, dari sisi kehalalannya, MUI sudah menyampaikan rilis resminya, bahwa vaksin ini aman dan suci untuk digunakan.
Sehingga tidak perlu ragu dan diperdebatkan lagi.
Selain itu, kata Mimi, pihaknya merujuk pada ketentuan yang dikeluarkan pemerintah pusat dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI terhadap keamanan vaksin.
Menurut Mimi, pihak PBOM sudah menyatakan bahwa mereka telah mengikuti proses produksi vaksin sejak awal.
“BPOM sudah mengkonfirmasi ke kami, bahwa pihaknya mengikuti dari awal proses produksi vaksin itu," kata Mimi.
Mimi mengungkapkan, mulai dari tahap proses produksi, lembaga ini juga mengikuti bagaimana proses produksi vaksin dari awal.
Termasuk uji klinis tahap pertama, kedua, termasuk hingga tahap ketiga untuk mengetahui berapa kinerja vaksin bertahan di dalam tubuh ketika sudah disuntikkan.
“Semuanya sudah disampaikan. Jadi kita tetap berpatokan pada informasi itu, dan ikut arahan pemerintah pusat,” kata Mimi.
Wagubri Imbau Warga Tak Ragu
Sebelumnya, Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edi Natar Nasution meminta masyarakat agar tidak perlu ragu dan takut untuk divaksin Covid-19.
Sebab kata Edi, dengan bersedianya Presiden RI Joko Widodo menjadi orang pertama yang akan divasik, merupakan garansi terbesar yang diberikan negara untuk rakyatnya.
"Dengan berkeinginanya presiden menjadi orang pertama yang divaksin, tentu ini adalah garansi tertinggi yang diberikan oleh bangsa ini," kata Wagubri.
Pernyataan ini ditegaskan Edi menyusul masih adanya sejumlah kelompok ditengah masyarakat yang masih takut dan menolak untuk divaksin.
Masyarakat masih meragukan soal keamanan dan kehalalan dari vaksin Sinovac buatan China ini.
"Garansi tertinggi yang sudah diberikan bangsa ini, jadi kalau ternyata masih ada masyarakat yang tidak percaya, sulit kita untuk mendapatkan keyakinan terhadap vaksin ini,” ujarnya.
“ Karena orang nomor satu di republik ini (presiden) sudah menyatakan secara terbuka dan akan disiarkan langsung oleh masyarakat tidak juga diyakini, lantas keyakinan apalagi yang ingin kita dapatkan," terang Wagubri Edi Natar.
(Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono)